PKB Merupakan Alat NU
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.id -- PCNU Banyuasin bersama DPC PKB Banyuasin memperingati hari ulang tahun (harlah) NU yang berlangsung pada Minggu (30/01) kemarin di Desa Enggal Rejo Kecamatan Air Salek Kabupaten Banyuasin.
Acara ini dihadiri langsung oleh ketua beserta jajaran Rois Syurya dan Tafidziyah PCNU Banyuasin KH. Kaharaudin Azis, Sekretaris Rusdi Hasir dan Sekretaris DPC PKB Banyuasin Emi Sumirta bersama jajaran pengurus lain nya. Juga turut hadir pemerintah setempat, Camat Air Salek Sukimin dan seluruh kepala desa se- Kecamatan Air
Salek.
Acara yang diisi maidhotul khasanah oleh Rois Syurya PCNU Metro Lampung ini juga di isi dengan berbagai kegiatan sosial lain nya seperti berobat gratis, sunatan massal, santunan anak yatim dan tak kala pentingnya juga dilakukan pelantikan ranting NU, ranting Muslimat, serta ranting Fatayat se- Kecamatan Air Salek.
Dalam sambutanya KH. Kaharudin Azis menyatakan bahwa pengurus NU jangan terjebak dengan bahasa NU tidak kemana - mana dan ada dimana -mana dan ini sangat merugikan NU sendiri dalam mengikuti kontetasi politik." Bahwa kita harus sadar betul NU punya kendaraan politik yaitu PKB," ujar dia.
Sementara itu Emi Sumirta saat di wawancarai setelah usai acara tersebut menyatakan bahwa memang benar sejak 84 pada Muktamar Situbondo menghasilkan keputusan bahwa NU kembali ke qhitoh yang antara lain dalam qhitoh itu tertulis NU tidak terikat dengan partai politik apapun.
"Tapi pada tahun 1998 PBNU yang di pelopori Gusdur saat itu selaku ketum PBNU mendirikan partai politik yaitu PKB. Kita sebagai kader NU tentunya bisa membaca apa yang di inginkan oleh para Kyiai NU bahwa bagi kader NU yang ingin terjun ke politik sudah disediakan yaitu PKB," tegas Emi.
"Bagi yang tidak sepakat atau berbeda pandangan terhadap PKB ya hak mereka secara pribadi tidak ada keterikatan dan pemaksaan. Inti nya adalah PKB merupakan alat NU untuk berpolitik," pungkas dia. (Adm).