Guru ASN di Banyuasin Mulai Diperketat
Add caption |
BANYUASIN, KabaRakyatsumsel.com-- Langkah pendisiplinan guru terutama yang berstatus ASN kian diperketat.
Sesuai dengan aturan pihak kementrian, mulai awal Februari nanti seluruh ASN termasuk guru harus sudah menggunakan finger print (e-absensi). Aturan ini berlaku mulai 1 Februari 2019.
Terkait maslah tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diadikbud) Kabupaten Banyuasin, Drs. HM Yusuf, M.Si melalui Sekretaris Disdikbud Zulkarnain, SH., M.Si mengatakan bahwa sebagian SD dan SMP di Banyuasin telah menerapkan absensi tersebut.
"Pembelian alat sudah tercantum di dana BOS, jadi wajib beli. Namun tidak bisa dipaksakan karena melihat luas wilayah grafis. Apakah bisa digunakan oleh sekolah atau tidak tergantung ke jaringan," kata Zulkarnain saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/04).
Ia menambahkan, absen finger print ini kelemahannya adalah belum bisa diterapkan bagi skolah di pinggiran yang jalur internetnya belum terjangkau. Jadi pihaknya memberi kelonggaran untuk masih menjalankan absen manual.
"Saat ini tercatat sudah 40 persen SMP yang sudah masuk link ke BKD (siap finger print). Untuk SD malah sangat sedikit sekali. Tapi kita akan terus upayakan agar absen finger print ini bisa dipakai seluruh sekolah," jelas dia.
Nantinya absen ini kata dia, akan terintegrasi ke beberapa intansi berwenang seperti BKD, Disdikbud Banyuasin, BKPSDM Banyuasin dan GTK Kemendikbud. Dari rekap absen inilah akan diakumulasi waktu ketidakhadiran dan keterlambatan dari guru.
"Kalau guru honor dari kepala sekolah belum wajib, ini hanya berlaku untuk kepala sekolah, guru dan pegawai berstatus ASN maupun TPJP," tegas dia.
Terkait penerapan finger print untuk guru ini, Sekretaris Disdikbud Banyuasin Zulkarnain, SH., M.Si, mengaku sangat antusias karena menurutnya akan mendisiplinkan guru.
"Kalau ada yang malas, guru dan kepsek yang tak absen menggunakan e-absensi sertifikasinya akan dikurangi bahkan bisa tidak dicairkan," tegas dia.
Ia menambahkan, dengan adanya e-absensi tersebut diharapkan tidak ada lagi guru yang meninggalkan tugas di sekolah. Secara otomatis akan memberikan contoh baik kepada siswa.
"Kita berharap, e-absensi ini efektif untuk meningkatkan kinerja guru dan Kepsek SD se-Kota Palembang," harap dia. (Adm)