Emi Sumirta Harapkan Pagar Nusa Diberi Kesempatan Berkembang di Pesantren
PALEMBANG, kabarakyatsumsel.id --KETUA PENGURUS Wilayah (PW) Pagar Nusa Sumatera Selatan Emi Sumirta, SE., M.Si mengukuhkan 95 santri baru. Pengkuhan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Sultan Mahmud Badarudin Palembang, Minggu (12/12).
Emi Sumirta memberikan apresiasi dan bangga kepada Pimpinanan Ponpes Sultan Muhmud Badarudin Ustadz M. Soni Suharsono, karena berhasil menghadirkan generasi baru. Pasalnya selama ini Pagar Nusa hidup dan berkembang di daerah-daerah, karena sulit mencari kader di Kota Palembang yang merupakan ibu kota Provinsi Sumsel.
“Ini kerja keras bersama dan dukungan ustadz Soni, kawan-kawan pendekar Pagar Nusa lainnya. Kami optimis Kota Palembang akan menjadi kota pendekar, ini menjadi motivasi bagi pondok pesantren lain. Khususnya dibawah naungan NU untuk berani mengibarkan bendera NU secara utuh,” ungkap dia.
Menurut Emi, banyak pondok pesantren bernafaskan NU di Sumatera Selatan, tetapi sejauh ini masih diisi dengan latihan pencak silat aliran atau perguruan lain. “Pagar Nusa merupakan Badan Otonom (Banom) dari NU,” terang dia.
Namun demikian Emi menegaskan pihaknya tidak menuntut diprioritaskan atau diistimewakan, hanya saja mengharapkan Pagar Nusa diberikan kesempatan berkembang di pesantren se-Sumsel. “Terutama di Kota Palembang ini, Kami juga tidak menuntut menutup perguruan atau aliran lain yang sudah terlebih dahulu ada,” tegas dia.
Atas nama Pagar Nusa Sumatera Selatan, Emi Sumirta menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenag Kota Palembang melalui Kasi Pesantren Drs Hermansyah, karena telah bersedia bekerjasama memfasilitasi Pagar Nusa membuka pelatihan di 44 pesantren di Kota Palembang.
“Saat ini ada 15 santri yang dinyatakan khatam. Mereka dikukuhkan sebagai anggota baru Pagar Nusa, Insya Allah tahun depan ada 80 santri kita khatamkan di Ponpes Sultan Mahmud Badarudin ini,” tandas dia
Emi juga menegaskan, bahwa kader-kader Pagar Nusa adalah benteng-benteng NKRI dan Pendekar-pendekar NU untuk mengawal Para kiyai. Karna saat ini sedang marak Kiyai-kiyai yang terancam, dan menurutnya zaman sperti ini tidak hanya terjdi pada zaman ini saja bahkan dari sejak para sahabat Nabi SAW. yang terlahir dari islam-islam garis keras/radikal, beliau berharap agar Pagar Nusa terus istiqomah dan menjadi benteng-benteng ulama dan NKRI.
Emi berpesan pendekar bukan untuk gagah-gagahan, sombong-sombongan tapi benar-benar untuk mengawal dengan ikhlas para ulama-ulama dan NKRI “jangan sombong dan yang ikhlas dalam menjalankan Tugas” Pesan dia.
Emi menghimbau agar anggota-anggota Pagar Nusa benar-benar ikhlas dan senantiasa mengawal Kiyai-kiyai baik yang di Pondok pesantren maupun yang di desanya masing-masing."Saya bersyuqur Karna Pagar Nusa di wilayah Sumsel semakin banyak dan terus bertambah," ungkap dia.
Sementara Pimpinanan Ponpes Sultan Muhmud Badarudin Ustadz M. Soni Suharsono berharap Pagar Nusa nantinya agar menjadi pelindung-pelindung orang yang membawa Al-Qur’an para Hafidz Qur’an, para Kiyai dan Menjadi Tentara Allah sesuai Bagiannya masing-masing.
“Yang jelas Menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi Islam, diri sendiri, orang Tua Guru, NKRI kemudian Nahdltul Ulama Khususnya, itulah alasan di adakannya Pagar Nusa di Ponpes Mahmud Badarudin," tegas dia. (Adm)