Proyek Pembangunan Jalan Poros Pulau Rimau Retak dan Mengelupas
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.com – Pelaksanaan proyek jalan poros trans Pulau Rimau sepanjang 5 KM yang kini baru separuh dikerjakan. Sayangnya proyek yang menelan anggaran Rp19 miliar dari Desa Meranti-Teluk Betung itu dinilai belum memuaskan.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kemarin pengecoran jalan yang dilakukan PT. Musi Karya Teknik diduga bahan material yang digunakan tidak sesuai dengan Spek dari kontrak proyek. Pasalnya jalan tersebut baru dibangun sudah banyak yang retak, tampak semen dan pasir mengelupas, dikhawatirkan tidak akan bertahan lama, apalagi jalan tersebut akan dilintasi kendaraan besar.
“Aku lihat proyek itu adukan cor terlalu muda dan kalau digosok-gosok pakai tangan bahan material mengelupas. Mungkin proyek itu dikerjakan asal-asalan “ujar Mulyadi warga yang kerap melintas dijalan itu saat jumpai wartawan.
Melihat pengerjaan proyek yang dilakukan pihak PT Musi Karya Teknik ini membuat masyarakat tidak puas. Sebab apabila nanti dilalui kendaraan bermuatan besar akan cepat rusak dan tidak bertahan lama.
Menurut Ketua Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (JPKP) Banyuasin Umirtono, SH bahwa seharusnya instansi terkait melakukan pengawasan aktif di lapangan jangan sampai proyek itu selesai hingga membuat kecewa masyarakat.
"Jika nanti dari analisa kami (JPKP) nanti ada penyimpangan, proyek jalan ini akan diaporkan ke pihak aparat hukum,”tegas Ketua JPKP Umirtono, SH yang saat ini tetap konsisten mengawal pembangunan di Banyuasin.
Ketika di konfirmasi melalui via whatshap pihak PT Musi Karya Teknik Yosi belum bisa menanggapi hal itu. Begitu juga Kepala Dinas PUTR Banyuasin Ardi Arpani. “Maaf kurang paham,”kata dia (Suharni)