Tergerus Aliran Sungai Tembok Rumah Warga Karang Raja Ambruk
PRABUMULIH, KabaRakyatsumsel.com – Derasnya aliran Sungai Kelekar, Kelurahan Tugu Kecil, Kecamatan Prabumulih Timur, kota Prabumulih, yang meluap akibat curah hujan yang turun cukup deras belakangan ini menyebabkan tembok bagian belakang rumah warga yang berada dibantaran pinggir sungai roboh sepanjang sekitar 3 meter.Beruntung ambrolnya dinding tembok rumah warga yang diketahui milik Sukatman (46), warga setempat, Gang Khoriakum Rt 03 Rw 02 Tugu Kecil ini tak sampai memakan korban jiwa. Hingga berita ini ditulis, pemilik rumah masih trauma dan khawatir bila terjadi longsor susulan akibat bantaran dinding sungai yang terus terkikis oleh derasnya arus aliran Sungai Kelekar apabila turun hujan.
“Takut kalu terjadi longsor lagi, tembok belakang rumah kami sudah roboh. Mau kemana kami pindah dek, kalu rumah ini juga melok amblas masuk sungai,” ujar Lastri (41) istri Sukatman, kepada media ini, Kamis (29/03/2018) sore.
Menurut Lastri, tanah bantaran pinggir Sungai Kelekar yang berada dibelakang rumahnya masih lebar dan berjarak sekitar 1,5 dari dapur rumahnya. Namun semenjak pelaksanaan penggerukan normalisasi Sungai Kelekar, beberapa tahun lalu menyebabkan dinding dan tanah bantaran sungai tersebut terus tergerus dan terkikis hingga mendekati bagian dapur rumahnya.
“Dulu jaraknya masih jauh dari tembok belakang rumah kami, tapi semenjak ado penggerukan sungai beberapa tahun lalu dinding sungai banyak habis terkikis dan menyebabkan tembok belakang rumah roboh,” keluh Lastri.
Pihak Pemerintah kala itu, disebut ia, pernah menjanjikan akan memperbaiki tembok belakang rumahnya dan membangunkan dinding talud supaya tidak terjadi lagi tanah longsor.
“Waktu pekerjaannyo pernah janjike akan diperbaiki, kami sangat takut dek apolagi saat ini musim hujan terkadang tidak bisa tidur nyenyak kami dek,” terang dia, seraya berharap pihak Pemerintah dapat segera memperbaikinya dengan membangunkan talud pembatas di sepanjang bantaran Sungai Kelekar tersebut.
Kekhawatiran yang sama juga dirasakan oleh warga lainnya yang tinggal didekat bantaran pinggir Sungai Kelekar. “Sudah seminggu ini kami disini dihantui ketakutan, setelah tembok belakang rumah ayuk aku (Lastri, red) roboh. Apolagi hujan turun belakangan ini cukup deres dan lamo,” sebut Desi (35), khawatir.(bmg/don)