Pendemo Ngamuk di KPU Prabumulih
PRABUMULIH, KBRS-Ratusan massa, Selasa (16/1/2018) mendadak berkumpul depan Hotel Gran Nikita saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Prabumulih menetapkan pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Prabumulih dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018.
Massa tersebut, menolak hasil penetapan paslon petahana sebagai calon Wako dan Wawako Prabumulih dalam Pilkada Serentak. Dan meminta KPU untuk membatalkannya karena pilkada hanya diikuti calon tunggal.
Pantauan media KabaRakyatsumsel.com, setidaknya kurang lebih 100 personel kepolisian berjaga-jaga di hotel tersebut, langsung bertindak dan berusaha mencegat ratusan massa tersebut. Agar uapaya pendemo untuk berbuat rusuh dapat dicegah.
"Tolak penetapan paslon, KPU harus batalkan penetapan paslon," jerit massa yang berdemo.
Karena tuntutannya tidak di penuhi oleh KPU, maasa harus memaksa masuk ke Aula Hotel Gran Nikita untuk mengagalkan proses penetapan paslon yang tengah berlangsung.
"Ayo kita gagalkan penetapan paslon oleh KPU," jerit pendemo lagi.
Karena situasi tidak memungkinkan dan takut maasa bertindak anarkis. Pihak kepolisian akhirnya terpaksa mengevakuasi Komisioner KPU ke luar hotel. Dan membawa pergi ke tempat yang lebih aman. Demi keselamatan Komisioner KPU dalam melaksanakan tugasnya.
Kegiatan tersebut, ternyata bukan aksi sebenarnya. Melainkan hanya simulasi yang dilakukan Polres Prabumulih dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada Serentak 2018 menghadapi penetapan paslon yang direncanakan akan digelar pada 12 Februari mendatang.
"Simulasi ini sangat penting, untuk kesiapan petugas dalam mengamankan pelaksanaan penetapan paslon. Sehingga nantinya berjalan lancar dan aman. Selain itu tindakan yang tidak diinginkan bisa diantisipasi," terang Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti,SE, MM dibincangi, (16/1/2018).
Sambungnya, pada kegiatan simulasi ini pihaknya menerjunkan seluruh fungsinya. Baik itu, Satreskrim, Sat Intel, Satlantas, Sat Sabhara, dan lainnya. "Sekitar 100 personel kita terjunkan untuk simulasi Pilkada Serentak, untuk penetapan paslon," tambahnya.
Kata dia, karena sudah dilakukan simulasi. Bukan hanya sekali, diharapkan personel matang dalam menghadapi situasi apa pun dalam pengamanan Pilkada Serentak."Simulasinya, berlangsung lancar," tambahnya.
Terpisah, Ketua KPU kota Prabumulih, M Takhyul, SIP melalui Sekretaris KPU, Dinersion, SH, MH membenarkan, simulasi tersebut dilaksanakan bagian dari program pengamanan yang dilaksanakan KPU untuk penyelenggaraan Pilkada Serentak.
"Tadi memang ada simulasi pengamanan penetapan paslon, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama penetapan paslon. Apalagi pada penetapan paslon tingkat kerawanannya tinggi," tambahnya.
Pihaknya sendiri rutin berkordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan penyelenggaraan Pilkada Serentak tersebut. Termasuk di Kantor KPU juga ada posko keamanan.
"Keamanan memang menjadi prioritas utama kita, supaya pelaksanaan tahapan pemilu hingga hari pencoblosan bisa berjalan lancar," pungkasnya.