TNI dan Polri Bersanjo Mensosialisasikan Keamanan Pilkada
OKI, KBRS -- Guna mengantisipasi kerusuhan serta menciptakan kedamaian dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pillkada) serentak Juni 2018 khususnya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Polsek Kayuagung dan Koramil 402/10, bersanjo ke Desa Arisan Buntal. Untuk mensosialisasikan keamanan pemilihan.
Pantauan dilapangan, Senin (29/1) bersanjo, bersosialisasi yang di mulai dari Desa Arisan Buntal tersebut diikuti tokoh masyarakat (Tomas), pemuda, agama, serta para lapisan masyarakat di desa.
Dandim 0402/OKI Letkol Inf Seprinizar SSos melalui Danramil Kayuagung Kapt Inf RM Hatta menyampaikan, masyarakat dan kita sendiri agar dapat menjaga kedamaian pilkada secara bersama. Menurutnya pilihan merupakan bersifat pribadi, sehingga apabila ada warga lain yang tidak sepaham dalam memilih agar tidak memaksakan, supaya lebih memilih diam demi menjaga kedamaian bersama.
“Ini momentum pilkada, jadi kami harapkan, agar membiarkan apabila ada salah satu kandidat berkampanye di wilayah masing masing agar tidak terpancing, dan memilih diam,” jelas Hatta.
Sementara itu, Kapolres OKI AKBP Ade Herianto SH MH melalui Kapolsek Kayuagung AKP Ferry didampingi kabid Binmas Polsek Iptu Hamari menyebutkan, keamanan memang perlu dijaga, baik itu pihak kepolisian dan TNI, tapi peran masyarakat lebih besar dari TNI – Polri, sehingga dapat memberikan masukan kepada TNI dan Polri.
“Kami berharap, peran serta masyarakat dalam memberikan informasi serta menjaga keamanan, sehingga tercipta kenyamanan baik bagi masyarakat maupun pihak inverstor yang telah menanamkan modal ke OKI,” ujar AKP Ferry.
Salah seorang Tokoh masyarakat, Arisan Buntal H Usman dalam kesempatan tersebut memuji apa yang telah diprogramkan Polsek Kayuagung dan Koramil Kayuagung, menurutnya ini merupakan program yang tidak mudah dilakukan, karena seorang Komandan Koramil dan Kapolsek yang terjun langsung ke desa-desa.
“Kami sangat menyambut baik, apa yang telah diprogramkan ini, untuk itu kami bisa berkomunikasi langsung dan memberikan masukan serta saran. Diharapkan kegiatan “sanjo” ini dapat diteruskan ke lingkup yang lebih luas, agar dapat turut disampaikan pada saat sholat jumat, sehingga memiliki skala yang lebih besar,” harap (Sanfriawan)