Antisipasi ISPA, Puskesmas Suak Tapeh Bagikan Masker Kepada Para Pelajar
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.com-- Puskesmas Suak Tapeh membagikan masker kepada ratusan orang siswa SMA dan SMK serta SMP maupun siswa SD se-Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin. Pembagian tersebut bertujuan mencegah pelajar mengalami gangguan pernafasan di saat kondisi kabut asap mulai mengganggu.
Kepala Puskesmas Suak Tapeh dr. Lice menjelaskan kegiatan sebagai antisipasi pencegahan penyakit pernafasan pada anak-anak, terutama pelajar. “Anak-anak yang di sekolah dapat tercegah dari efek kabut asap kiriman yang semakin membahayakan. "Kita takutkan anak-anak kita, tidak memakai perlindungan seperti masker, akan terjangkit yang tentunya membahayakan,” ungkapnya.
Penyakit terutama anak-anak yang sudah menderita Asma, Ispa atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut akan semakin parah bila terkena kabut asap kiriman tersebut. “Setiap puskesmas, memiliki pasien penyakit Ispa. Dan di Puskesmas Suak Tapeh saja setiap bulannya, ada saja pasien yang datang berobat penyakit Ispa.
"Di Kecamatan Suak Tapeh ini ada 57 orang dari 11 Desa yang ada di Suak Tapeh yang sudah terkena ISPA dan dominan yang terbanyak di Desa Sedang dan Desa Tanjung Laut. Jika pencegahan tidak dilakukan akan menambah jumlah pasien nantinya,” terang dr Lice.
Menurut dr Lice, untuk menanggulangi hal tersebut, saat ini kader pendamping terus memberikan sosialisasi terkait ISPA tersebut," Kita sudah memerintahkan kepada kader pendamping agar terus memberikan sosialisasi masalah ISPA," terangnya.
Sementara Kepala SMA Negeri 1 Suak Tapeh, Dra. Hertining Dya L sangat mengapresiasi Puskesmas Suak Tapeh yang terjun langsung melakukan tindakan cepat. “Kita mengucapkan terimakasih kepada Puskesmas Suak Tapeh, yang telah membagikan masker kepada anak-anak. Hal ini jelas sangat membantu pencegahan anak terserang penyakit pada anak didik kita,” tuturnya.
Pihak sekolah sendiri sebelumnya, juga telah melakukan sosialisasi agar anak didik menggunakan masker di luar ruangan. “Kondisi kabut asap sangat terlihat pekat dan sudah mulai dirasakan dampak negarifnya pada kita. Untuk itu, anak didik memang harus menggunakan pelindung, sehingga tidak terjangkit penyakit pernafasan nlantinya,” pungkasnya. (Suharni)