KSO Pertamina EP Tak Mampu Bayar Hutang
PALI, KBRS - Akibat harga minyak dunia yang masih anjlok, membuat PT Santika Pendopo Energy yang merupakan KSO dari Pertamina EP terhutang dengan beberapa vendor atau perusahaan kontraktor dari PT Santika Pendopo Energy. Tak tanggung-tanggung, tunggakan hutang salah satu perusahaan pun ada yang mencapai angka Rp 2,3 Milyar.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Arianto, perwakilan dari PT Bintang Jakarta Service (BJS) yang merupakan vendor dari PT Santika. Dari keterangannya, diketahui bahwa PT Santika saat ini belum melunasi hutang (tagihan invoice) terhadap pekerjaan pemakaian beberapa alat berat milik PT BJS.
"Kontrak pemakaian alat berat tersebut sudah berakhir pada 2015 lalu, akan tetapi dari PT Santika belum ada sama sekali membayar satu sen dari kontrak tersebut. Tentu akibat dari belum dibayarnya hutang tersebut, pekerjaan di perusahaan kami mengalami sedikit gangguan," ungkap Arianto, kepada beberapa awak media, Kamis (3/8).
Pihaknya juga tidak tinggal diam menunggu PT Santika mau membayar hutang, sudah beberapa kali pihaknya menggelar pertemuan dengan PT Santika di kantornya yang terletak di Jalan Talang Kerangan komperta Pendopo, akan tetapi hingga saat ini belum ada titik terang mengenai hal itu.
"Selain itu, kami juga sudah beberapa melayangkan surat elektronik (e-mail) ke PT Santika, tetapi tetap tidak mendapat respon. Kalau hal ini sampai berlanjut, kami siap membawa permasalahan ini ke meja hijau," katanya dengan nada tegas.
Ia juga mengatakan, sempat menanyakan perihal masalah ini ke salah satu petinggi yang ada di PT Santika di Jakarta, namun jawabannya membuat dirinya kaget, karena petinggi Santika bilang bahwa PT.Santika akan bayar jika ada investor baru dan asset Santika sudah ada yang terjual,
"Inikan bukan jadi alasan untuk tidak membayar hutang. Toh di lapangan, pihak Santika tetap beroperasi mengeksplor migas dan bahkan belum lama ini kembali merilis vendor yang bekerjasama dengan Santika," terangnya.
Ia kembali menegaskan akan membawa masalah ini ke meja hijau Pada prinsipnya, ia juga sangat berharap PT Santika memberikan respon yang baik terhadap masalah ini. Dan menyelesaikannya secara damai. Tetapi kalau tidak, menurutnya apa boleh buat dirinya bersama beberapa vendor yang punya kasus seperti ini akan membawa masalah ini ke meja hijau..
Sementara itu, saat dikonfirmasi dengan PT Santika Pendopo Energy, Leo Paska FM dari PT Santika Pendopo Energy mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait permasalah tersebut. Karena, dari penjelasannya dirinya hanya pimpinan di lapangan.
"Memang saat ini perusahaan sedang dalam kondisi keuangan yang sulit akibat harga minyak dunia yang anjlok. Kemudian, soal pembayaran proyek itu semua urusan dari kantor pusat PT Santika yang ada di Jakarta. Nanti semua keluhan yang disampaikan PT BJS akan disampaikan ke direksi PT Santika pusat," ujar Leo. Kepada sejumlah awak media,kamis (3/8).