OKI -- Tol Pamatang Panggang - Kayu Agung (PPKA) belum selesai 100 persen dan belum diresmikan, tapi sudah di lewati masyarakat umum termasuk kendaraan berat bermuatan kayu ataupun karet dan mobil pribadi.
Meskipun belum diresmikan para pengemudi truk dan pengemudi mobil pribadi terpaksa menggunakan jalan tol PPKA tersebut dikarenakan jalan yang lama sudah rusak parah dan sulit untuk dilalui oleh kendaraan roda empat, terutama kendaraan truk pengangkut kayu dan kendaraan truk pengangkut karet maupun kendaraan pribadi.
Rupanya jalan tol yang diharapkan para pengemudi untuk melancarkan perjalanan mereka ternyata banyak menghadapi tantangan yang bisa saja dapat membahayakan para pengemudi kendaraan truk maupun pengemudi kendaraan pribadi.
Pasalnya, ternyata jalan tol PPKA tersebut di manfaatkan para preman untuk meminta duit ke pengemudi truk dan pengemudi kendaraan pribadi dan jelas masalah ini membuat resa para pengemudi yang melintas di jalan tersebut.
Menurut pengakuan salah seorang pengemudi truk pengangkut kayu yang namanya mintak dirahasiakan mengaku bingung mau lewat jalan lama rusak parah dan terpaksa lewat tol.
"Yang jadi masalah kami harus bayar ke preman 50 Rb pertempat dan jumlahnyo ada 4 tempat,letaknya di seksi 3. Tapi yang kami heran kok pihak waskita dan pihak kepolisian cuma diam," keluh dia pada media ini, Selasa (13/05).
Kami lanjut dia, benar - benar resa dengan adanya para preman yang mengaku Penjaga Keamanan (PK) dari PT Waskita."Tapi ada yang majaki di seksi saja dan tiap di tanya supir katanya PK PT waskita," jelas dia.
Dirinya berharap kepada pihak kepolisian untuk segera bertindak. "Karena kalau dibiarkan masalah ini akan semakin menjadi dan para pengemudi truk maupun pengemudi kendaraan pribadi akan semakin terancam," tegas dia. (Red)