Tim Sepakbola Usia Dini Muba Keluhkan Minim Fasilitas
Muba, Kabarakyatsumsel.com- Musi Banyuasin terkenal dengan sebutan gudang Atlit mempunyai vasilitas serana praserana terkenal secara Nasional mengingat Muba perna menjadi Tuan Rumah PON tahun 2004 dan Muba juga merupakan Kabupaten terkaya di Sumatera Selatan namun itu hanya menjadi cerita belaka.
Mengapa tidak Pasilitas dan kekayaan itu seperti nya tidak menyentu di bidang olaraga sepak bola SSB MUBA untuk usia dini yang mempunyai tiga jenjang umur 10 tahun 12 tahun dan umur 14 tahun yang setiap satu pekan empat kali mereka berlati pada senin, Rabu, Kamis dan ditamba hari libur minggu,
Ironisnya sarana mereka serba kekurangan mulai dari kostum sepatu air minum serana lainnya mereka beli sendiri hanya saja mendapat bola dari Ascap dan apa bila ada tandingan antar Clup mereka patungan uang Rp. 50.000. Sampai Rp. 100.000. Sesuai dengan kebutuhan jarak tempu mengingat Rp. 20.000 itu untuk bayar Londri mencuci kostum fersi Muba.
Huzairin selaku pelati Tim sepak bola usia mereka mengatakan saat di kompirmasi wartawan di sela-sela kesibukannya dilapangan berapa waktu lalu dia mengaku kalau pasilitas kami serba kekurangan dan kalau ada kegiatan tandingan keluar kota anak-anak harus mengumpul uang untuk kebutuhan kami sementara dari dinas terkait yaitu Dispopar tidak perna ada bantuan dan yang lebbih menyedikan sekali kami ini hanya di jadikan tameng saja pada saat kami mau merebut kejuaraan Nasional kami hanya ikut berbaris dan berpoto memegang bendera seolah-olah mau bertanding, sementara yang main itu pemain sewaan dari luar anak-anak kami hanya hadir untuk nonton jadi seponsor saja katanya.
Huzairin juga menambakan bibit pemain di Muba ini banyak mulai dari anak didik nya sampai ke daerah kecamatan lainnya yang ada di Kecamatan Musi Banyuasin kalau saja mereka yang kita bina kita didik dengan pasilitas yang cukup saya yakin akan menelorkan pemain hamdal dan kalau saja kami selaku pelati daerah ini masih kurang mampu lebih baik Dinas terkait menyewakan pelatih dari luar Negeri bila perlu dari pada menyewa pemain dari luar dan itu konsep yang tidak mendidik katanya dengan penuh kecewa.
Sementara Dispopar Belum Dapat dimintai keterangan terkait masalah tersebut.(Tim)