Bupati Askolani Launching Gerakan Pengembangan Perikanan Rakyat
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.id -- Bupati Banyuasin H Askolani bersama Wakil Bupati H Slamet melaunching Gerakan Pengembangan Perikanan Rakyat (Gerbang Perak) dalam upaya mempertahankan kondisi ekonomi masyarakat Banyuasin, dengan menguatkan peran UMKM dan usaha ekonomi produktif skala rumah tangga, mengingat sektor perikanan tetap bergeliat disaat yang tiarap ditengah kondisi pandemi covid 19.
Untuk itu Pemkab Banyuasin terus mendorong dan menggenjot sektor perikanan agar tetap tumbuh dan berkembang melalui pemberian bantuan agar usaha perikanan tetap eksis ditengah pandemi covid 19. Launching Gerbang Perak bersamaan dengan peluncuran Beras Sedulang Setudung tersebut dilaksanakan di Desa Sukatani Kecamatan Tanjung Lago.
Sebelumnya, Bupati Banyuasin H Askolani dan Wabup H Slamet telah melounching tiga gerakan yakni Gerakan Pemeliharaan Ternak Unggas (Gemar Tugas) bagi rumah tangga kurang mampu (miskin) di Bumi Sedulang Setudung Kabupaten Banyuasin. Launching Gemar Tugas Kampung Unggas ini dipusatkan di Desa Tanjung Laut Kecamatan Suak Tapeh dan Desa Saleh Agung Kecamatan Air Saleh, Selasa (8/12/) lalu.
Kepala Daerah Inovatif ini juga telah melaunching Gerakan Tanam Sayur (Gertas) dan buah-buahan (Kepulauan Bueh) di Desa Sukamulya Kecamatan Banyuasin III. Gerakan tersebut merupakan strategi dari Pemkab Banyuasin untuk memberikan penghasilan tambahan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan dan sekaligus langka untuk menciptakan desa mandiri pangan.
"Gerakan yang saya launching ini, merupakan strategi kita untuk memberikan penghasilan tambahan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan dan sekaligus langka untuk menciptakan desa mandiri pangan, “tegasnya.
Dengan gerakan ini terang Bupati Askolani, dirinya ingin menjadikan Banyuasin tidak hanya penghasil beras terbesar di Sumsel dan Nasional, namun juga sebagai penghasil buah-buahan, sayur dan penghasil ayam buras serta penghasil ikan.
"Minimal dengan gerakan ini, masyarakat tidak lagi beli sayur, buah, ikan dan ayam ke pasar, tetapi bisa jual sayur, buah, ikan dan ayam ke pasar. Paling tidak walaupun tidak dijual cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka sendiri, “katanya.
"Jujur saja, sedih dan miris melihat warga kita yang tinggal di Desa, justru membeli sayuran, ayam kampung dan ikan dari pedagang keliling yang datang dari pasar Jakabaring. Maka melalui gerakan tanam sayur, buah, ikan dan, ternak unggas penomena lama itu kita rubah. Saya ingin mereka ke pasar bukan beli tetapi jual sayuran, buah,ikan dan ayam kampung, ” katanya lirih.
Mudah-mudahan dengan gerakan tersebut dapat secara perlahan bisa merubah pola pandang masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah atau lahan yang dimiliki untuk bertanam sayur, buah dan ternak unggas."Ini akan terus kita dorong, sehingga Angka kemiskinan akan bisa ditekan, pendapatan masyarakat meningkat dan tentu gizi keluarga mereka bisa terjamin, “harapnya.
Tahun 2021 nanti lanjut Bupati, insyaallah akan dikembangkan Usaha Budidaya dengan konsep klaster dari hulu sampai hilir terintegrasi dalam satu kawasan melalui percontohan klaster Budidaya Ikan Patin di Desa Merah Mata oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPBAT Jambi.
Dijelaskan Bupati Askolani bahwa, Sektor perikanan sebagai bagian penting dari ketahanan pangan nasional. Maka produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap harus ditingkatkan sehingga kesejahteraan pelaku usaha juga meningkat, pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dan masyarakat.
Data statistik angka konsumsi ikan di Kabupaten Banyuasin 54.23 kg/kapita/tahun, ini lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Selatan 42.65 kg/kapita/tahun dan pusat 50.469 kg/kapita/tahun. Angka produksi ikan Kabupaten Banyuasin tahun 2020, perikanan tangkap 58.758,85 ton dan perikanan budidaya 41.490,52 ton.
“Disaat pandemi usaha budidaya yang sangat cocok dikembangkan oleh ibu-ibu dan anak-anak adalah inovasi Budidaya Ikan dalam ember (Budikdamber) dengan modal yang kecil dan tempat yang sempit sudah dapat menyediakan protein ikan dan sayur bagi keluarga dalam waktu yang singkat serta dapat mengedukasi anak-anak untuk memelihara ikan sebagai hiburan dan menumbuhkan minat usahanya, “tekannya.
“Saya sangat berharap dengan bantuan sarana dan prasana perikanan ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal agar usaha terus berkembang dan produksi meningkat dan pada akhirnya adanya kesejahteraan masyarakat serta menurunnya angka kemiskinan, “harap Bupati Inovatif ini.
Plt Kadis Perikanan Ir Rahmayani MM mengatakan Gerbang Perak ini merupakan gerakan mendukung Program Petani Bangkit seperti gerakan yang telah lebih dulu di Launching Bupati Banyuasin yakni Pulau Bueh, Gertas, dan Gemar Tugas.
"Banyuasin Penghasil ikan terbesar di Sumsel, ikan Patin 30-40 ton perhari berada di Kecamatan Talang Kelapa Sungai Rengit. Pak Bupati ingin setiap desa menghasilkan ikan maka kita lakukan Gerbang Perak melalui program Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber), ini caranya mudah, murah dan bisa dilaksanakan di halaman rumah setiap masyarakat, “katanya.
Lanjut Kadis Perikanan, untuk tahap awal ini pihaknya memberikan bantuan untuk 49 kelompok Budikdambet dan bantuan lain untuk para nelayan seperti mesin pakan tiga unit, alat tangkap 15 kelomppk, budidaya mesin pakan gurami, nila, lele 9 kelompok dan 4 kelompok kolam bundar untuk ibu-ibu PKK.“Dengan bantuan ini, kita harap masyarakat bisa melakuian budidaya ikan dalam ember, dan menjadi sumber penghasilan bagi mereka, “harapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Banyuasin Arisa Lahari dalam sambutannya didepan masyarakat Desa Sukatani menilai sosok Bupati H Askolani dan Wabup H Slamet adalah Pemimpin yang selalu hadir ditengah-tengah rakyat. Mereka berdua Langsung turun tidak hanya menerima laporan.
" Pemimpin seperti ini yang kita inginkan, dan perlu terus kita dukung programnya, dan sejuah ini sudah berjalan dan dirasakan manfaatkan oleh masyarakat, “tegas politisi PDIP ini.
DPRD Banyuasin sangat mendukung program Banyuasin Bangkit karena semua program tersebut menyentuh dan bermanfaat bagi masyarakat. Seperti gerakan pulau bueh, tanam sayur dan ternak ayam DPRD memberikan anggaran masing-masing Rp 1 Miliar. Begitu juga program 1 KK 1 Sapi, pada tahun 2021 direncakan 150 ekor sapi untuk masyaraka (Suharni)