Pengangguran di Banyuasin Bertambah Dibanding Sebelumnya
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin menggelar kegiatan rapat koordinasi Tim pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Banyuasin di Auditorium Pemkab Banyuasin, Selasa (13/06).
Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet Somosentono, SH mengatakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuasin Pada tahun 2020 tumbuh sebesar 0.13% dari tahun 2019 diangka 5.22%. Posisi angka ini masih dibawah angka provinsi di tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 0,11% dimana pada tahun 2019 di angka 5,71%.
“Namun masih lebih baik dibandingkan Nasional yang terkoneksi sebesar 2,07% pada tahun 2019 diangka 5.02%. Kabupaten Banyuasin menduduki peringkat 9 besar Kabupaten yang mengalami pertumbuhan dimasa pandemi Covid-19 tahun 2020,”ujarnya.
Dikatakan Slamet, Kabupaten Banyuasin pada tahun 2020 tingkat pengangguran terbuka sebesar 4.73%, Sumatera Selatan sebesar 5,51% dan Nasional yang sebesar 7.07%. Secara kualitatif jumlah penganggur terbuka di Banyuasin juga mengalami peningkatan.
“Angka kemiskinan Kabupaten Banyuasin pada bulan September 2020 Sebesar 11.17%, masih lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 10.19%. Tetapi lebih rendah dibandingkan provinsi Sumsel sebesar 12.98%. Untuk itu harus disusun program dan kegiatan pembangunan kemiskinan yang sinergi tepat lokasi dan tepat sasaran sesuai kondisi Permalasahan yang ada dilapangan,”jelasnya.
Lanjut Slamet, Pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tahun 2020 tercatat bahwa penduduk dengan status kesejahteraan kurang dari 40% Terendah di Kabupaten Banyuasin sebanyak 366,636 jiwa atau 91,659 rumah tangga.
Lanjut dia, Apabila dibandingkan dengan data kemiskinan Mikro BPS sebesar 11,17% atau 96,270 jiwa, diasumsikan bahwa tingkat kemiskinan yang dirilis BPS dapat beririsan dengan Desil 1 (10%) penduduk paling miskin sebesar 6,485 rumah tangga atau sekitar 25,940 jiwa
Kemudian Desil 2 (11-20)% atau miskin di sebesar 11.911 rumah tangga atau 47,645 Jiwa sehingga total 73,584 jiwa atau 76,44% dari angka BPS jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banyuasin.
“Harapan saya perangkat daerah dan pemerintah Kecamatan tetap terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembangunan didaerahnya masing-masing dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat dengan menjabarkan 1 Visi dicapai 5 Misi,”tandasnya.
Sementara Kasubid kesejahteraan sosial Bapeda Sumsel Eko Prasetyo sangat mengapresiasi atas aplikasi Sibangkit yang di launching oleh Bappeda dan Litbang Banyuasin dan ini sangat bermanfaat terdapat Penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Banyuasin.
“Kami ucapkan terima kasih bahwa Banyuasin tetap komitmen untuk membantu program penurunan kemiskinan 1 digit yang ada di Kabupaten Banyuasin,”katanya. (Suharni).