Bappeda Ogan Ilir Shering Keberhasilan Banyuasin Penyumbang Beras Nomor 4 Nasional
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.id -- Keberhasilan Kabupaten Banyuasin menjadi daerah penghasil beras terbesar ke 4 nasional yang ditetapkan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, nampaknya menjadi magnet bagi sejumlah daerah di Indonesia dan di Provinsi Sumsel untuk belajar dan shering informasi terkait strategi keberhasilan tersebut.
Salah satunya Kabupaten Ogan Ilir. Pemkab Ogan Ilir mengirim Bappeda & Litbangnya, Jumat (26/06) kemarin berkunjung ke Bappeda & Litbang Kabupaten Banyuasin. Dimana Kabupaten Ogan Ilir tekesan dan ingin shering terkait keberhasilan Kabupaten Banyuasin yang menjadi daerah penyumbang beras nomor 4 nasional yang ditetapkan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Kunker Bappeda & Litbang OI tersebut di pimpin oleh Zulferi, S.Sos, M.Si selaku Kabid Perekonomian dan SDA serta di dampingi Wiwied Priyanto (Kasubid IPTEK, Ketahanan Pangan dan SDA) dan Eko Cipto Pribadi, S.Kom (Kasubid Ekonomi dan Penanaman Modal).
Dan di terima langsung oleh Sekretaris Bappeda & Litbang Kabupaten Banyuasin Nopran SE, M.Si yang di dampingi oleh Kabid Ekonomi SDA Pipi Oktorini, SE,M.Si beserta staf dan tim dari Dinas Pertanian & Tanaman Holtikultura Kabupaten Banyuasin yang di wakili oleh Ir. Sarjono Msi. Kabid Prasana dan sarana pertanian, Sodikin SP Kabid Tanaman Pangan, Rukiati SP Kabid penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian dan Kasi Perlitan dan Pembenihan Hortikultura Bayu.
Kabid Perekonomian dan SD Bappeda OI menyampaikan bahwa Perihal kunjungan kerja dari Bappeda Kabupaten OI terkait masalah pertanian yaitu sharing keberhasilan Kabupaten Banyuasin masuk peringkat 4 besar lumbung pangan nasional di Indonesia.
Dengan keberhasilan tersebut maka Kabupaten OI tertarik ingin transfer ilmu pertanian dari Kabupaten Banyuasin. " Keberhasilan Banyuasin masuk peringkat 4 nasional sebagai daerah penghasil beras nasional patut kita contoh. Maka kami ingin transfer ilmu atas keberhasilan ini, "katanya.
Sekretaris Bappeda & Litbang Kabupaten Banyuasin menyampaikan bahwa Kabupaten Banyuasin ditetapkan Kementerian Pertanian sebagai Kabupaten penghasil beras terbesar no 4 secara nasional. Ini prestasi yang membanggakan tidak hanya Banyuasin tetapi Provinsi Sumsel.
" Prestasi ini luar biasa, karena Kabupaten Banyuasin nomor satu di Sumsel dan Nomor satu di Pulau Sumatera. Ini semua dicapai atas kerja keras, kerja cerdas dan ikhlas dibawa kepemimpinan Pak Bupati Askolani dan Wabup H Slamet, para penyuluh dan para petani itu sendiri, "katanya.
Dijelaskan Nopran, Kabupaten Banyuasin mempunyai total luas panen 208.598 Hektar dengan total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton dengan lokasi yang paling potensial terdapat di 15 Kecamatan dan masih ada 4 kecamatan yang masuk daerah potensial untuk di kembangkan.
Sedangkan Kabid Prasana dan Sarana Pertanian Ir. Sarjono. M.Si menjelaskan langkah-langkah yang telah di lakukan oleh Kabupaten Banyuasin sehingga menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional diantaranya dengan melakukan: peningkatan mutu intensifikasi, ekstensifikasi lahan produktif, menyediakan sarana panen dan pasca panen yang modern seperti vertical dryer serta tidak lupa melakukan pendampingan kepada petani secara intens.
Kunjungan kerja tersebut berakhir pada pukul 11.00 wib, dengan hasil tim dari Bappeda OI akan menindaklanjuti dengan melakukan study banding langsung ke daerah/kecamatan penghasil beras di Kab. Banyuasin. (Rillis)
Salah satunya Kabupaten Ogan Ilir. Pemkab Ogan Ilir mengirim Bappeda & Litbangnya, Jumat (26/06) kemarin berkunjung ke Bappeda & Litbang Kabupaten Banyuasin. Dimana Kabupaten Ogan Ilir tekesan dan ingin shering terkait keberhasilan Kabupaten Banyuasin yang menjadi daerah penyumbang beras nomor 4 nasional yang ditetapkan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Kunker Bappeda & Litbang OI tersebut di pimpin oleh Zulferi, S.Sos, M.Si selaku Kabid Perekonomian dan SDA serta di dampingi Wiwied Priyanto (Kasubid IPTEK, Ketahanan Pangan dan SDA) dan Eko Cipto Pribadi, S.Kom (Kasubid Ekonomi dan Penanaman Modal).
Dan di terima langsung oleh Sekretaris Bappeda & Litbang Kabupaten Banyuasin Nopran SE, M.Si yang di dampingi oleh Kabid Ekonomi SDA Pipi Oktorini, SE,M.Si beserta staf dan tim dari Dinas Pertanian & Tanaman Holtikultura Kabupaten Banyuasin yang di wakili oleh Ir. Sarjono Msi. Kabid Prasana dan sarana pertanian, Sodikin SP Kabid Tanaman Pangan, Rukiati SP Kabid penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian dan Kasi Perlitan dan Pembenihan Hortikultura Bayu.
Kabid Perekonomian dan SD Bappeda OI menyampaikan bahwa Perihal kunjungan kerja dari Bappeda Kabupaten OI terkait masalah pertanian yaitu sharing keberhasilan Kabupaten Banyuasin masuk peringkat 4 besar lumbung pangan nasional di Indonesia.
Dengan keberhasilan tersebut maka Kabupaten OI tertarik ingin transfer ilmu pertanian dari Kabupaten Banyuasin. " Keberhasilan Banyuasin masuk peringkat 4 nasional sebagai daerah penghasil beras nasional patut kita contoh. Maka kami ingin transfer ilmu atas keberhasilan ini, "katanya.
Sekretaris Bappeda & Litbang Kabupaten Banyuasin menyampaikan bahwa Kabupaten Banyuasin ditetapkan Kementerian Pertanian sebagai Kabupaten penghasil beras terbesar no 4 secara nasional. Ini prestasi yang membanggakan tidak hanya Banyuasin tetapi Provinsi Sumsel.
" Prestasi ini luar biasa, karena Kabupaten Banyuasin nomor satu di Sumsel dan Nomor satu di Pulau Sumatera. Ini semua dicapai atas kerja keras, kerja cerdas dan ikhlas dibawa kepemimpinan Pak Bupati Askolani dan Wabup H Slamet, para penyuluh dan para petani itu sendiri, "katanya.
Dijelaskan Nopran, Kabupaten Banyuasin mempunyai total luas panen 208.598 Hektar dengan total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton dengan lokasi yang paling potensial terdapat di 15 Kecamatan dan masih ada 4 kecamatan yang masuk daerah potensial untuk di kembangkan.
Sedangkan Kabid Prasana dan Sarana Pertanian Ir. Sarjono. M.Si menjelaskan langkah-langkah yang telah di lakukan oleh Kabupaten Banyuasin sehingga menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional diantaranya dengan melakukan: peningkatan mutu intensifikasi, ekstensifikasi lahan produktif, menyediakan sarana panen dan pasca panen yang modern seperti vertical dryer serta tidak lupa melakukan pendampingan kepada petani secara intens.
Kunjungan kerja tersebut berakhir pada pukul 11.00 wib, dengan hasil tim dari Bappeda OI akan menindaklanjuti dengan melakukan study banding langsung ke daerah/kecamatan penghasil beras di Kab. Banyuasin. (Rillis)