BANYUASIN, KBRS - Berbagai upaya dilakukan untuk memutus mata rantai penularan HIV/AIDS dalam rangka merespon epidemi HIV - AIDS yang semakin meningkat dan berusaha dengan segla cara untuk melakukan pencegahan dengan melibatkan seluruh komponnen di lapisan pemerintahan dan masyarakat.
Untuk itu Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyuasin memberikan sosialisasi tentang HAIV/ AIDS sekaligus membentuk Warga Peduli AIDS (WPA) bertempat di Kantor Desa Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banuuasin. Kamis (02/11) jam 09 : 00 WIB.
Acara dihadiri Camat Suak Tapeh Haris Bahari S.STP M.Si yang diwakili Sekcam Suak Tapeh Jefrindha DP S.STP. M.Si, Kasi PMD Kecamatan Suak Tapeh, Kasi Kesos Suak Tapeh, Lurah/ Kades, Kepala Puskesmas, Pengurus PKK Kecamatan, Kader Posyando/ Bidan Kelurahan/ Desa tokoh masyarakat, tokoh agama serta pengurus karang taruna se Kecamatan Suak Tapeh.
Camat Suak Tapeh dalam hal ini yang diwakili Sekcam Suak Tapeh Jefrindah DP. SSTP.M.Si dalam sambutannya mengatakan, bahwa Kecamatan Suak Tapeh sudah berkomitmen untuk menanggulangi HIV / AIDS khususnya diwilayah Kecamatan Suak Tapeh dan sekitarnya.
"Mengingat penyakit HIV/ AIDS adalah penyakit yang sangat berbahaya, untuk itu pentingnya untuk di sosialisasikan di masyarakat dan pemerintah," ujar dia singkat dan langsung membuka acara sosialisasi tersebut.
Sementara itu Sekretariat KPA Banyuasin dr. H. Nadjimah mengatakan kegiatan sosialisasi ini juga adalah dalam rangka menyamakan presepsi dan pola pikir, untuk mensinergikan program-program pencegahan, penangulangan dan penularan HIV/ AIDS di Kecamatan Suak Tapeh.
"Ini adalah suatu pilar untuk memotivasi atau memberikan perpanjangan transpormasi ilmu pengetahuan yang dimiliki tentang penanggulangan penularan HIV AIDS di Kecamatan Suak Tapeh," ujarnya.
Dalam kegiatan sosialisasi ini lanjutnya, seluruh peserta akan berdiskusi secara panjang lebar, secara detail untuk merumuskan apa saja strategi kedepan dalam rangka mencegah berkembangnya epidemi virus HIV/AIDS di Kecamatan Suak Tapeh dan sekitarnya.
"Virus HIV/AIDS ini seperti gunung es, itu terlihat secara dampaknya bahwa memang dari data yang ada penderita HIV/ AIDS tetapi tidak mau melapor karena mungkin takut akan stigma di masyarakat, bahwa mereka adalah sebagai suatu pembawa dampak buruk bagi masyarakat, oleh sebab itu mari kita bersama-sama mengatasi hal-hal seperti ini karena memang tidak bisa disembunyikan karena takut penularan yang diluar kendali," ucapnya.
Untuk itu katanya, pihaknya ingin terus bersinergi dengan pihak-pihak terkait baik oleh rumah sakit, KPA, masyarakat dan mahasiswa yang dianggap pilar untuk memberi pengetahuan lebih ke masyarakat bahwa orang yang mengidap HIV/ AIDS seharusnya bisa stigmanya tidak negatif dan tidak dikucilkan dimasyarakat tetapi bisa diperdayakan untuk diobati.
"Stigma-stigma seperti itu adalah tanggung jawab kita bersama dan juga nanti program-program kerja dari pusat ataupun dari yang lainnya dapat kita laksanakan dengan baik. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan membawa dampak positif dan memberikan kontribusi yang positif juga bagi dukungan pembangunan sumber daya yang ada di Kecamatan Suak Tapeh," tandasnya.
Sementara Taupik pengelola program KPA Banyuasin , menambahkan, menurut data yang ada di pihaknya sekarang memang ada 63 orang yang terkena virus HIV/AIDS yang sudah menyebar di 11 Kecamatan yang ada di wilayah Banyuasin.
"Untuk kasus pada tahun 2017 dari bulan Januari - Oktober kami temui ada 5 orang yang sudah menderita HIV /AIDS yang berada di Kecamatan Betung dan Kecamatan Talang Kelapa. Dari 5 orang tersebut 1 meninggal dan 4 orang sekarang masih rutin berobat di Klinik bagian CST Kelurahan Sukajadi," jelas dia.
Untuk Penyebab dalam penularan virus ini katanya, yang paling dominan adalah hubungan sek yang tidak aman, tidak memakai kondom dalam berhubungan sek atau bergantian pasangan dalam berhubungan intim.
"Pengaruh lemahnya pemahaman tentang agama juga dapat menjadi penyebab meningkatkannya penularan HIV/AIDS ini dan juga efek dari pemakaian narkoba itu pasti sudah jelas," tuturnya.
"Sementara untuk visi dari KPA sendiri adalah terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup sehat, melalui akselerasi penanggulangan HIV/ AIDS dan meningkatkan kepedulian kepada semua pihak dalam penanggulangan HIV/AIDS, meningkatkan kemandirian masyarakat untuk dapat melakukan upaya penanggulangan dan menciptakan prilaku yang aman dari resiko penularan HIV/AIDS," tukasnya. (Adam)