Apa Iya Pembangunan Taman Kota Betung Hanya Segitu Menelan Dana Rp 2,5 M
BANYUASIN, KBRS -Pembangunan tamanan di kawasan strategis Simpang Tiga Betung Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin senilai Rp 2,5 milyar dari dana APBN 2017 kondisinya tak seindah harapan. Pasalnya, tidak ada yang istimewa dari pembangunan tersebut, sementara dana yang dikucurkan tidak sedikit.
Kondisi itu tentu saja membuat masyarakat yang melintas di taman tersebut bertanya-tanya, apakah benar taman kota yang bentuk bangunannya hanya biasa-biasa saja tersebut dibangun dengan dana yang sangat fantastis, yakni mencapai Rp 2,5 miliar.
“Dulu sebelum dijadikan taman, di lokasi itu ada ratusan pedagang kaki lima yang berjualan. Namun pada awal 2017, Pemkab Banyuasin menyulapnya menjadi seperti sekarang,” kata Indra (37) warga setempat saat berbincang awak media, Senin (04/12).
“Dulu sebelum dijadikan taman, di lokasi itu ada ratusan pedagang kaki lima yang berjualan. Namun pada awal 2017, Pemkab Banyuasin menyulapnya menjadi seperti sekarang,” kata Indra (37) warga setempat saat berbincang awak media, Senin (04/12).
Memang masyarakat Betung butuh tempat bermain dan tempat hiburan, walau kawasan pertamanan ini sempit, tapi bisa dijadikan tempat bersantai bersama anak-anak. “Namun apa iya kalau proyek pembangunan taman itu bisa menelan dana hingga Rp 2,5 milyar,” ungkapnya heran.
Yang pernah didengarnya ujar Indra, waktu berapa kali dirapatkan di kantor Camat Betung dan saat itu dihadiri berbagi unsur pemerintahan terkait untuk memfungsikan kawasan jalur hijau tersebut. Pembicaranya saat itu menyampaikan langsung bahwa besar biaya pembangunan pertamanan mencapai Rp 2,5 milyar termasuk pembuatan Tugu sebagai ikon Kota Betung dan jalan di kawasan pertamanan serta perluasan lahan parkir.
Indra menilai, pembiayaan pembangunan proyek pertamanan tersebut jika benar nilainya Rp 2,5 milyar hanya untuk taman dan bentuknya hanya seperti sekarang perlu dilakukan pengkajian ulang penggunaan anggaran uang negara tersebut, sebab sangatlah tidak wajar.
“Tidak ada yang istimewa dari taman simpang tiga Betung ini, karena hanya bermodalkan pasir, semen, konblok, bunga – bunga dan sedikit setuhan kayu pada sebagian tempat duduk. Itupun sudah ada yang lepas dan tulisan nama Taman Betung dari stanlis sudah banyak yang goyang dan mau copot,” tuturnya dengan nada kecewa.
Memang Indra mengaku juga mendengar bahwa dari sebagian dananya ada dibangunkan jalan dan perbaikan sarana parit, tetapi ditempatkan di lokasi lain diluar kawasan pertamanan. Namun kalau juga ada dananya untuk pembangunan jalan dan parit hanya semacam itu sangat tidak masuk diakal dan wajar kalau dananya mulai dipertanyakan masyarakat.
”Secara hitungan orang bodoh dana Rp 2,5 milyar dibangunkan taman yang bentuknya semacam itu sangat tidak wajar dan sangat perlu untuk dievaluasi, sekalipun ada juga dibangun parit dan jalan setapak di tiga titik diluar kawasan pertamanan pun tidak akan menghabiskan dana rakyat sebanyak itu,” ungkapnya.
Mengingat hal itu Indra berharap dari pihak kelurahan dan Kecamatan Betung serta Pemkab Banyuasin tidak meremehkan permasalahan yang bakal timbul dampak kawasan taman kota Betung ini yang saat ini sudah kian tidak tertata dan kepada Komisi III DPRD Kabupaten Banyuasin coba angkat bicara. Walaupun pembangunannya itu dana dari pusat, tapi dampak buruknya yang merasakan masyarakat Banyuasin.
Sementara Camat Betung Arifin Nasution, S.Sos menjelaskan, pembangunan taman di simpang 3 Betung dari awal dirinya tidak ikut memediasi ketika ingin merelokasi pedagang disana, sementara saat pengerjaan untuk PT apa yang mengarap proyek tersebut tidak begitu paham sebab tidak ada plang proyeknya.
“Saat ini proses akhir selesai masa pelaksanaan konstruksi, seharusnya dilakukan Serah Terima Pertama atau Provisional Hand Over (PHO) antara Kontraktor Pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Namun sampai kabar yang kami dapat belum ada kejelasan, imbas sampah berserakan dimana – mana dan walau pun baru taman terlihat kumuh, bukan tidak mau berbuat takut menyalahi aturan,” tegasnya.
"Sementara lanjut Arifin, untuk pembangunan tugu sebagai icon Kota Betung kabarnya akan diangarkan pada tahun 2018," tutupnya. (Adam)