Gelar Reses, Muhammad Nasir Prihatin Apa Yang Disampaikan Masyarakat Terkait Rusaknya Insprastruktur Jalan
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.id --Seluruh anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, turun ke Daerah Pemilihan (Dapil) mereka masing-masing untuk menampung aspirasi dari konstituennya. Reses merupakan salah satu agenda anggota Dewan untuk menyerap aspirasi rakyat yang diwakilinya di Dapil masing- masing.
Sama halnya yang juga dilakukan
Muhammad Nasir, S.Si dari Fraksi Golkar dan Dedi Antoni, SE dari Fraksi Gerindra. Kedua Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin dari Dapil VI yang meliputi Kecamatan Talang Kelapa dan Kecamatan Tanjung Lago ini dimana pada Kamis (24/02) melaksanakan Reses ke 1 masa persidangan II Tahun 2022.
Hal ini juga bertujuan untuk menjumpai konstituen di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing. Pelaksanaan tugas diluar gedung ini berguna untuk menjaring, menampung serta melaksanakan fungsi pengawasan, kegiatan ini dikenal juga dengan kunjungan kerja (Kunker) dewan.
Pada reses tersebut Muhammad Nasir
mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menerimanya selaku Anggota DPRD Banyuasin dan rombongan. "Atas dukungan dan Do’a dari warga Desa Sumber Mekar Mukti dan warga Desa Bangun Sari saya dan pak Dedi Antoni terpilih menjadi anggota DPRD Banyuasin," ucap Muhammad Nasir.
Lantas Muhammad Nasir Menyampaikan kepada masyarakat Desa Sumber Mekar Mukti dan masyarakat Desa Bangun Sari bahwa selaku DPRD Banyuasin disini dirinya siap mendengarkan aspirasi dari masyarakat di dua desa tersebut yang nantinya kemudian akan tindaklanjuti dan dibahas pada Sidang Paripurna nantinya.
Leman salah satu tokoh masyarakat Desa Sumber Mekar Mukti, menjelaskan bahwa dirinya asal penduduk transmigrasi dari Pulau Jawa sudah tinggal selama 42 tahun di Desa Sumber Mekar Mukti. Selama 42 tahun tersebut desa tempat mereka tinggal tidak tersentuh pembangunan terutama pembangunan jalan penghubung.
“Saya beberapa kali mengusulkan melalui proposal dari tahun 1981 lalu hingga sekarang di Desa Sumber Mekar Mukti ini belum tersentuh pembangunan,” sampai pria yang sudah berusia 70 tahun tersebut dihadapan Muhammad Nasir saat melakukan reses di desa tersebut.
Mistan Ahmad Maulana pada kesempatan itu menyampaikan bahwa
dirinya dan petani lainnya saat ini mengeluh akibat kelangkaan pupuk diakibatkan akses jalan rusak. "Saya mohon kepada Pemerintah Banyuasin supaya jangan hanya membangun di satu daerah saja, bagusnya pembangunan itu merata dan kesejahteraan merata juga," ucap dia.
Kemudian, Kepala Desa Sumber Mekar Mukti Okta Alamsyah Putra mengatakan apa yang dikeluhkan masyarakatnya itu benar adanya. Kendala utama di desa yang ia pimpin tersebut mengenai jalan penghubung menuju daerah lain, akibatnya roda perekonomian tersendat karena jalan poros rusak parah terutama kalau musim hujan.
"Masyarakat sangat kesulitan untuk mengangkut dan memasarkan hasil pertanian dan perkebunan dan ironisnya lagi banyak pelajar putus sekolah akibat tidak bisa berangkat ke Sekolah terutama tingkat SMA disebabkan akses jalan tak bisa dilalui," ungkap dia.
Dia menjelaskan kalau Sekolah Dasar (SD) dan SMP telah ada di Desa Sumber Mekar Mukti namun kalau SMA sederajat harus sekolah keluar jaraknya mencapai belasan kilo meter. "Saya selaku Kepala Desa Sumber Mekar Mukti sangat berterima kasih atas kedatangan Muhammad Nasir dan Dedi Antoni ke desa ini," sampai dia.
Lantas Kades yang baru dilantik ini kembali menyampaikan bahwa di Desa Sumber Mekar Mukti ini masalah utama
rusaknya arus transportasi darat yang mengganggu roda perekonomian terutama untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunan yang biasanya diangkut melalui jalur darat, tapi kalau musim hujan maka tidak bisa dilalui termasuk mengganggu dunia pendidikan.
Mendengar keluhan warga Desa Sumber Mekar Mukti, Muhammad Nasir sangat prihatin dia menilai seharusnya ada azas keadilan pemerataan pembangunan terutama di Kabupaten Banyuasin ini. Lantas dia menyebutkan bahwa kalau ditahun 2021 lalu kita mempunyai belanja pembangunan sekitar Rp 600 Miliar. Dana tersebut kalau kita bagi per desa dan kelurahan diperkirakan akan mendapat jatah Rp 1 hingga 1.5 Miliar per desa/kelurahan.
"Kalau itu kita lakukan maka seluruh komponen masyarakat di Bumi Sedulang Setudung ini akan merasakan keadilan dalam pembangunan. Jadi kita perlu rubah menset pola anggaran. Pemerataan keadilan diutamakan supaya teman-teman yang berada di desa selama ini belum tersentuh pembangunan maka kedepannya mereka bisa hidup merasa diperhatikan oleh Pemerintah meraka sendiri,"kata dia.
Politisi Partai Golkar ini menjabarkan, dari suara-suara masyarakat yang berhasil dihimpun melalui reses ini nantinya akan direkap dan dibuat laporan kemudian diteruskan kepada Pimpinan di Dewan.“Selanjutnya kita akan teruskan ke Bupati Banyuasin yang kemudian diteruskan pada OPD terkait,” ujar dia.
“Insya Allah, semua usulan ini akan kami kawal dan Insya Allah bisa terakomodir semuanya, masyarakat silahkan sampaikan, usulan itu saya akan kawal hingga ketingkat Provinsi," tegas dia seraya mengatakan masyarakat juga boleh menyampaikan hal-hal di luar usulan pembangunan infrastruktur, terkait hal apapun silahkan sampaikan saja.
Dalam reses tersebut, turut dihadir Pihak dari Kecamatan Tanjung Lago, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, BPD, staff Sekretariat DPRD Kabupaten Banyuasin beserta undangan lainnya. (Adm).