News BreakingNews
Live
wb_sunny

Breaking News

APBD Induk Banyuasin 2020, 1,3 Triliun Tersisa 1, 1 Triliun, M. Naser : Apakah Mungkin Bisa Terserap

APBD Induk Banyuasin 2020, 1,3 Triliun Tersisa 1, 1 Triliun, M. Naser : Apakah Mungkin Bisa Terserap


BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.id -Pemkab Banyuasin harus bergerak cepat dalam merealisasikan pengunaan dana APBD tahun 2020 yang sisanya terlalu besar mencapai Rp1,1 Triliun. Sebab, anggota dewan Banyuasin mengaku khawatir semua anggaran tidak terserap.


Hal itu dikatakan M. Nasir anggota Fraksi Partai Golkar Banyuasin saat menggelar konferensi pers dengan para awak media, Senin (19/10) diruang Fraksi Golkar DPRD Banyuasin.


Menurut Nasir sapaan akrabnya, saat ini para OPD dihadapkan besarnya anggaran yang belum terserap pada APBD Perubahan 2020 dengan waktu yang singkat tersisa dua bulan lagi diakhir tahun ini.

"ABPD Banyuasin tahun 2020 sebesar Rp2,4 miliar, untuk APBD Induk terserap Rp1,3 triliun, tersisa Rp.1,1 triliun, apakah mungkin bisa terserap,"ujar Nasir seraya menginggatkan instansi-instansi dilingkup Pemkab Banyuasin sebagai penguna anggaran.

Kekhawatiran itu yang dipertanyakan Nasir selaku tiga fungsi dewan, bagaimana nanti Pemerintah Kabupaten Banyuasin ini bisa melaksanakan serapan anggaran yang sebesar itu.

"Makanya saya minta kepada teman-teman media nanti ya tolong dipertanyakan kepada Kepala Bappeda kita terkait pola serapan anggaran yang ada di Kabupaten Banyuasin itu,"pinta dia.

Sebagai contoh seperti ini, kata Naser, kita punya anggaran untuk barang jasa belanja barang jasa itu nilainya Rp708 miliar baru terealisasi di angka Rp289 miliar. Diawal September atau akhir Agustus yang lalu. 


"Nah itu kan ada kurang lebih Rp400 miliar yang belum terserap lalu di anggaran belanja modal nilai mereka pada saat kita revisi anggaran di APBD Perubahan Rp416, 619 miliar itu dan baru terealisasi di angka Rp181 miliar itu," imbuh dia.

Nasir menambahkan belum lagi yang belanja tidak langsung. Katakanlah kalau belanja pegawai ya itu Nanti secara otomatis akan berjalan seperti biasanya. Namun yang perlu kita garis bawahi di sini adalah terkait dengan dua jenis belanja yang termasuk di dalam belanja langsung yaitu belanja barang jasa dan belanja modal.

Lanjut Naser, Total dari belanja barang jasa dan belanja modal yang belum terselenggara atau yang belum terlaksana yang belum terserap itu nilainya Rp827 miliar lebih artinya hampir Rp850 miliar. "Apakah dengan kemampuan kita Kabupaten Banyuasin jangka waktu yang hanya tinggal 1 bulan setengah sampai dengan 2 bulan ini bisa terserap," tegas dia.

"Maka teman-teman media tolong juga dipantau dinas-dinas yang ada di Kabupaten Banyuasin dipertanyakan sejauh mana anggaran anggaran yang sudah disahkan pada APBD perubahan itu terkait dengan serapannya atau pelaksanaan kegiatannya," tutur dia.

Kalau barang jasa kata dia, saya pikir ini tersebar di semua dinas yang ada di Kabupaten Banyuasin namun belanja modal itu Hanya beberapa saja dinas yang paling besar itu kalau saya perhatikan dinas tata ruang lalu menyusul lagi mungkin Perkimtan. Lalu ada di Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan ada juga sedikit.

"Nah ini artinya perlu perhatian kita sebagai masyarakat kita punya apa namanya plafon untuk pendapatan Rp2,214 Triliun kurang lebih seperti itu. Namun kita target di belanjanya hampir sampai Rp2,6 triliun. Makanya tadi kita ada devisit Rp 340 miliar," ungkap dia.

Kalau saran kita jelas dia, Kemarin mestinya dari fisiknya jangan terlalu jauh karena apa, percuma saja kita belanjanya terlalu tinggi namun kemampuan untuk sarapannya kita masih rendah.

"Tapi memang mereka dianggap mampu mereka buat pernyataan dong itu kalau memang mereka dianggap mampu. Kami tunggu itu memang kami siap dia bilang kan ini tinggal 9% ini sekian persen kita harus pantau bersama-sama karena kewajiban kita sebagai masyarakat banyak untuk memantau kinerja yang ada di Kabupaten Banyuasin," pungkas dia.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Banyuasin H Askolani kaget dengan nilai APBD tahun 2020 yang belum terserap, kata Askolani, anggaran kita targetkan selesai  batas waktu yang ditentukan oleh undang-undang dan kita sekarang kerjakan itu sebenarnya yang masih ini kan bantuan dari Gubernur tapi sesuai dengan target lah.

"Insya Allah kita maksimalkan secara teknis dan semua kita sudah sudah ditender semua kalau untuk APBD 2020 perubahan yang baru-baru ini tidak banyak lagi tidak sampai triliunan," ujar Askolani.

Ditanyakan hal itu, dirinya bingung juga kita kalau ditanya tinggal beberapa, ratusan miliar pun sampai lagi pinjam kita kemarin mereka kan kerja dulu selesai apa nanti besok baru kita lakukan pembayaran tapi tidak ada.

"Kalau ini apa yang lain-lain dalam hal lain misalnya Rp1,1 Triliun belum tentu, itu bukan data yang jelas. Saya ndak pernah denger itu banyak dana itu dana dari mana,"tandas Askolani (Suharni)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.