Siap Dipidanakan Kalau Tidak Bisa Memenuhi Janjinya
BANYUASIN, KBRS - Niat hati ingin mendapat gaji bulanan dengan menjadi karyawan PT Alam Perkasa Lestari (APL), produsen minuman kemasan Ale-ale di Banyuasin, enam pencari kerja ini malah tertipu hingga puluhan juta rupiah.
Saat ditemui di Mapolres Banyuasin, Rabu (27/9), enam korban tersebut Rahmi, Frans, Adi, Dino, Arlan, dan Siti Ade k mengaku telah ditipu oleh pelaku M Idris, masing-masing Rp 5 juta sebagai syarat administrasi agar diterima di perusahaan.
“Uang itu sudah diberikan sejak 2016 lalu, tapi panggilan kerja tak kunjung datang,” kata korban Arlan.
Menurut Arlan, kejadian berawal saat dia mendapat informasi lowongan kerja dari rekannya Siti Ade yang menerangkan kalau terlapor M Idris dapat memasukkan kerja di PT APL. Namun, syaratnya harus menyetor uang Rp 5 juta per orang sebagai administrasi dan positif langsung kerja. “Kami percaya dengan M Idris, karena dia mengaku kenal dekat dengan pimpinan perushaan,” katanya.
Terlapor juga berani membuat pernyataan tertulis, siap dipidanakan kalau tidak bisa memenuhi janjinya, paling lambat 26 Juli 2017. Hal ini membuat para korban tambah yakin dan rela mendatangi rumah terlapor di kelurahan Tanah Mas, Banyusin, menyerahkan uang yang diminta. “Tapi hingga kini, kami belum dipanggil kerja, setelah kami cek di PT APL, berkas lamaran kami tidak ada, kami sudah ditipu,” katanya.
Pihak korban telah berupaya menyelesaikan persoalan ini dengan cara kekeluargaan, tapi terlapor selalu menghindar. “Kami sebenarnya tidak mau menperpanjang, tapi dia tidak mau bertanggung jawab,” katanya.
Sehingga para korban melaporkan M Idris ke Mapolres Banyuasin dengan nomor laporan TBL/186/VIII/2017/ Sumael/Res.Banyuasin atas tuduhan penipuan. “Kami berharap pihak kepolisian segera menuntaskan kasus ini,” katanya.
Sementara itu Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Satya Adrian SIK.SH.MH membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya telah mengambil keterangan saksi dan korban serta mengumpulkan bukti terkait laporan tersebut. “Sekarang masih dalam penyelidikan,” singkatnya. (Adam Malik)