Puluhan Rumah Rata Terbakar Kurangnya Air Jadi Kendala Pemadaman
MUARA ENIM, KabaRakyatsumsel.comHanya dalam hitungan jam, sebanyak 22 rumah warga Desa Gunung Agung, Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT), Kabupaten Muaraenim, rata dengan tanah dilalap sijago merah. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian dipastikan miliaran rupiah, Selasa (9/10/2018).
Adapun nama-nama pemilik rumah yang terbakar diantaranya Kamdi, Salmudin, Jepri, Jusira, Sapri, Mukramin, Muzamil, Irlan, Sarfudin, Zulikhsan/Tanmalaka, Ibrahim, Abashar, Amirudin, Irman/Rusmala, Niswari, Isun, Yandi, Rizal, Jumar, Dirman, Nibhawi dan Jukman/Kadra. Sedangkan delapan rumah yang rusak Zumrawi, Ramlan, Pahrudin, Jamran, H Yusuf, Khalifa dan Mukran.
Namun api, cepat membesar dengan bantuan angin yang kencang dan kemarau serta rumah yang terbuat dari kayu sehingga membuat api merambat ke rumah-rumah hingga menghanguskan sebanyak 22 rumah dan merusak delapan rumah.
Api bisa dijinakkan, setelah empat Damkar ikut memadamkan kobaran api. Menurut Camat SDT Syarifudin, kebakaran terjadi sekitar pukul 09.30 dan api bisa dipadamkan sekitar pukul 13.00, setelah datang empat mobil Damkar yakni satu unit dari Kecamatan Semende, satu unit dari OKU dan dua unit dari Pemkab Muaraenim.
Pemadaman agak terlambat, karena lokasinya jauh dari ibukota Muaraenim, jalannya banyak rusak dan berlobang serta sempit, kondisi medan memang cukup sulit menikung dan banyak jurang sehingga menghambat laju kendaraan pemadam kebakaran.
Belum lagi ditambah faktor musim kemarau sehingga agak kesulitan mencari sumber air untuk memadamkan api. Akibatnya sedikitnya 22 rumah baik permanen, semi permanen dan panggung habis terbakar rata dengan tanah.
Untuk itu, kata Camat, pihaknya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Muaraenim maupun stake holder untuk menambah armada mobil pemadam kebakaran minimal satu kecamatan satu untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran.
Karena jika menunggu bantuan dari Muaraenim atau Tanjungenim, memakan waktu cukup lama sedangkan kobaran api hanya hitungan detik bisa meluluh lantakkan materialnya. Dan saat ini, untuk korban kebakaran mengungsi di tempat tetangganya dan kerabatnya masing-masing.
"Saat ini, korban membutuhkan kebutuhan primer sebab korban banyak yang tidak sempat lagi menyelamatkan harta bendanya," katanya.
Sementara itu Kapolres Muaraenim AKBP Afner Juwono, melalui Kabag Ops Kompol Irwan Andesta di dampingi Kapolsek Semendo AKP Nusirwan, saat di konfirmasi membenarkan bahwa telah terjadi kebakaran di Semendo yang menghanguskan puluhan rumah.
Kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian sekitar Rp 2 milyar. Untuk sumber api berasal dari rumah Kamdi diduga akibat konsleting listrik. Kebakaran sekitar pukul 10.00 dan api bisa dipadamkan sekitar pukul 13.00, api sulit dipadamkan karena lokasi dataran tinggi sehingga angin sangat kencang.
Dan sekitar pukul 14.20, dua unit mobil Damkar dari Pemkab Muaraenim baru tiba dilokasi karena jauhnya jarak yang ditempuh dan kondisi jalan yang jelek.(ist/sri)