Wagub Nilai Kedatangan Wantimpres Terkait Kondisi Jambi
Jambi-KBRS Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum menjamu Dewan Pertimbangan Presiden sekaligus memasangkan lacak di kepala Letjen TNI (Purn) M.Yusuf Kartanegara di Rumah Dinas Gubernur Jambi pada Selasa (19/9/17) malam.
"Kedatangan Wantimpres memberikan wawasan kemampuan strategis terhadap pertahanan non militer di Provinsi Jambi," ungkap Wagub.
Ancaman non militer dapat diartikan dari gerakan masyarakat sipil yang bertumpu pada aksi non kekerasan maupun yang bersifat kekerasan namun dapat mengganggu stabilitas negara termasuk politik, budaya bahkan penyebaran penyakit yang jika dalam jumlah yang besar akan sangat berarti mengganggu kedaulatan dan pertahanan negara.
"Ancaman non militer yaitu aksi terorisme, bencana alam, pelanggaran terhadap perbatasan negara, saparatisme, infiltrasi budaya, narkoba, cyber, penyebaran penyakit," ulas Wagub.
Pemerintah daerah diluar lembaga pertahanan negara memaksimalkan peran serta dari segala ancaman yang dapat mengganggu negara. "Bersama membangun situasi yang aman dan kondusif," tegas Wagub.
Menanggapi hal tersebut, Dewan Pertimbangan Presiden Letjen TNI (Purn) M. Yusuf Kartanegara secara umum menilai Jambi merupakan provinsi dengan situasi keamanan tergolong kondusif. "Secara umum sudah memenuhi target, artinya dipermukaan sudah membaik," ungkap Yusuf Kartanegara.
Kedatangan sembilan anggota Wantimpres selama tiga hari pada Minggu sore dan akan berakhir rabu telah melahirkan penilaian akan kondisi Jambi dari beberapa informasi terutama dari pihak TNI, BNN Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi terkait dengan peran serta akan ancaman non militer yang dapat mengganggu keutuhan bangsa dan negara,"Ancaman non militer tidak begitu saja dapat diatasi secara masif dan semua sisi kehidupan harus dipersiapkan dengan baik," lanjutnya.
Ancaman non militer dianggap sesuatu yang luar biasa dan dapat menghancurkan negara secara ideologi, politik, ekonomi yang semuanya bisa masuk tanpa disadari. "Cara berpikir, kita akan dihasut juga dipecahbelah dan ini dahsyat sekali untuk menghancurkan negara," tegas Yusuf Kartanegara.
Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara Pemerintah Daerah dengan aparat TNI, Polri, Kejaksaan guna menciptakan kondisi dan situasi keamanan yang kondusif menjadikan Provinsi Jambi sebagai sample dari tiga daerah diantaranya Sulawesi Tengah, Bali yang dijadikan lokasi pengamatan Wantimpres akan kondisi daerah menghadapi serta mengatasi ancaman non militer yang dapat mengancam keutuhan dan pertahanan negara. "Ancaman narkoba saat ini masih dahsyat yang dapat masuk darimana saja, kesiapan aparat terutama BNNP dan bukan kita tidak puas dengan tangkapan tetapi narkoba ini akan terus masuk dengan deras di seluruh wilayah Indonesia," kata Yusuf Kartanegara.
Bagi Letjen TNI (Purn) M. Yusuf Kartanegara tidak asing dengan daerah Jambi disebabkan 44 tahun silam dia pernah menjadi Wakil Komandan Batalion 142/Ksatria Jaya yang mengingatkan akan kesenian Jambi yang ditampilkan pada malam tersebut dengan berbagai tarian mengisi serta menghibur tamu undangan yang terlihat hadir Dandrem 042/Gapu Kol Inf. Refrizal, Pj.Sekda Provinsi Jambi H. Erwan Malik juga pejabat lingkup Pemerintah Provinsi Jambi.
Semakin indah dan betapa kaya bangsa Indonesia," tutup Letjen TNI (Purn) M. Yusuf Kartanegara. (tim/humas pemprov jambi)