News BreakingNews
Live
wb_sunny

Breaking News

Penderita Hydrosefalus Audi Butuh Bantuan

Penderita Hydrosefalus Audi Butuh Bantuan

PRABUMULIH,KBRS-Bayi perempuan penderita penyakit Hidrosefalus, Audi Afsin Meisya yang baru berusia 7 bulan yang tinggal berdua dengan ibunya Agustina di rumah kontrakan berlokasi di Gang Masjid Al Mutaqin, Jalan Tampomas, Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur, kini masih terbaring di RSMH Palembang.
Pasca operasi pertama yang dijalaninya sejak pertengahan Februari 2017 lalu itu, Audi diduga mengalami infeksi otak, sehingga saluran selang yang terpasang di tubuh hingga ke dalam tengkorak kepala bayi itu otomatis harus dilepas dan dipasang kembali melalui operasi oleh tim dokter spesialis.
Akan tetapi, kendala biaya menjadi masalah utama mengapa Audi yang sudah hampir satu bulan dirawat inap di RSMH Palembang itu hingga kini belum menjalani operasi untuk kedua kalinya, saat ini di kepalanya masih mengeluarkan cairan.
“Sudah hampir satu bulan Audi di rawat di Palembang, karena waktu kondisi kepala Audi kembali bengkak saya panik lalu langsung bawa ke sini. Mau tidak mau kondisi suhu badannya panas terus sampai sekarang, kalau kata dokter transfusi darah butuh 400cc,” ungkap Agustina kepada KabaRakyasumsel.com, Senin (22/1/2018).
Memang sebelum menjalani operasi pertama bayinya itu, kata Agustina, tim dokter sudah menjelaskan kepada dirinya jika resiko dalam operasi dilakukan dokter dengan pemasangan selang untuk mengalirkan cairan otak yang tertumpuk dapat mengalami infeksi khususnya infeksi pada susunan saraf pusat (otak dan tulang belakang).
“Sebelum operasi sudah diomongi dokter, setelah operasi kondisinya memang sedikit lebih baik tapi resiko operasi salah satunya adalah infeksi,” kata dia.
Ditengah kondisi perekonomiannya yang sangat terbatas, Agustina kini merasa sangat kebingungan memikirkan biaya operasi kedua yang harus dilakukan dengan pemasangan selang, untuk mengalirkan cairan otak yang tertumpuk didalam kepala bayinya itu. Ia pun hanya bisa berdoa dan butuh uluran tangan semua pihak serta berharap pemerintah bisa turun tangan untuk membantu Audia.
“Saya juga sudah kebingungan waktu itu mau membawa anak saya ini ke rumah sakit ini, jangankan untuk biaya operasi, buat ongkos pergi selama sebulan di sini saja saya harus ngirit beli pempers, keperluan Audi yang laen ini belum tau sampai kapan harus pulang lagi,” tuturnya dengan nada suaranya terbata-bata sembari menutup pembicaraannya itu.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.