Wawww!! Pemilihan Ketua BK DPRD Banyuasin Terjadi Keributan
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.com-- Keributan terjadi pada saat rapat paripuna DPRD Kabupaten Banyuasin dalam rangka pengumuman pimpinan dan anggota kelengkapan DPRD serta pemilihan dan anggota badan kehormatan DPRD Kabupaten Banyuasin, pada Senin (14/10) sekitar pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, keributan antar anggota DPRD Banyuasin itu diduga berawal saat pemilihan anggota badan kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Banyuasin yang diikuti oleh enam anggota DPRD Banyuasin.
Selanjutnya untuk memilih anggota dewan kehormatan dilaksanakan dengan sistem voting, sampai diumumkan pimpinan DPRD terpilih lima anggota badan kehormatan. Lima yang terpilih yaitu Endang Sari, Budi Santoso, M Sholih, Sopian Hadi dan Jupriadi.
Sedangkan Nasir dari partai Golkar tidak terpilih sebagai anggota badan kehormatan, disaat itu secara tiba — tiba Nasir memukul meja menggunakan tangan sebanyak dua kali, diduga merasa ada salah satu parpol tidak komitmen memilihnya dirinya dalam pemilihan anggota badan kehormatan itu.
Bahkan tidak hanya memukul meja sampai dua kali, rupanya nasir terus mengomel kalau partai tersebut tidak komitmen dan lain sebagainya. Sampai akhirnya anggota DPRD Banyuasin Emi Sumitra (PKB) yang berada dekat dengan Nasir, menjadi ikut emosi sampai terjatuh dari tempat duduknya. “Informasinya seperti itu,”jelasnya.
Kemudian Nasir dan Emi Sumitra dapat dilerai dan ditenangkan oleh anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, dan rapat paripurna dapat dilanjutkan kembali. Usai itu kegiatan berlangsung kondusif, hingga selesai.
Terkait dengan kejadian ini, Ketua Aliansi Masyarakat untuk Institusi (Amunisi) Efriadi Efendi mendukung tindakan yang dilakukan Emi Sumitra, apalagi dalam memperjuangan nasib rakyat."Selaku masyarakat akan sangat mendukung penuh,”katanya.
Selain itu ia selaku juga masyarakat menilai DPRD di Banyuasin hanya mementingkan diri sendiri tidak memikirkan rakyat.”Mungkin hanya ada beberapa orang Dewan yang sanggup mengadu argumen demi kepentingan rakyat, selebihnya datang ke kantor saat Paripurna selebihnya entah kemana,”tegasnya. (Suharni)