SMP N 1 Kayuagung Sekolah Peninggalan Belanda di Bongkar
Kayu agung-OKI, KabaRakyatsumsel.com- Salah satu sekolah peninggalan Belanda yakni SMPN 1 Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), sebanyak dua lokal dibongkar untuk dilakukan renovasi. Namun pembongkaran bangunan tua ini disesalkan sejumlah pihak lantaran beberapa pihak menilai bangunan tersebut merupakan cagar budaya, dan bersejarah.
Berdasarkan sejarah setempat, SMP Negeri 1 Kayuagung diawali dengan terbentuknya Yayasan Sekolah Lanjutan (YSL) di Kayuagung yang kemudian membuka SMP YSL pada tahun ajaran 1950/1951 yang berlokasi pada gedung Eks HIS (Hollansche Indinesche School), yaitu tempat SMP Negeri 1 Kayuagung sekarang ini.
HIS adalah sekolah setingkat SD yang lama belajarnya 7 tahun, yaitu dari Kelas I - Kelas VII. Bahasa pengantar yang dipakai adalah bahasa Belanda, yang boleh bersekolah di sekolah tersebut adalah anak-anak yang berada pada pemerintahan penjajahan Belanda di Indonesia, seperti anak-anak dari pamong praja atau anak-anak dari perangkat marga.
Tujuannya, antara lain agar setelah mereka tamat belajar dapat bekerja menjadi pengawas untuk membantu kelancaran administrasi pemerintahan penjajah.
Kabid SM Dinas Pendidikan OKI, Dedi Rusdiyanto ketika dikonfirmasi mengaku bangunan tersebut bukan merupakan cagar budaya. "Kami sudah koordinasi sama saiful Ardan selaku komite. Kami juga sudah mempertanyakan hal ini kepada pihak pemangku adat H Amin Jalalen. Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan temui ibu Neng selaku kepala sekolah semua surat ada sama dia," ungkap Dedi, Selasa (01 / 08).
Kepala SMPN 1 Kayuagung, Neng Ayu,ketika dihubungi via sms mengatakan sekolah tersebut "tidak termasuk dalam cagar budaya".
Dalam perjalanan kehidupannya, SMP Negeri 1 Kayuagung telah banyak menghasilkan tamatan yang kemudian menjadi orang penting atau terkemuka seperti antara lain Drs H Alamsyah Beraksan, mantan salah satu Bupati di Jambi, Ansyori H Ahmad SH, mantan rektor Universitas Jambi, Mahmud Hasyim, mantan Rektor UNSRI, Dr Ridho Jakfar, Rektor UNSRI sekarang dan Ir H Ishak Mekki, wakil Gubernur Sumsel.(Sanfriawan)