Pemkab OKI Kirim Warganya Magang ke Jepang
Kayuagung, KabaRakyatsumsel.com-Sebanyak 15 orang warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) diberangkatkan sebagai peserta magang ke Jepang.
Pemerintah Kabupaten OKI, mengapresiasi dan ingin mengirim lebih banyak tenaga muda untuk mengikuti program magang di perusahaan ternama Jepang. Selain gaji yang besar, Pemkab juga ingin pembenahan etos serta keterampilan kerja mampu jadi modal pemuda OKI untuk berwirausaha.
Hal tersebut disampaikan Bupati OKI melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Kabupaten OKI, Tohir Yanto, S. Sos saat melepas warga OKI untuk magang ke Jepang, Senin (15/7/2019) di Kecamatan Lempuing.
"Program ini sangat disenangi karena bisa menimba ilmu dan pengalaman langsung di Jepang sehingga mereka bisa menjadi tenaga kerja terlatih," ungkap Tohir.
Lanjut Tohir, selama mengikuti program para peserta magang selain akan diberikan pelatihan dan pengalaman juga akan mendapatkan gaji.
“Jadi memang modelnya semi bekerja, mereka belajar, mereka mendapatkan pengalaman, pulang bisa bawa uang. Kalau kata yang sudah ikut program itu, dia pulang bisa bawa uang ratusan juta selama tiga tahun, uang inilah yang kalau mereka pandai melihat peluang bisa dijadikan modal usaha,” tuturnya.
Hingga saat ini, kata Tohir, selain 1 orang alumni, ada 24 orang warga OKI yang masih mengikuti program magang yang berdurasi selama tiga tahun tersebut.
"Tes memang ketat karena kondisi yang dibutuhkan berbagai macam. Tapi kami berharap setelah selesai magang mereka punya skill untuk membantu pengembangan ekonomi indonesia," katanya.
Menurut Tohir di Sumsel, peserta magang ke Jepang tahun ini banyak dari wilayah Kabupaten OKI.
“Khusus para peserta magang dari Kabupaten OKI ini rata-rata telah mengikuti kursus atau pelatihan dari salah seorang alumni yang pernah ikut program ini yang berasal dari OKI,” terangnya.
Dijelaskannya lagi para peserta magang ini telah diberikan banyak bekal, mulai dari pelatihan bahasa Jepang, serta hal-hal lain yang mendukung sehingga mereka bisa terpilih.
“Kalau pembiayaan tidak ada, kecuali kursus. Jadi mereka dibekali di sana oleh orang yang sebelumnya sudah pernah ikut program magang ini,” pungkasnya. San