M Nasir : Dari Sisi RAB, Rahab Sejumlah Ruangan RSUD Banyuasin Sudah Sesuai Anggarannya
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.id --Anggota Komisi IV DPRD Banyuasin melakukan pertemuan dengan jajaran petinggi RSUD Banyuasin. Hal ini untuk menindaklanjuti hasil sidak beberapa hari yang lalu terkait pengerjaan proyek rehab rumah sakit tersebut, yang menelan dana Rp16 miliar.
Pertemuan tersebut sempat berjalan alot dan memakan waktu kurang lebih satu jam di ruang kerja Komisi IV DPRD Banyuasin, Selasa (18/01). Sebanyak 4 Anggota DPRD Banyuasin yang hadir, yakni M Nasir, Sakri, Saharudin, dan H Nurhan. Lalu jajaran RSUD Banyuasin, yang terdiri dari Direktur RSUD Ari Fauta, PPK Fahrul dan PPTK serta Kabag TU Kailani.
Dalam pertemuan ini, sejumlah anggota DPRD Banyuasin melontarkan pertanyaan secara detail, dari perencanaan hingga spesifikasi proyek. Sebelum dipaparkan oleh pihak jajaran RSUD, para anggota dewan merasa yakin jika dana yang digelontorkan tidak sesuai dengan pekerjaan, bahkan ada yang berpendapat lebih baik membangun gedung baru.
Anggota DPRD Banyuasin M Nasir pada pertemuan tersebut mengatakan bahwa pertemuan ini tiada lain untuk menindaklanjuti hasil sidak beberapa hari lalu, terkait kegiatan penanggulangan Covid-19 di RSUD, yang dananya Rp16 miliar.
Menurut M. Nasir Anggaran sebesar itu digunakan untuk membangun sejumlah fasilitas RSUD. Seperti Rp6,3 miliar untuk rehab 8 ruangan, IGD, dan Isolasi tekanan negatif.
“Setelah dijelaskan dana itu oleh jajaran RSUD, ternyata terdapat anggaran Rp3,5 miliar untuk teknologi AHU yang menempel di AC. Berfungsi untuk sterilisasi virus,” ujar Politisi Partai Golkar ini.
Lanjut M. Nasir, Ruang tekanan negatif ini bukan ruangan biasa, seperti proyek gedung lainnya. Ruangan yang direhab RSUD bisa membuat pasien lebih nyaman dan tidak menularkan virus ke pasien lain.
“Dari sisi RAB, 8 ruangan sudah sesuai Anggarannya. Hanya kami juga minta perbaikan toilet. Sebab kami khawatir virus masuk dari toilet ke ruangan pasien,” pinta dia.
Dikesempatan yang sama Anggota DPRD Banyuasin lainnya Sakri mengatakan, setelah mendapatkan penjelasan, ia memahami jika anggaran itu bukan hanya untuk rehab ruangan, tetapi juga penerapan teknologi untuk kenyamanan pasien.
“Kami pernah jadi pemborong dan lebih memahami soal bangunan proyek. Tapi kalau nilai Anggaran itu untuk teknologi, bisa memahami karena bisa jadi biayanya besar,”jelas dia.
Sementara itu, Direktur RSUD Banyuasin Ari Fauta menyampaikan bahwa pihaknya telah menjelaskan secara detail anggaran kegiatan Rp16 miliar, yang diperuntukkan rehab ruangan dan alat kesehatan. Menurutnya, pihak rekanan masih mengerjakan proyek perbaikan fasilitas RSUD.
"Kami ucapkan terima kasih kepada anggota Komisi IV DPRD. Ini merupakan bentuk pengawasan dalam memberikan masukan dan saran untuk meningkatkan kinerja agar lebih baik,”pungkas dia. (Adm).