Diduga SPJ PKPI OKUS Fiktif, Minta BPK RI Usut Tuntas
MUARADUA-KabaRakyatsumsel.com-Kepengurusan PKPI OKU Selatan pimpinan Sriyani diduga lakukan pencairan SPJ fiktif.
Hal ini dikemukakan pengurusan DPK PKPI OKU Selatan baru pimpinan Ani Kurniawati. "Kita belum lakukan sertijab dan masalah aset partai juga belum diselesaikan," ujarnya.
Sebelumnya kepengurusan PKPI OKUS pimpinan Sriyani mengundurkan diri dan diganti oleh Ani Kurniawati. Ani lantas dilantin menjadi anggota DPRD OKU Selatan Pengganti Antar Waktu, pada 10 Desember 2018.
"Sriyani digantikan karena mencalonkan diri dari partai lain yaitu Partai Nasdem, " lanjutnya.
"Sriyani digantikan karena mencalonkan diri dari partai lain yaitu Partai Nasdem, " lanjutnya.
Dugaan fiktifnya SPJ tersebut diperkuat setelah melihat SPJ yang diambil dari Kesbangpol yang mana arsip spj tersebut sudah difotokopi
"Kami foto copy untuk dijadikan dokumentasi. Dari bulan agustus hingga akhir tahun 2018 masih atas nama ibu Sriyani. Diduga itu sudah menyalahi aturan admitrasi pengurusan yang mana pengurusan PKPI OKUS sudah diganti dengan pengurusan yang baru dan saat ini ketua DPK PKPI OKUS Ibu Ani Kurniawati. Dan pembuatan spj yang baru tanpa ada kordinasi atau tanpa sepengetahuan ibu Ani yang mana SPJ tersebut masih di BPKAD Kabupaten OKU Selatan," tegasnya.
"Kami foto copy untuk dijadikan dokumentasi. Dari bulan agustus hingga akhir tahun 2018 masih atas nama ibu Sriyani. Diduga itu sudah menyalahi aturan admitrasi pengurusan yang mana pengurusan PKPI OKUS sudah diganti dengan pengurusan yang baru dan saat ini ketua DPK PKPI OKUS Ibu Ani Kurniawati. Dan pembuatan spj yang baru tanpa ada kordinasi atau tanpa sepengetahuan ibu Ani yang mana SPJ tersebut masih di BPKAD Kabupaten OKU Selatan," tegasnya.
Ani berharap agar pihak BPK RI dan pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti dugaan SPJ fiktif tersebut.
"Kita berharap agar masalah ini dapat diproses secara benar dan jelas. Karena sudah berapa kali saya konfirmasi masalah ini tapi tidak mendapatkan respon yang positif dari beliau (Sriyani-red)," tutupnya. (Iskandar )
"Kita berharap agar masalah ini dapat diproses secara benar dan jelas. Karena sudah berapa kali saya konfirmasi masalah ini tapi tidak mendapatkan respon yang positif dari beliau (Sriyani-red)," tutupnya. (Iskandar )