Salah Sorang Wali Murid Tuding SD 6 Suak Tapeh Gandakan Buku Pelajaran
BANYUASIN, KBRS - Salah seorang wali murid telah menduga
Kalau pihak Sekolah Dasar (SD) 6 Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin tidak menggunakan dana bos untuk beli buku pelajaran siswa. Akibatnya bagi semua siswa yang inggin mendapatkan buku pelajaran di suruh poto copy.
"Dari dana BOS kan sudah ada anggaran nya untuk beli buku, tapi ini malah sebaliknya. Anak saya malah disuruh poto chofy," kata salah seorang wali murid yang tidak mau di sebutkan namanya kepada kabarakyatsumsel.com
Ika Puspita yang juga salah seorang wali murid membantah hal tersebut karena menurutnya para guru tidak pernah memaksa para siswa nya minjam buku pelajaran untuk di poto chofy." Meskipun ada itu hanya inisiatif dari para wali murid itu sendiri dan termasuk saya sendiri." katanya.
Saya minjam buku pelajaran untuk di poto chify ujarnya, karena saya ingin supaya anak saya bisa belajar di rumah. Saya juga tidak mengajak wali murid yang lain. Yang pasti itu keinginan saya sendiri." Karena anak saya masih pamula, makanya saya ber inisiarif meminjam buku pelajaran untuk di poto chovy agar anak saya cepat bisa baca rulis," tuturnya.
Terpisah, Ahwani S.Pd SD selaku Kepala Sekolah SD 6 Suak Tapeh melalui guru kelas satu Rustam Effendi Ama Pd ketika di minta confirmasihnya mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menyuruh siswanya untuk menggandakan buku pelajaran. Jadi apa yang di tuduhkan wali murid, jelas itu tidak benar.
"Melaui dana bos untuk tahap ke dua semester ganjil, buku pelajaran dari kelas I sampai kelas VI malah kita sudah pesan melalui online, hanya saja buku tersebut belum dikirim ke sekolah. Insya Allah bulan delapan ini pesanan buku pelajaran untuk siswa akan kita terima," jelasnya.
Saya rasa jelas Rustam, ini hanya kesalahpahaman saja karena misskomunikasi antara pihak sekolah dengan para wali murid. Sebenarnya setiap siswa kita belajar di sekolah ini, buku selalu kita pinjamkan hanya saja setiap selesai belajar buku kita ambil lagi dari siswa untuk di simpan di lemari." Tujuan kita ambil lagi karena kalau di bawa pulang kerumah oleh para siswa takutnya nanti rusak," tandasnya. (Adam Malik)