IRRC-WTE Kota Jambi Hasilkan Energi Gas dan Listrik dari Sampah
JAMBI - KBRS Determinasi kepemimpinan Wali Kota Jambi DR. H. Syarif Fasha, ME dalam membangun manajemen persampahan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, berbuah manis.
Pilot project Integrated Resource Recovery Center (IRRC) Waste to Energy (WTE) yang telah dilaksanakan groundbreaking-nya pada September tahun lalu, diresmikan oleh Wali Kota Jambi pada Senin pagi (29/1).
Turut hadir pada peresmian tersebut Secretary General UCLG ASPAC Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi, perwakilan UNESCAP Curt Gariggan, Project Coordinator UNESCAP Mr. Rahul Teku Vaswani, Direktur Waste Concern (Bangladesh) Magsood Sinha, Sekretaris Ditjen PSLB3 KLHK Drs. Ade Palguna, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Ir. Sudirman, Deputi Gubernur Prov DKI Dr. Oswar Mungkasa, Bupati Probolinggo, Wakil Walikota Surakarta, dan perwakilan dari berbagai kota/kabupaten di Indonesia.
Peresmian Pilot Project IRRC-WTE yang berlokasi di Pasar Baru Talang Banjar tersebut, ditandai secara simbolis dengan membuka bersama keran pipa digister biogas oleh Wali Kota Fasha dan perwakilan lembaga donor tersebut.
IRRC-WTE sejatinya merupakan project hibah dari UNESCAP (United Nations Environmet and Commision for Asia and the Pacific) yang bermitra dengan UCLG-ASPAC (United Cities And Local Governments Asia Pasific). Project tersebut dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Kota Jambi dan Kabupaten Malang.
Tujuan utamanya adalah menjadikan Kota Jambi sebagai percontohan dalam mengelola masalah sampah secara modern, berbiaya rendah (murah), ramah lingkungan, berpihak kepada masyarakat miskin, dan bernilai ekonomis bagi masyarakat. Manajemen pengolahan limbah yang ada di Kota Jambi ini memiliki manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat sekitar, berupa energi gas dan listrik yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara cuma-cuma.
Keberhasilan Kota Jambi meraih kepercayaan terhadap pilot project tersebut menyisakan kisah yang panjang dan penuh determinasi. Komitmen dan kesungguhan Wali Kota Fasha dalam membangun manajemen persampahan berwawasan lingkungan yang dilakukan secara berkelanjutan di Kota Jambi, menggugah lembaga asing untuk menaruh kepercayaan penuh bagi Kota Jambi.
Setidaknya apresiasi tersebut yang terlontar dari pernyataan Secretary General UCLG ASPAC Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi, yang mengungkapkan bahwa Wali Kota Jambi memiliki komitmen tinggi dalam membangun kota dengan konsep berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.
"Kota Jambi telah melalui perjalanan panjang untuk meraih project ini. Ini adalah yang pertama di Indonesia. Saya bangga dengan komitmen Wali Kota yang mau berjuang untuk meraih project ini dan akan mengembangkan project ini diberbagai tempat di Kota Jambi. Kita ingin IRRC tidak hanya ada di Kota Jambi, namun diseluruh Indonesia dan Asia Pasifik. Harapan kita Kota Jambi menjadi contoh bukan hanya di Indonesia namun juga dunia. Semoga yang dilakukan oleh Kota Jambi dapat direplikasi oleh seluruh pemda di Indonesia," sebutnya.
Senada dengan Dr. Bernadia Irawati, perwakilan UNESCAP Curt Gariggan mengungkapkan hal yang sama. Ia turut memberikan apresiasinya atas komitmen Pemerintah Kota Jambi dibawah kepemimpinan Wali Kota Fasha.
"Project yang diimplementasikan di Kota Jambi dan Malang ini adalah hasil kerjasama yang baik yang telah terjalin selama 3 tahun ini antara UNESCAP, UCLG ASPAC, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kota Jambi. Saya ucapkan terima kasih kepada Wali Kota Jambi Syarif Fasha yang sangat visioner dan memiliki komitmen yang kuat mengimpelentasikan pelaksanaan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan. Saya harap Pemerintah Kota Jambi dapat mereplikasikan project ini kepada daerah lain di Indonesia," ungkap Curt Gariggan
Sementara itu, ditempat yang sama, Sekretaris Ditjen PSLB3 KLHK Drs. Ade Palguna pun turut mengapresiasi kesuksesan implentasi pilot project IRRC-WTE di Kota Jambi.
"Pengolahan sampah menjadi prioritas utama pembangunan nasional. Kami berharap pembangunan sejenis dapat direplikasi oleh daerah lain dalam rangka mewujudkan program nasional Indonesia bebas sampah tahun 2020. Terpilihnya Kota Jambi karena keyakinan kita bersama, Pemkot Jambi dapat sukses mengelola masalah persampahan sama seperti yang dilakukan di belahan dunia lain. Kami berharap semangat mengelola sampah perkotaan yang berwawasan lingkungan, menjadikan Kota Jambi jadi percontohan di Indonesia," harapnya.
Dalam sambutannya Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha menjelaskan bahwa, komitmen pengolahan sampah berwawasan lingkungan merupakan prioritas utama dirinya dalam membangun Kota Jambi.
"Project IRRC-WTE sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah persampahan di Kota Jambi. Selain mengurangi beban biaya operasional persampahan, teknologi ini membawa manfaat sosial ekonomi dan benefit bagi masyarakat. Teknologi ini berhasil menghasilkan energi listrik dan gas yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat dan pasar ini. Akan kami bangun di beberapa sumber sampah di Kota Jambi. Semoga mampu berkontribusi dalam mengatasi kelangkaan gas yang terjadi secara nasional, dari sampah," jelas Fasha
Fasha pun mengungkapkan bahwa Kota Jambi siap menjadi percontohan nasional dan di replikasi oleh daerah lain, bahkan belahan dunia internasional.(tim)