FKPPI Prabumulih Bantu Tukang Gali Kubur Covid-19
PRABUMULIH, KabaRakyatsumsel.id – Sejumlah bantuan mengalir ke Indramayu (45), pengali kubur Covid-19 anaknya sempat nyaris putus biaya, karena belum menerima gaji atau haknya tercatat warga Jalan Bima RT 04/RW 05 Kelurahan Mangga Besar (Mabes), Kecamatan Prabumulih Utara.Tidak
hanya dari Mantan Gubernur Sumsel, Ir H Alex Nurdin SH. Tetapi juga
dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Forum Komunikasi Putra Putri TNI
Polri (FKPPI) 0608 Prabumulih.
Ketua
FKPPI, Syamdakir Edy Hamid ST mengaku, prihatin atas kejadian tersebut.
Sehingga, langsung menyambangi rumah Indramayu untuk memberikan bantuan
sebagai bentuk kepedulian.
“Jujur
saya prihatin dengan kondisi pengali kubur Covid-19, belum mendapatkan
haknya. Sehingga, menyebabkan anaknya nyaris putus sekolah karena belum
gajian. Kita juga mengingatkan pengali kubur Covid-19 untuk bersabar
karna keterlambatan ini mungkin disebabkan mekanisme proses prosedur
saja,” ujar Syam, panggilan akrabnya yang juga sebagai Wakil Ketua
Golkar Bidang Pemuda dan Olahraga dibincangi awak media, Rabu
(15/7/2020) di sela-sela pemberian bantuan.
Didasari
kepedulian, kata dia, FKPPI mengumpulkan dana patungan dari anggota
untuk membantunya. Dan, memberikan bantuan sembako, peralatan sekolah
komplit sepatu dan tas , dan juga uang tunai .
“Uang
diberikan sebagai tambahan biaya sekolah bagi anaknya. Sementara itu,
demikian pula perlengkapan sekolah. Sembako, untuk kebutuhan sehari-hari
pengali kubur Covid-19 dan keluarga,” terangnya.
Ia
juga berharap, agar Pemerintah kota (Pemkot) khususnya Dinas Kesehatan
(Dinkes) lebih memprioritaskan dan segera membayarkan hak atau gaji
pengali kubur Covid-19 ini. “Jangan sampai terlambat seperti ini, karena
memberatkan pengali kubur untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Bayarkan gajinya tepat waktu. Dan, jangan sampai kejadian seperti ini
terulang lagi, kasian dan Harus menjadi perhatian serius,” sarannya.
Sementara itu, Indramayu mengaku, berterima kasih atas bantuan telah diberikan sehingga anaknya bisa kembali bersekolah.
“Sudah
1,5 bulan, gaji aku belum dicairkan. Rp 1,5 juta, ditanyoke tar sok tar
sok (bentar besok, red). Mak mano nak bayaran sekolah anak aku, duit
dak katek belum dibayar wong. Untung ado yang bantu, anak aku pacak
sekolah. Alhamdulillah,” ucap pak indra bersyukur.
Lanjutnya,
berharap, haknya bisa segera cair sehingga tidak menyusahkan orang lain
lagi terus memberikan bantuan dan kepedulian kepada pihaknya.
“Gara-gara
terikat cak ini, aku dak pacak begawe lain. Ado wong 8 kami jadi
pengali kubur dan pemakaman pasien Covid-19. Info yang aku terima samo
bae, belum gajian galo,” akunya. (prabumulihpos)