Warga Gotong Royong Perbaiki Jembatan yang Tak Tersentuh Pemerintah
Kayuagung, KabaRakyatsumselCom -- Warga Desa Jadi Muliya Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), secara swadaya melakukan perbaikan jembatan darurat yang selama ini belum pernah tersentuh pembangunan pemerintah. Kepala Desa Jadi Muliya, Marsidi mengatakan, bahwa warga sengaja bergotong royong memperbaiki jembatan tersebut karena jembatan ini merupakan akses vital warga, yang membawa hasil panen ke Kota Kabupaten Kayuagung, untuk dijual.
Pantauan, Rabu (16/5/2018) gotong royong perbaikan jembatan ala kadarnya ini, jelas Marsidi guna memperlancar arus angkutan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat dan satu-satunya penghubung antara Dusun 3 dan Dusun 1 Desa Jadi Muliya.
“Kalau jembatan ini tidak segera diperbaiki maka warga dusun 3 akan terisolir,” jelas Kades kepada wartawan yang menyebutkan, syukur alhamdulillah ada perhatian dari PT OKI Pulp and Paper Mills yang telah membantu dana sebesar Rp 10 juta.
Menurutnya jembatan primer sepanjang 37 meter tersebut sama sekali belum pernah dibangun oleh pemerintah, pada 2005 lalu jembatan itu pernah di rehab oleh PNPM Mandiri kemudian mengalami kerusakan lagi sehingga pada 2012 warga kembali secara swadaya melakukan perbaikan.
“Ini murni swadaya masyarakat kita sudah beberapa kali mengajukan proposal ke dinas PU tapi tidak pernah berhasil pada 2016 kita ajukan tapi mereka beralasan pada tahun tersebut PU tidak menganggarkan untuk pembangunan jembatan begitupun pada 2017 dengan alas an devisit dan tahun 2018 ini kembali kita ajukan lagi-lagi alasannya devisit," tuturnya.
Katanya, jembatan ini harus segera dibangun karena merupakan akses masyarakat bahkan dirinya bertekad kalau hingga 2019 tidak juga dianggarkan maka pihaknya akan membangun jembatan tersebut dengan menggunakan dana desa.
“Kenapa tidak kita anggarkan melalui dana desa? Karena nanti anggarannya tersedot semua kesana jika demikian terpaksa kegiatan-kegiatan lain kita cancel tapi kalau masih tidak bisa dibangun ole pemerinta terpaksa akan kita bangun dengan dana desa,” ungkap kades.
Dirinya berharap, pemerinah bisa menganggarkan untuk pembangunan jembatan ini karena ini urat nadi masyarakat desa Jadi Muliya. “Anak-anak mau bersekola menggunakan jembatan itu begiupun dengan hasil pertanian masyarakat jadi memang jembatan ini sangat vital bagi warga desa Jadi Muliya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUBM Ir H Hapis MM mengatakan, pihaknya telah melakukan peninjauan terhadap jembatan tersebut. "Pemerintah tetap mengedepankan pembangunan untuk masyarakat, tapi tunggu giliran karena proyek lain sudah teranggar sebelumnya. Untuk jembatan itu akan dibawa ke Musrenbang," tandasnya. (Sanfriawan)