PB IKA LKS Apresiasi Terobosan Dinas Pendidikan Sumsel dalam Partisipasi Tanggulangi Covid-19
Palembang, KabaRakyatsumsel.id-
Ditemui diruang kerjanya, Rabu (3/6/20) Kepala Dinas pendidikan Sumatera Selatan Reza kemaren kepada Ketua PB IKA LKS Sumsel Yoppy Van Houten menerangkan kinerja pola pendidikan tanggap covid 19 dari beberapa hal yang beliau jelaskan yaitu
1.Program terobosan Diknas Sumsel , sesuai surat sekjen kemendikbud adanya a.Posko gugus tugas pendidikan di kota kabupaten atau sekolah SMA SMK sederajat seperti adanya ambulance pendidikan sebagai antisipasi .
b. SMA /SMK Peduli dengan partisipasi pembuatan APD seperti bilik , masker ,hand sanitizer dll.
c. SMA /SMK berbagi masyarakat terkena dampak pandemi menyambut bulan Ramadhan dengan berbagi sembako sekitar 40 ribu paket se kota kabupaten Sumatera Selatan , dengan menghimbau pegawai sampai ke tingkat guru membagikan sendiri dan prioritas internal yang berdampak pandemi covid 19.
2.Mengenai optimalisasi proses belajar daring kita memberikan arahan dan binaan agar optimal tidak terkendala kondisi ini , kepala sekolah harus memberi surat tugas pada guru mengontrol,mengevaluasi , memastikan proses dengan teknis yang sesuai arahan walau tidak harus target kurikulum, melaksanakan mediasi dan sosialisasi kepada wali siswa mengenai aplikasi termasuk memberikan fasilitas paket internet kepada guru sesuai usulan kami yang disetujui kemendikbud diperbolehkan prioritas realokasi penggunaan dana bos agar kepala sekolah tidak ragu dalam penggunaannya terutama penerapan protokoler kesehatan.
3.Sedangkan kendala pada penerapan dilapangan pasti ada tetapi kita minimalisir , kita ajak kepala sekolah ciptakan suasana bahagia atau menyenangkan dan bisa memposisikan bukan hanya sekedar fungsi menejerial tetapi saya tambahkan kepala sekolah menjasi figur dan mediator bisa menyelesaikan masalah internal sekolah , kalau istilahnya 4G yaitu Gagasan , Gerakan , Gaul , Gila istilahnya membuat yang tidak masuk akal untuk berhasil tetapi kalau tidak berhasil itu tidak apa apa.
4.Mengenai Sekolah gratis itu sebenarnya tidak ada yang berubah sesuai dengan nama BSG yaitu Bantuan Sekolah Gratis artinya masih belum mencukupi karena perda lama masih memperkenankan sumbangan bagi wali siswa yang mampu.Sekolah gratis itu memang sudah sangat di utamakan oleh seluruh kepala daerah yang pada intinya seluruh masyarakat kurang mampu akan dibantu , kami siap membantu jangan sampai kita dikatakan gratis tidak berkeadilan yang kenyataannya masih banyak masyarakat yang mampu dan dermawan.
5.Dan yang terakhir mengenai pembukaan sekolah di kota kabupaten yang masih berstatus belum normal maka kami serahkan kepada pihak sekolah dan komite untuk mengajukan dan kami akan lihat langsung kelayakannya untuk penerapan proses belajar mengajar status new normal.
Ditemui diruang kerjanya, Rabu (3/6/20) Kepala Dinas pendidikan Sumatera Selatan Reza kemaren kepada Ketua PB IKA LKS Sumsel Yoppy Van Houten menerangkan kinerja pola pendidikan tanggap covid 19 dari beberapa hal yang beliau jelaskan yaitu
1.Program terobosan Diknas Sumsel , sesuai surat sekjen kemendikbud adanya a.Posko gugus tugas pendidikan di kota kabupaten atau sekolah SMA SMK sederajat seperti adanya ambulance pendidikan sebagai antisipasi .
b. SMA /SMK Peduli dengan partisipasi pembuatan APD seperti bilik , masker ,hand sanitizer dll.
c. SMA /SMK berbagi masyarakat terkena dampak pandemi menyambut bulan Ramadhan dengan berbagi sembako sekitar 40 ribu paket se kota kabupaten Sumatera Selatan , dengan menghimbau pegawai sampai ke tingkat guru membagikan sendiri dan prioritas internal yang berdampak pandemi covid 19.
2.Mengenai optimalisasi proses belajar daring kita memberikan arahan dan binaan agar optimal tidak terkendala kondisi ini , kepala sekolah harus memberi surat tugas pada guru mengontrol,mengevaluasi , memastikan proses dengan teknis yang sesuai arahan walau tidak harus target kurikulum, melaksanakan mediasi dan sosialisasi kepada wali siswa mengenai aplikasi termasuk memberikan fasilitas paket internet kepada guru sesuai usulan kami yang disetujui kemendikbud diperbolehkan prioritas realokasi penggunaan dana bos agar kepala sekolah tidak ragu dalam penggunaannya terutama penerapan protokoler kesehatan.
3.Sedangkan kendala pada penerapan dilapangan pasti ada tetapi kita minimalisir , kita ajak kepala sekolah ciptakan suasana bahagia atau menyenangkan dan bisa memposisikan bukan hanya sekedar fungsi menejerial tetapi saya tambahkan kepala sekolah menjasi figur dan mediator bisa menyelesaikan masalah internal sekolah , kalau istilahnya 4G yaitu Gagasan , Gerakan , Gaul , Gila istilahnya membuat yang tidak masuk akal untuk berhasil tetapi kalau tidak berhasil itu tidak apa apa.
4.Mengenai Sekolah gratis itu sebenarnya tidak ada yang berubah sesuai dengan nama BSG yaitu Bantuan Sekolah Gratis artinya masih belum mencukupi karena perda lama masih memperkenankan sumbangan bagi wali siswa yang mampu.Sekolah gratis itu memang sudah sangat di utamakan oleh seluruh kepala daerah yang pada intinya seluruh masyarakat kurang mampu akan dibantu , kami siap membantu jangan sampai kita dikatakan gratis tidak berkeadilan yang kenyataannya masih banyak masyarakat yang mampu dan dermawan.
5.Dan yang terakhir mengenai pembukaan sekolah di kota kabupaten yang masih berstatus belum normal maka kami serahkan kepada pihak sekolah dan komite untuk mengajukan dan kami akan lihat langsung kelayakannya untuk penerapan proses belajar mengajar status new normal.