News BreakingNews
Live
wb_sunny

Breaking News

Tanggul Sungai Buntu Jebol * Rumah Purna Jaya Terendam * Selama 28 Tahun Baru Sekarang Merasakan Banjir

Tanggul Sungai Buntu Jebol * Rumah Purna Jaya Terendam * Selama 28 Tahun Baru Sekarang Merasakan Banjir

KAYU AGUNG, KabaRakyatsumselTanggul penahan Sungai Buntu Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) jebol, karena derasnya tekanan air Sungai Komering. Berdampak pada rumah warga di Purna Jaya terjadi banjir.
Pantauan dilapangan, Selasa (27/3) tanggul yang baru dibuat oleh pihak ketiga secara manual dibagian sisi kanan vender, kayu-kayu sebesar betis yang tertanam dan ditahan oleh bentangan pipa besi sebesar betis juga tak mampu menahan derasnya tendangan air Sungai Komering.
Untuk di sisi kiri vender, siku penahan tanggul balok kayu masih utuh dan tertanam di dalam tanam. Sehingga air dengan deras turun ke arah perumahan warga yang ada di ilir Sungai Komering.
Rumah-rumah warga yang sebelumnya kering, hanya memakan waktu 15 menit, genangan air sudah berada di badan jalan dan teras rumah. Sebab itu, rumah warga di kampung Purna Jaya Kelurahan Suka Dana Kecamatan Kayuagung, terendam.
"Tidak lama saya pergi mancing, dan melihat air deras mengalir lalu pulang rumah sudah terendam," kata orang tua Hafis yang menurutnya, semenjak tahun 1990, baru sekarang merasakan banjir.
Masih katanya, kalau dari dulu lokasi ini banjir, tidak mungkin kami membeli lahan disini. Begitu juga, tidak mungkin membangun rumah lenih rendah dari jalan. "Bayangkan sudah 28 tahun saya tinggal disini baru sekarang kebanjiran. Waktu Sunami saja, lokasi ini tidak banjir sekarang ini," tegas orang tua dari Purna Irawan Jainuri kondisi rumah dan tempat tidur sudah terendam banjir.

Disisi lain, tanggapan positif dari warga yang tinggal di pinggiran Sungai Komering, Sukadana Yunus mengatakan, jebolnya Sungai Buntu ini memberikan dampak jelas bagi dirinya dan masyarakat sekitar lokasi, karena debit air yang telah menggenangi badan rumah serta kebun tampak surut.
"Satu hektar kebun pare dan kambas milik saya mengalami kerugian hingga jutaan rupiah akibat pemasangan tanggul hingga luapan air Sungai Komering naik," tutur Yunus.

Menanggapi banjir, Camat Kota Kayuagung Dedi Kurniawan SSTP menyampaikan, tanggul tersebut dibuat untuk menyeimbangkan aliran air agar wilayah sekitarnya seperti Purna Jaya tidak banjir.
Masalah nantinya tanggul itu akan diperbaiki atau sebaliknya pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait bagaimana solusi kedepannya.
"Kalau dilihat saat ini debit air sangat tinggi dan tidak bisa dihentikan seperti menutup kran air. Kami sudah berencana untuk meninjau karena sudah dipetakan," ujar Dedy pada wartawan.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh pengurus masjid yang ada di Kota Kayuagung untuk menggelar doa bersama agar banjir segera surut. Apalagi di wilayah Kayuagung hampir seluruhnya rawan banjir.

Sementara itu, Pelaksana dari PT Waskita Asril mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait apa yang diinginkan warga. Maka itu, pihaknya melakukan penutupan sementara Sungai Buntu ini, atas peintaan warga.

"Airnya tinggi sekarang lain dari yang kemarin-kemarin. Kita tetap berusaha bagaimana yang terbaik, karena ini alam," tutur Asril yang menyebutkan apabila warga di pinggiran sungai menolak kalau bendung ini diperbaiki, bagaimana yang di ilir. (Sanfriawan)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.