Keluarga Besar Almarhum Yunus Kadir Berbagi Souvenir Melalui Acara Amaliah Bukber di Asoka II
Makassar, KabaRakyatsumsel.com-Bukan hal yang asing bagi keluarga besar Almarhum H. Yunus Kadir di Bulan Suci Ramadhan melaksanakan kegiatan amaliah ramadhan melalui acara Buka Puasa Bersama di Kediaman Jalan Kompleks Asoka II Panakukang Makassar, dimana sudah menjadi tradisi setiap tahunnya kegiatan amaliah ramadhan tersebut di laksanakan dengan membagi-bagikan souvenir berupa sarung atau perlengkapan shalat (Minggu, 12/5/2019)
Acara amaliah yang sama juga di adakan secara bergiliran di sejumlah daerah di Sulsel seperti daerah palopo dan Kabupaten Toraja
Ribuan undangan berbondong-berbondong menghadiri acara tersebut dari berbagai kalangan unsur masyarakat baik dari kalangan keluarga besar Muhammadiyah, tokoh masyarakat, OKP, akademisi, praktisi, pers dan anak panti.
Almarhum Yunus Kadir adalah sosok pribadi yang dikenal sebagai figur atau tokoh yang agamis yang eksis dan besar di lingkungan Organisasi Muhaammadiyah selain di kenal sebagai pengusaha yang dermawan juga sangat peduli dengan lingkungan sosial sekitarnya.
Berbagai kegiatan sosial dan aksi peduli kemanusian juga tak lupuk dari perhatian keluarga besar Almarhum H. Yunus Kadir seperti korban bencana alam, pembangunan dan renovasi masjid, bantuan anak yatim piatu, dan berbagai aksi sosial lainnya yang tak mampu di bahasakan satu persatu.
Menurut putra Alamarhum Yunan Yunus Kadir, ST saat di temui di kediaman orang tuanya di Asoka Panakkukang mengungkapkan "apa yang di lakukannya semata-mata ikhlas demi kemaslahatan ummat di samping untuk mempererat atau menjalin silaturrahim sesama ummat islam serta sudah menjadi bagian dari penerus perjuangan sang ayah terhadap apa yang pernah diamalkan semasa hidup almarhum sampai saat ini".
Sosok Yunan Yunus Kadir sebagai estapet kepemimpinan sang ayah sudah mulai bersinar mulai dari terpilihnya sebagai pengurus harian Muhammadiyah Sulsel selain sebagai sosok pengusaha ia juga menapak karirnya dengan berkecimpung di dunia politik.
Dia mengaku terpanggil menjadi pengurus setelah ayahnya meninggal dunia (pada 1 Desember 2013), karena ingin melanjutkan perjuangan sang ayah untuk mengurus umat melalui persyarikatan Muhammadiyah.
Acara bukber tersebut di samping di awali dengan tausiah ramadhan juga di rangkaikan dengan Shalat Magrib, Isyah dan tarawih bersama di lantai II rumah tempat acara bukber tersebut diadakan. (Red/sbn*)