Didepan Bupati Askolani, Gubernur HD Pastikan Jembatan Rantau Bayur Dibangun Tahun Ini #Gubernur Bantu Rp 149 Milyar
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.id- Kelanjutan pembangunan jembatan Rantau Bayur yang terletak di Dusun Pengumbuk Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin tetap di laksanakan tahun 2020 ini.
"Jembatan Rantau Bayur tetap kita bangun tahun 2020 ini, " tegas Gubernur Herman Deru, disaat Bupati Banyuasin H Askolani melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (24/6) kemarin.
Dimana Bupati Askolani sebelumnya mengingatkan Gubernur Herman Deru bahwa rencana pembangunan jembatan Rantau Bayur, termasuk pembangunan 22 dermaga, pengecoran jalan merah mata-mata merah dan jalan Tegal Binangun Kelurahan Jakabaring Selatan sudah disampaikan kepada masyarakat dan masyarakat sudah menanyakan kapan pembangunannya di mulai.
Diterangkan Deru, dirinya sudah beberapa kali melihat kondisi jembatan dan areal pertanian Kecamatan Rantau Bayur yang masih sangat alami dan berpotensi untuk di kembangkan.
"Saya naik Helikopter milihat Kecamatan Rantau Bayur dari udara, areal sawahnya masih sangat alami dan jembatan Rantau Bayur tahun ini kita bangun, "katanya.
Seperti di ketahui, dari Audiensi Bupati Banyuasin H Askolani dengan Gubernur Sumsel Herman Deru pada Senin 16 Maret 2020 lalu, Usulan pembangunan yang didukung Gubernur dan dibiayai dana bantuan Gubernur Provinsi Sumsel tersebut mencapai Rp 149 Milyar bahkan dari pembicaraan antara Bupati Askolani dengan Gubernur Herman Deru tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.
Sejumlah usulan pembangunan yang disokong dana Bangub tersebut diantaranya penyelesaian pembangunan jembatan Rantau Bayur dengan nilai sekitar Rp 60 Milyar, Pembangunan 22 Dermaga di 11 Kecamatan Rp 4,5 Milyar, pembangunan jalan poros Tegal Binangun Kelurahan Jakabaring Selatan Kecamatan Rambutan Rp 10 Milyar, Pembangunan jalan poros Merah Mata menuju Mata Merah Rp 10 Milyar, Pembangunan Jembatan Panca Desa Rp 3 Milyar.
Kemudian, pembangunan pipa distribusi PDAM Tirta Betuah Unit Pangkalan Balai Rp 1,5 Milyar, Pembangunan jembatan penghubung antara Air Sugihan OKI dengan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin senilai Rp 60 Milyar, rehab ruang kelas sekolah dasar dan rehab distribusi air bersih PDAM Kenten Laut.
Diterangkan Askolani adanya dana bantuan gubernur ini maka sejumlah proyek pembangunan akan selesai, seperti Jembatan Rantau Bayur yang sudah sejak tahun 2008 lalu akan diselesaikan tahun ini dengan anggaran
sekitar Rp 60 Milyar. Artinya tahun 2021 jembatan ini sudah bisa dilintasi masyarakat.
"Pak Gubernur bantu Rp 60 Milyar untuk penyelesaian tiang, lantai jembatan dan Pak Menteri PUPR bantu rangka bajanya dengan kisaran biaya Rp 30 Milyar, insyaallah persoalan jembatan Rantau Bayur selesai, "katanya.
Kemudian, 22 dermaga yang akan dibangun semuanya di wilayah perairan, hal ini untuk mempermuda transportasi masyarakat disamping Pemkab Banyuasin terus melakukan pembangunan jalan poros untuk membuka keterisolasian.
Dari 22 Dermaga dengan biaya Rp 200 juta perdermaga ini terletak di Kecamatan Makartijaya 3 Dermaga, Kecamatan Air Saleh 4 Dermaga, Kecamatan Muara Sugihan 3 Dermaga,Kecamatan Muara Telang 2 Dermaga, Kecamatan Sumber Marga Telang 1 Dermaga.
"Kemudian Kecamatan Muara Padang 2 Dermaga, Kecamatan Karang Agung Ilir 2 Dermaga, Kecamatan Air Kumbang 1 Dermaga, Kecamatan Pulau Rimau 1 Dermaga, Kecamatan Selat Penuguan 1 Dermaga, dan Kecamatan Banyuasin II 2 Dermaga, "terangnya.
Begitu juga dengan dua jalan poros Merah Mata menuju Mata Merah Kecamatan Banyuasin I dan jalan poros Tegal Binangun Kecamatan Rambutan masing-masing dibantu Rp 10 Milyar dan tahun ini juga dikerjakan. "Dua jalan poros ini memang kondisinya rusak berat, dan alhamdulillah ketika kita usulkan dibantu oleh pak Gubernur, "kata Askolani.
Dan banyak lagi yang mendapat respon positif dari Gubernur Herman Deru, seperti Jembatan penghubung antara Banyuasin dengan OKI, nanti Pemkab Banyuasin bebas lahannya sedangkan Gubernur bangun jembatannya. Termasuk persoalan ruang sekolah dan PDAM Tirta Betuah.
"Kita Banyuasin tidak memiliki biaya yang cukup sementara persoalan banyak sekali, maka saya tidak malu untuk mengaduh ke Pak Gubernur dan ke Pak Presiden Jokowi karena Banyuasin ini bagian dari Provinsi Sumsel dan bagian dari NKRI. Artinya Banyuasin harus menjadi perhatian mereka. Dan alhamdulillah baik Pak Presiden maupun pak Gubernur sangat responsif untuk membantu kami dalam upaya mewujudkan Banyuasin Bangkit Adil Sejahtera ini, "jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru sangat menyambut baik langka Bupati Banyuasin H Askolani dalam melakukan pembangunan di Kabupaten Banyuasin. Dirinya sangat memahami berbagai persoalan infrastruktur yang sangat menyukitkan masyarakat.
"Kita bantu pak Bupati, karena saya tau betul kondisi kerusakan infrastruktur sangat menyulitkan sekali entah itu jalan, jembatan, air bersih dan persoalan lainnya, "terangnya.
Jembatan Rantau Bayur misalnya jelas Gubernur, Pemkab Banyuasin sudah tidak mampu lagi membiayainya untuk menyelesaikan pembangunannya maka maka kita bantu. Jembatan ini sesuai dengan penjelasan Bupati Askolani
"Ini dapat membuka akses transportasi ke Kabupaten Pali dan Muara Enim dan menghemat rentang jarak Muara Enim menuju Palembang sekitar 55 KM. Artinya keberadaan jembatan ini sangat strategis sekali untuk membuka sentra perekonomian baru bagi masyarakat," tandasnya.( Adm)terletak di Dusun Pengumbuk Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin tetap di laksanakan tahun 2020 ini.
"Jembatan Rantau Bayur tetap kita bangun tahun 2020 ini, " tegas Gubernur Herman Deru, disaat Bupati Banyuasin H Askolani melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (24/6) kemarin.
Dimana Bupati Askolani sebelumnya mengingatkan Gubernur Herman Deru bahwa rencana pembangunan jembatan Rantau Bayur, termasuk pembangunan 22 dermaga, pengecoran jalan merah mata-mata merah dan jalan Tegal Binangun Kelurahan Jakabaring Selatan sudah disampaikan kepada masyarakat dan masyarakat sudah menanyakan kapan pembangunannya di mulai.
Diterangkan Deru, dirinya sudah beberapa kali melihat kondisi jembatan dan areal pertanian Kecamatan Rantau Bayur yang masih sangat alami dan berpotensi untuk di kembangkan.
"Saya naik Helikopter milihat Kecamatan Rantau Bayur dari udara, areal sawahnya masih sangat alami dan jembatan Rantau Bayur tahun ini kita bangun, "katanya.
Seperti di ketahui, dari Audiensi Bupati Banyuasin H Askolani dengan Gubernur Sumsel Herman Deru pada Senin 16 Maret 2020 lalu, Usulan pembangunan yang didukung Gubernur dan dibiayai dana bantuan Gubernur Provinsi Sumsel tersebut mencapai Rp 149 Milyar bahkan dari pembicaraan antara Bupati Askolani dengan Gubernur Herman Deru tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.
Sejumlah usulan pembangunan yang disokong dana Bangub tersebut diantaranya penyelesaian pembangunan jembatan Rantau Bayur dengan nilai sekitar Rp 60 Milyar, Pembangunan 22 Dermaga di 11 Kecamatan Rp 4,5 Milyar, pembangunan jalan poros Tegal Binangun Kelurahan Jakabaring Selatan Kecamatan Rambutan Rp 10 Milyar, Pembangunan jalan poros Merah Mata menuju Mata Merah Rp 10 Milyar, Pembangunan Jembatan Panca Desa Rp 3 Milyar.
Kemudian, pembangunan pipa distribusi PDAM Tirta Betuah Unit Pangkalan Balai Rp 1,5 Milyar, Pembangunan jembatan penghubung antara Air Sugihan OKI dengan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin senilai Rp 60 Milyar, rehab ruang kelas sekolah dasar dan rehab distribusi air bersih PDAM Kenten Laut.
Diterangkan Askolani adanya dana bantuan gubernur ini maka sejumlah proyek pembangunan akan selesai, seperti Jembatan Rantau Bayur yang sudah sejak tahun 2008 lalu akan diselesaikan tahun ini dengan anggaran
sekitar Rp 60 Milyar. Artinya tahun 2021 jembatan ini sudah bisa dilintasi masyarakat.
"Pak Gubernur bantu Rp 60 Milyar untuk penyelesaian tiang, lantai jembatan dan Pak Menteri PUPR bantu rangka bajanya dengan kisaran biaya Rp 30 Milyar, insyaallah persoalan jembatan Rantau Bayur selesai, "katanya.
Kemudian, 22 dermaga yang akan dibangun semuanya di wilayah perairan, hal ini untuk mempermuda transportasi masyarakat disamping Pemkab Banyuasin terus melakukan pembangunan jalan poros untuk membuka keterisolasian.
Dari 22 Dermaga dengan biaya Rp 200 juta perdermaga ini terletak di Kecamatan Makartijaya 3 Dermaga, Kecamatan Air Saleh 4 Dermaga, Kecamatan Muara Sugihan 3 Dermaga,Kecamatan Muara Telang 2 Dermaga, Kecamatan Sumber Marga Telang 1 Dermaga.
"Kemudian Kecamatan Muara Padang 2 Dermaga, Kecamatan Karang Agung Ilir 2 Dermaga, Kecamatan Air Kumbang 1 Dermaga, Kecamatan Pulau Rimau 1 Dermaga, Kecamatan Selat Penuguan 1 Dermaga, dan Kecamatan Banyuasin II 2 Dermaga, "terangnya.
Begitu juga dengan dua jalan poros Merah Mata menuju Mata Merah Kecamatan Banyuasin I dan jalan poros Tegal Binangun Kecamatan Rambutan masing-masing dibantu Rp 10 Milyar dan tahun ini juga dikerjakan. "Dua jalan poros ini memang kondisinya rusak berat, dan alhamdulillah ketika kita usulkan dibantu oleh pak Gubernur, "kata Askolani.
Dan banyak lagi yang mendapat respon positif dari Gubernur Herman Deru, seperti Jembatan penghubung antara Banyuasin dengan OKI, nanti Pemkab Banyuasin bebas lahannya sedangkan Gubernur bangun jembatannya. Termasuk persoalan ruang sekolah dan PDAM Tirta Betuah.
"Kita Banyuasin tidak memiliki biaya yang cukup sementara persoalan banyak sekali, maka saya tidak malu untuk mengaduh ke Pak Gubernur dan ke Pak Presiden Jokowi karena Banyuasin ini bagian dari Provinsi Sumsel dan bagian dari NKRI. Artinya Banyuasin harus menjadi perhatian mereka. Dan alhamdulillah baik Pak Presiden maupun pak Gubernur sangat responsif untuk membantu kami dalam upaya mewujudkan Banyuasin Bangkit Adil Sejahtera ini, "jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru sangat menyambut baik langka Bupati Banyuasin H Askolani dalam melakukan pembangunan di Kabupaten Banyuasin. Dirinya sangat memahami berbagai persoalan infrastruktur yang sangat menyukitkan masyarakat.
"Kita bantu pak Bupati, karena saya tau betul kondisi kerusakan infrastruktur sangat menyulitkan sekali entah itu jalan, jembatan, air bersih dan persoalan lainnya, "terangnya.
Jembatan Rantau Bayur misalnya jelas Gubernur, Pemkab Banyuasin sudah tidak mampu lagi membiayainya untuk menyelesaikan pembangunannya maka maka kita bantu. Jembatan ini sesuai dengan penjelasan Bupati Askolani
"Ini dapat membuka akses transportasi ke Kabupaten Pali dan Muara Enim dan menghemat rentang jarak Muara Enim menuju Palembang sekitar 55 KM. Artinya keberadaan jembatan ini sangat strategis sekali untuk membuka sentra perekonomian baru bagi masyarakat," tandasnya.(Suharni)
"Jembatan Rantau Bayur tetap kita bangun tahun 2020 ini, " tegas Gubernur Herman Deru, disaat Bupati Banyuasin H Askolani melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (24/6) kemarin.
Dimana Bupati Askolani sebelumnya mengingatkan Gubernur Herman Deru bahwa rencana pembangunan jembatan Rantau Bayur, termasuk pembangunan 22 dermaga, pengecoran jalan merah mata-mata merah dan jalan Tegal Binangun Kelurahan Jakabaring Selatan sudah disampaikan kepada masyarakat dan masyarakat sudah menanyakan kapan pembangunannya di mulai.
Diterangkan Deru, dirinya sudah beberapa kali melihat kondisi jembatan dan areal pertanian Kecamatan Rantau Bayur yang masih sangat alami dan berpotensi untuk di kembangkan.
"Saya naik Helikopter milihat Kecamatan Rantau Bayur dari udara, areal sawahnya masih sangat alami dan jembatan Rantau Bayur tahun ini kita bangun, "katanya.
Seperti di ketahui, dari Audiensi Bupati Banyuasin H Askolani dengan Gubernur Sumsel Herman Deru pada Senin 16 Maret 2020 lalu, Usulan pembangunan yang didukung Gubernur dan dibiayai dana bantuan Gubernur Provinsi Sumsel tersebut mencapai Rp 149 Milyar bahkan dari pembicaraan antara Bupati Askolani dengan Gubernur Herman Deru tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.
Sejumlah usulan pembangunan yang disokong dana Bangub tersebut diantaranya penyelesaian pembangunan jembatan Rantau Bayur dengan nilai sekitar Rp 60 Milyar, Pembangunan 22 Dermaga di 11 Kecamatan Rp 4,5 Milyar, pembangunan jalan poros Tegal Binangun Kelurahan Jakabaring Selatan Kecamatan Rambutan Rp 10 Milyar, Pembangunan jalan poros Merah Mata menuju Mata Merah Rp 10 Milyar, Pembangunan Jembatan Panca Desa Rp 3 Milyar.
Kemudian, pembangunan pipa distribusi PDAM Tirta Betuah Unit Pangkalan Balai Rp 1,5 Milyar, Pembangunan jembatan penghubung antara Air Sugihan OKI dengan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin senilai Rp 60 Milyar, rehab ruang kelas sekolah dasar dan rehab distribusi air bersih PDAM Kenten Laut.
Diterangkan Askolani adanya dana bantuan gubernur ini maka sejumlah proyek pembangunan akan selesai, seperti Jembatan Rantau Bayur yang sudah sejak tahun 2008 lalu akan diselesaikan tahun ini dengan anggaran
sekitar Rp 60 Milyar. Artinya tahun 2021 jembatan ini sudah bisa dilintasi masyarakat.
"Pak Gubernur bantu Rp 60 Milyar untuk penyelesaian tiang, lantai jembatan dan Pak Menteri PUPR bantu rangka bajanya dengan kisaran biaya Rp 30 Milyar, insyaallah persoalan jembatan Rantau Bayur selesai, "katanya.
Kemudian, 22 dermaga yang akan dibangun semuanya di wilayah perairan, hal ini untuk mempermuda transportasi masyarakat disamping Pemkab Banyuasin terus melakukan pembangunan jalan poros untuk membuka keterisolasian.
Dari 22 Dermaga dengan biaya Rp 200 juta perdermaga ini terletak di Kecamatan Makartijaya 3 Dermaga, Kecamatan Air Saleh 4 Dermaga, Kecamatan Muara Sugihan 3 Dermaga,Kecamatan Muara Telang 2 Dermaga, Kecamatan Sumber Marga Telang 1 Dermaga.
"Kemudian Kecamatan Muara Padang 2 Dermaga, Kecamatan Karang Agung Ilir 2 Dermaga, Kecamatan Air Kumbang 1 Dermaga, Kecamatan Pulau Rimau 1 Dermaga, Kecamatan Selat Penuguan 1 Dermaga, dan Kecamatan Banyuasin II 2 Dermaga, "terangnya.
Begitu juga dengan dua jalan poros Merah Mata menuju Mata Merah Kecamatan Banyuasin I dan jalan poros Tegal Binangun Kecamatan Rambutan masing-masing dibantu Rp 10 Milyar dan tahun ini juga dikerjakan. "Dua jalan poros ini memang kondisinya rusak berat, dan alhamdulillah ketika kita usulkan dibantu oleh pak Gubernur, "kata Askolani.
Dan banyak lagi yang mendapat respon positif dari Gubernur Herman Deru, seperti Jembatan penghubung antara Banyuasin dengan OKI, nanti Pemkab Banyuasin bebas lahannya sedangkan Gubernur bangun jembatannya. Termasuk persoalan ruang sekolah dan PDAM Tirta Betuah.
"Kita Banyuasin tidak memiliki biaya yang cukup sementara persoalan banyak sekali, maka saya tidak malu untuk mengaduh ke Pak Gubernur dan ke Pak Presiden Jokowi karena Banyuasin ini bagian dari Provinsi Sumsel dan bagian dari NKRI. Artinya Banyuasin harus menjadi perhatian mereka. Dan alhamdulillah baik Pak Presiden maupun pak Gubernur sangat responsif untuk membantu kami dalam upaya mewujudkan Banyuasin Bangkit Adil Sejahtera ini, "jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru sangat menyambut baik langka Bupati Banyuasin H Askolani dalam melakukan pembangunan di Kabupaten Banyuasin. Dirinya sangat memahami berbagai persoalan infrastruktur yang sangat menyukitkan masyarakat.
"Kita bantu pak Bupati, karena saya tau betul kondisi kerusakan infrastruktur sangat menyulitkan sekali entah itu jalan, jembatan, air bersih dan persoalan lainnya, "terangnya.
Jembatan Rantau Bayur misalnya jelas Gubernur, Pemkab Banyuasin sudah tidak mampu lagi membiayainya untuk menyelesaikan pembangunannya maka maka kita bantu. Jembatan ini sesuai dengan penjelasan Bupati Askolani
"Ini dapat membuka akses transportasi ke Kabupaten Pali dan Muara Enim dan menghemat rentang jarak Muara Enim menuju Palembang sekitar 55 KM. Artinya keberadaan jembatan ini sangat strategis sekali untuk membuka sentra perekonomian baru bagi masyarakat," tandasnya.( Adm)terletak di Dusun Pengumbuk Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin tetap di laksanakan tahun 2020 ini.
"Jembatan Rantau Bayur tetap kita bangun tahun 2020 ini, " tegas Gubernur Herman Deru, disaat Bupati Banyuasin H Askolani melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (24/6) kemarin.
Dimana Bupati Askolani sebelumnya mengingatkan Gubernur Herman Deru bahwa rencana pembangunan jembatan Rantau Bayur, termasuk pembangunan 22 dermaga, pengecoran jalan merah mata-mata merah dan jalan Tegal Binangun Kelurahan Jakabaring Selatan sudah disampaikan kepada masyarakat dan masyarakat sudah menanyakan kapan pembangunannya di mulai.
Diterangkan Deru, dirinya sudah beberapa kali melihat kondisi jembatan dan areal pertanian Kecamatan Rantau Bayur yang masih sangat alami dan berpotensi untuk di kembangkan.
"Saya naik Helikopter milihat Kecamatan Rantau Bayur dari udara, areal sawahnya masih sangat alami dan jembatan Rantau Bayur tahun ini kita bangun, "katanya.
Seperti di ketahui, dari Audiensi Bupati Banyuasin H Askolani dengan Gubernur Sumsel Herman Deru pada Senin 16 Maret 2020 lalu, Usulan pembangunan yang didukung Gubernur dan dibiayai dana bantuan Gubernur Provinsi Sumsel tersebut mencapai Rp 149 Milyar bahkan dari pembicaraan antara Bupati Askolani dengan Gubernur Herman Deru tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.
Sejumlah usulan pembangunan yang disokong dana Bangub tersebut diantaranya penyelesaian pembangunan jembatan Rantau Bayur dengan nilai sekitar Rp 60 Milyar, Pembangunan 22 Dermaga di 11 Kecamatan Rp 4,5 Milyar, pembangunan jalan poros Tegal Binangun Kelurahan Jakabaring Selatan Kecamatan Rambutan Rp 10 Milyar, Pembangunan jalan poros Merah Mata menuju Mata Merah Rp 10 Milyar, Pembangunan Jembatan Panca Desa Rp 3 Milyar.
Kemudian, pembangunan pipa distribusi PDAM Tirta Betuah Unit Pangkalan Balai Rp 1,5 Milyar, Pembangunan jembatan penghubung antara Air Sugihan OKI dengan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin senilai Rp 60 Milyar, rehab ruang kelas sekolah dasar dan rehab distribusi air bersih PDAM Kenten Laut.
Diterangkan Askolani adanya dana bantuan gubernur ini maka sejumlah proyek pembangunan akan selesai, seperti Jembatan Rantau Bayur yang sudah sejak tahun 2008 lalu akan diselesaikan tahun ini dengan anggaran
sekitar Rp 60 Milyar. Artinya tahun 2021 jembatan ini sudah bisa dilintasi masyarakat.
"Pak Gubernur bantu Rp 60 Milyar untuk penyelesaian tiang, lantai jembatan dan Pak Menteri PUPR bantu rangka bajanya dengan kisaran biaya Rp 30 Milyar, insyaallah persoalan jembatan Rantau Bayur selesai, "katanya.
Kemudian, 22 dermaga yang akan dibangun semuanya di wilayah perairan, hal ini untuk mempermuda transportasi masyarakat disamping Pemkab Banyuasin terus melakukan pembangunan jalan poros untuk membuka keterisolasian.
Dari 22 Dermaga dengan biaya Rp 200 juta perdermaga ini terletak di Kecamatan Makartijaya 3 Dermaga, Kecamatan Air Saleh 4 Dermaga, Kecamatan Muara Sugihan 3 Dermaga,Kecamatan Muara Telang 2 Dermaga, Kecamatan Sumber Marga Telang 1 Dermaga.
"Kemudian Kecamatan Muara Padang 2 Dermaga, Kecamatan Karang Agung Ilir 2 Dermaga, Kecamatan Air Kumbang 1 Dermaga, Kecamatan Pulau Rimau 1 Dermaga, Kecamatan Selat Penuguan 1 Dermaga, dan Kecamatan Banyuasin II 2 Dermaga, "terangnya.
Begitu juga dengan dua jalan poros Merah Mata menuju Mata Merah Kecamatan Banyuasin I dan jalan poros Tegal Binangun Kecamatan Rambutan masing-masing dibantu Rp 10 Milyar dan tahun ini juga dikerjakan. "Dua jalan poros ini memang kondisinya rusak berat, dan alhamdulillah ketika kita usulkan dibantu oleh pak Gubernur, "kata Askolani.
Dan banyak lagi yang mendapat respon positif dari Gubernur Herman Deru, seperti Jembatan penghubung antara Banyuasin dengan OKI, nanti Pemkab Banyuasin bebas lahannya sedangkan Gubernur bangun jembatannya. Termasuk persoalan ruang sekolah dan PDAM Tirta Betuah.
"Kita Banyuasin tidak memiliki biaya yang cukup sementara persoalan banyak sekali, maka saya tidak malu untuk mengaduh ke Pak Gubernur dan ke Pak Presiden Jokowi karena Banyuasin ini bagian dari Provinsi Sumsel dan bagian dari NKRI. Artinya Banyuasin harus menjadi perhatian mereka. Dan alhamdulillah baik Pak Presiden maupun pak Gubernur sangat responsif untuk membantu kami dalam upaya mewujudkan Banyuasin Bangkit Adil Sejahtera ini, "jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru sangat menyambut baik langka Bupati Banyuasin H Askolani dalam melakukan pembangunan di Kabupaten Banyuasin. Dirinya sangat memahami berbagai persoalan infrastruktur yang sangat menyukitkan masyarakat.
"Kita bantu pak Bupati, karena saya tau betul kondisi kerusakan infrastruktur sangat menyulitkan sekali entah itu jalan, jembatan, air bersih dan persoalan lainnya, "terangnya.
Jembatan Rantau Bayur misalnya jelas Gubernur, Pemkab Banyuasin sudah tidak mampu lagi membiayainya untuk menyelesaikan pembangunannya maka maka kita bantu. Jembatan ini sesuai dengan penjelasan Bupati Askolani
"Ini dapat membuka akses transportasi ke Kabupaten Pali dan Muara Enim dan menghemat rentang jarak Muara Enim menuju Palembang sekitar 55 KM. Artinya keberadaan jembatan ini sangat strategis sekali untuk membuka sentra perekonomian baru bagi masyarakat," tandasnya.(Suharni)