Jangan Rusak Jalan Kami
PRABUMULIH, KabaRakyatsumsel.com- Ratusan massa yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Rakyat Sipil (AGRESI) mendatangi Pemerintahan Kota Prabumulih (Pemkot), untuk menyampaikan amanat yang bertujuan menyetop kendaran kayu Log PT Tel,MHP, dan lain-lain yang dengan leluasa melintasi jalan Sudirman Kota Prabumulih.Dalam aksinya, Rabu (9/1/2019) Para pendemo diterima langsung oleh walikota yang diwakili oleh Sekda Prabumulih, Drs H.M Kowi, yang saat ini kebetulan walikota dan wakil Walikotanya memberikan bantuan langsung kepada korban Tsunami dibandar Lampung.
Sastra Amiadi, selaku penanggung jawab Agresi saat menyampaikan Orasinya didepan halaman Kantor walikota Prabumulih menuntut tiga hal, yang pertama, menertibkan mobil angkutan kayu yang melebihi batas kapasitas daya, dukungan jalan lingkar dan penyusunan muatan yang dapat membuat rasa aman dan nyaman untuk penggunaan jalan lain.
Yang kedua, untuk menyampaikan kepada seluruh masyarakat Kota Prabumulih, tentang ada tahu tidaknya kontribusi pihak PT Tel, MHP, dll, dan juga perusahaan armada angkutan kepada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Prabumulih.
Yang ketiga, " untuk menertibkan dan mengamankan aksi pungli disepanjang jalan lingkar dan yang membebaskan mobil bermuatan besar lewat jalan Kota pada malam hari.
Sementara Itu, H.M Kowi selaku penerima demo Menyambut baik para pendemo dan mendengarkan orasi yang disampaikan, akan tetapi saya ini hanya kepala administrasi di pemerintah kota yaitu Sekda, dan saya tidak bisa memberikan keputusan secara lisan, ini masih harus disampaikan,ucapnya.
" Nanti setelah bapak walikota pulang dari kunjunganya, baru kita sampaikan apalagi ini ada tuntutan yang ingin oudensi dengan pak Gubernr semsel, jadi ini kita pending dulu, dan berkas ajuan ini saya terima". tutupnya.
Pendemo lainya, yang sempat dibincangi GLOBAL PLANET.news disela-sela demo, Samsul Rambang ,untuk menuntut agar kendaraan bertonase berat seperti truk kayu log yang melintasi jalan umum dalam wilayah kota Prabumulih segera di stop.
" Kalau belum ada kesepakatan, mulai hari ini kita akan menegakkan tenda di simpang tugu air mancur dan pada malam harinya kita akan menyetop seluruh kendaraan yang melebih tonase, sampai ada kesepakatan dengan pihak
terkait, yaitu Gubernur," tegasnya.