Hari Pers Nasional,PWI Kota Prabumulih Sambangi Anak Yatim
Sosialisasi tersebut di lakukan dalam bentuk pemberian sembako berupa mie instan, beras, susu, dan lainnya kepada para anak yatim piatu baik kaum duafa dan juga yayasan Tuna Netra.
Yayasan yang disinggahi terbagi menjadi 2 tempat yaitu Yayasan Wahdini yang di Ketuai Juju sadikin yang juga seorang tuna netra yang telah lulus dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berada di Prumnas Sukajadi di kelurahan Sukajadi dan juga kepada Yayasan Panti Asuhan Aziziyah yang berada di jln Bukit Barisan Kelurahan Muara Dua.
Panti asuhan Wahdini yang awalnya di bangun khusus tuna netra ini dengan anak asuh sebanyak 26 Orang ini sangat memperihatinkan yang berada di pelosok kebun dengan kebutuhan yang terbatas.
Juju mengatakan "terima kasih kepada anggota PWI Prabumulih dan ini merupakan kejutan yang 2 tahun berturut turut memberikan sebuah bantuan dalam rangka Hari Pers Nasional ini dan sebuah Puisi akan saya Hadiah kan yang menceritakan anak yang tak mampu ingin sekolah bersekolah", ujarnya.
Mengingat Kondisi yang seadanya mereka juga sudah meminta bantuan kepada pemerintah dan dewan di Prabumulih namun bantuan tersebut tak kunjung datang sampai sekarang.
"Kami juga tidak terlalu optimis mbak terhadap para politik namun untuk makan sehari hari untuk para yayasan saya mengisi kegiatan sosialisasi dengan ilmu yang saya bekali dan sering di undang oleh Pertamina" dan mereka berharap agar pemerintah bisa memperhatikan anak anak yang membutuhkan perlindungan", ungkap juju yang juga ketua Yayasan di sana.
Selanjutnya para wartawan juga mengunjungi panti asuhan Aziziyah yang masih menampung anak yang memerlukan perlindungan.
Panti Asuhan yang sudah berdiri memasuki 10 tahun ini di ketuai oleh H. Chairul Munir ini mengatakan suatu kehormatan bagi mereka di karena baru pertama kali di kunjungi dan di beri bantuan oleh para Wartawan prabumulih", tuturnya.
Chairul mengatakan " agar anak anak bisa menjenjang pendidikan sampai ke SMA dan bisa ke perguruan tinggi dikarenakan sekarang baru 1 orang yang bisa di kuliahkan oleh panti kami," harapnya.
