ZOLA HIMBAU MAHASISWA TINGKATKAN KESADARAN BELA NEGARA
Jambi– KBRS Gubernur Jambi, H.Zumi Zola Zulkifli,S.TP,MA menghimbau mahasiswa dan untuk meningkatkan kesadaran untuk membela negara, yakni dengan turut serta menjaga kebhinnekaan yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945. Himbaun tersebut disampaikan oleh Zola saat mendampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan Kuliah Umum Bela Negara kepada Mahasiswa Baru Universitas Jambi Tahun Akademik 2017/2018, bertempat di Balairung Universitas Jambi, Kampus Mendalo Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (08/08/2017) siang.
Sekitar 7.000 orang mahasiswa baru Universitas Jambi sangat antusias mengikuti kuliah umum umum bela negara yang disampaikan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo di Universitas Jambi yang mengambil tema “Urgensi Bela Negara Dalam Pengenalan Kehidupan Kampus.”
Zola menyampaikan, kuliah umum tersebut merupakan media untuk berkomunikasi dan bersilahturahmi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan Pemerintah Provinsi Jambi dan seluruh masyarakat Jambi, khususnya civitas akademika Universitas Jambi (Unja).
“Konsepsi membela negara itu, tidak hanya kita mengangkat senjata, tetapi ada hal yang lebih penting daripada itu yakni pembangunan kesadaran dari setiap masyarakat di Indonesia. Pembangunan kesadaran tersebut ditandai dengan upaya yang nyata dalam pembangunan karakter dan jati diri sebagai manusia seutuhnya, yang bersumber pada 4 hal, yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” ujar Zola.
“Pada hakikatnya, kepada kalianlah negara dan bangsa ini akan diwariskan, maka kenali dan cintailah negara ini dengan sepenuh hati,” kata Zola kepada para mahasiswa.
Zola menerangkan, sejarah telah mencatat, NKRI dapat berdiri tegak sebagai negara dan bangsa yang besar serta berdaulat, tidak terlepas dari perjuangan para pendahulu yang telah berjuang bersama, mengorbankan jiwa dan raga untuk membela tanah air merebut kemerdekaan dari para penjajah.
Gubernur Zola mengatakan, Indonesia tercipta hari ini merupakan hasil semangat bela negara dari para pejuang terdahulu, demikian pula Indonesia di masa yang akan datang, akan tetap bertahan sebagai bangsa yang besar dan berdaulat karena semangat bela negara dari seluruh anak bangsa, itulah api semangat yang tidak pernah padam dan harus terus dikobarkan.
Lebih lanjut, Gubernur Zola menjelaskan, tantangan dan ancaman yang dihadapi Indonesia dewasa ini berbagai macam bentuk yang mengancam keutuhan Indonesia dan ingin memecah belah Negara Indonesia. “Oleh sebab itu, kita sebagai anak bangsa, harus menghadapi itu semua dengan tindakan bela negara. Setiap warga negara harus tergerak dan bergerak untuk bela negara sesuai dengan bidang pengabdiannya masing masing, panggilan bela negara bisa dilakukan oleh siapa saja, setiap orang yang ada di negara ini, siapa pun itu, memiliki peranan yang sangat penting,” tegas Zola.
“Kesadaran bela negara tidaklah tumbuh secara alamiah, tetapi harus diinisiasi sejak dini melalui pendidikan kewarganegaraan atau civic education. Pelajar dan mahasiswa harus dirangkul secara persuasif untuk mencintai bangsa dan tanah airnya, sehingga memiliki kebanggaan menjadi bagian dari Indonesia. Dan, nilai-nilai bela negara harus ditanamkan dengan cara cara yang kreatif, inovatif serta bisa adaptif dengan perkembangan zaman, tutur Zola.
Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan kuliah umum tentang ancaman dan tantangan dalam menghadapi kompetisi global, dimana bangsa Indonesia harus bersiap menghadapi kompetisi global untuk menjadi pemenang, sesuai dengan teori Thomas Maltus (1798) bahwa populasi manusia seperti deret ukur, sedangkan ketersediaan makanan seperti deret hitung. Jika populasi manusia terus meningkat sedangkan ketersediaan semakin menipis maka akan terjadilah kompetisi, disamping itu, manusia juga membutuhkan energi dan energi pun sudah semakin menipis membuat kompetisi semakin ketat.
Gatot berpesan untuk terus bersatu menjaga kebhinekaan Indonesia agar tidak terpecah belah, namun terus tetap tegak berdiri. “Kita bisa melihat sejarah sebelumnya, selama kurang lebih 350 tahun kita dijajah, berjuang secara sendiri sendiri bersifat kedaerahan tidak berhasil, ketika pemuda bersatu pada 1928 melalui Sumpah Pemuda, hanya dengan 17 tahun bisa merebut kemerdekaan, karena mereka menyatukan tekad melalui peran tokoh tokoh agama dan masyarakat untuk merebut kemerdekaan dengan senjata apa adanya dan semangat serta tekad yang kuat, merdeka atau mati,” terang Gatot.
Gatot menekankan, kunci untuk selalu menjaga serta membina kebhinekaan bangsa Indonesia ada di Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia. “Universitas Jambi memiliki peran yang sangat strategis untuk melahirkan kader-kader bangsa yang cinta tanah air, menjunjung tinggi budaya dan kearifan lokal, serta menjadi pelopor menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,” tutur Gatot.
Gatot memberikan kesimpulan dengan menayangkan video lagu yang berjudul Manisnya Negeriku ciptaan pengamen Mujiono yang pernah mengikuti Indonesia Idol. “Kita harus tetap bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika seperti apa yang telah disampaikan oleh Mujiono melalui lirik lagu ciptaannya,” pungkas Gatot.
Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Jambi, Brigjen Pol. Priyo Widyanto, Danrem 042/Garuda Putih, Kol. Inf.Refrizal, dan Walikota Jambi, H.Sy.Fasha turut hadir dalam acara tersebut.(tim /humas pemprov jambi).