Kontribusi Cerdas Pemuda Banyuasin, Baik Dalam Bidang Birokrat Maupun Legislatif (Opini)
Sebuah Ungkapan lama mengatakan ; “Berilah Aku 1000 Orang Tua, niscaya akan Aku Cabut Semeru dari Akarnya, dan Berilah Aku 10 Pemuda, Niscaya akan Aku Goncangkan Dunia”. (Ir. Soekarno, Presiden RI Pertama, pada Pidato Hari Pahlawan, 10 November 1961). Kalimat ini sudah tak asing lagi didengar, terutama dibenak para Tokoh Pemuda, Mahasiswa, dan Para Aktifis lainnya. Sejatinya kalimat ini adalah merupakan sebuah motivasi dan sugesti kepada siapapun yang menjalani berbagai bidang kehidupan ini, khususnya kaum muda, para generasi muda bangsa, penerus perjuangan kemerdekaan bangsa ini. Siapapun, dimanapun, dan tak terkecuali sedikitpun.
Menjadi generasi muda yang baik pada era globalisasi sekarang ini dengan berbagai macam kecanggihan dan perkembangan teknologi saat ini, adalah merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi, ditengah derasnya arus informasi, kecanggihan teknologi, dan perkembangan kemajuan dunia lainnya, membutuhkan sikap, prinsip dan komitmen yang teguh.
Sikap, dalam arti tingkah laku, gerak gerik, akhlaq maupun perbuatan yang sesuai dengan ajaran dasar manusia, dasar pijakan kehidupan manusia, dasar asal muasal (fitrah) manusia yang meyakini bahwa semua harus berdasarkan petunjuk dan ketuhanan. Dasar inilah yang menjadi pijakan utama dalam berfikir dan berbuat. Jika baik dasar/ fondasinya, maka baik pulalah sikapnya, begitupun sebaliknya.
Prinsip, adalah ruh dari sebuah sikap tadi, pegangan, kata – kata, yang manjadi inti dari pribadi seseorang. Seseorang apabila memiliki prinsip yang teguh, maka dalam situasi dan kondisi apapun ia akan tetap berpegang teguh pada prinsipnya, pada keyakinan yang ia percaya bahwa itu adalah sebuah kebenaran dalam hidupnya, sebaliknya seseorang yang tidak mempunyai prinsip dalam hidupnya, akan mudah terbawa arus, mudah terombang – ambing, tidak ada sikap yang pasti, dan selalu berubah – ubah, tergantung ‘arah mata angin, ‘ke kanan kata orang ke kanan ia berjalan, ke kiri kata orang ke kiri ia berbelok.
Komitmen, adalah memenuhi apa yang sudah disepakati dan diputuskan serta bertanggung jawab sampai kapanpun.
Nah, ketiga macam sifat inilah yang harus dimiliki oleh para generasi muda di era globalisasi seperti sekarang ini.
Dengan dasar ketiga sifat inilah seorang pemuda bisa dikatakan menjadi Pemuda Harapan Bangsa, maka ketika ia menjadi sorang pendidik menjadilah ia pendidik yang bermoral, ketika ia menjadi seorang pengusaha menjadilah ia pengusaha yang jujur dan kuat, ketika ia menjadi seorang aparat menjadilah ia aparat yang melindungi dan mengayomi, ketika ia menjadi seorang birokrat menjadilah ia birokrat yang jujur, amanah, melayani & bertanggung jawab, ketika ia menjadi seorang wakil rakyat menjadilah ia wakil rakyat yang jujur, amanah, dan mengabdi untuk rakyat, dan ketika ia menjadi seorang pemimpin mejandilah ia pemimpin yang jujur, adil, amanah, bertanggung jawab dan mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi/ golongan.
Sebagai contoh seorang pengusaha yang sukses dengan sikap dan prinsipnya, adalah ia ; Sandiaga Uno, seorang Pengusaha Muda yang banyak menginspirasi para pemuda Indonesia, perjuangan dan kesuksesan yang ia raih tidaklah semudah membalikkan telapak tangan hingga memiliki beberapa perusahaan besar dengan beribu – ribu karyawan. Sandiaga Uno telah menjadi bagian dari Organisasi Kepemudaan, KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia), dengan semangat, perjuangan dan pengorbanan yang disertai dengan sikap, prinsip dan komitmen yang kuat menghantarkan ia menjadi Gubernur terpilih DKI Jakarta (2017 – 2022). Contoh yang kedua ; Emmanuel Macron, Presiden Termuda Perncis saat ini, ia baru saja terpilih dan dilantik (14 Mei 2017) menjadi Presiden Perancis, dan menjadi Presiden Termuda dalam sejarah Perancis dengan usia 39 Tahun. Mantan Ekonom dan Bankir muda ini sukses menumbangkan Marine Le Pen, melalui jalur independent.
Tentu saja contoh kedua tokoh tadi dapat menginspirasi kita semua khususnya Pemuda Banyuasin, kontribusi, kiprah & karyanya sangat diharapkan untuk kemajuan Kabupaten Banyuasin. Kiprah dan karya tersebut baik dalam peran tersebut berada dalam sistem maupun diluar sistem, khusunya di bidang Birokrat dan Legislatif. Kedua bidang ini menjadi satu hal yang penting sebagai jaminan terlaksananya pelayanan kepada masyarakat dan juga pengawasan maupun kontrolnya. Peran – peran Pemuda Banyuasin sangatlah diharapkan untuk kemajuan Banyuasin itu sendiri. Namun peran yang berada dalam sistem adalah peran yang lebih baik, usaha dapat dimaksimalkan dengan peran yang berada dalam sistem tersebut. Usaha dapat dimaksimalkan dalam artian kiprah dan kontribusinya dapat lebih menyentuh dan terarah serta dapat tepat sasaran. Pelayanan Birokrat yang baik, jujur, adil, dan transparan, serta regulasi yang melindungi hak – hak rakyat, pengawasan dan pengontrolan yang tepat dengan tetap bedasarkan pada aspirasi masyarakat. Jika kedua hal ini dapat disinergikan tentu saja pelayanan, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat Banyuasin dapatlah terwujud dengan baik, utamanya pembangunan di segala sektor dan bidang. Inilah perannya para Pemuda Banyuasin ; berkiprah dan berkarya di negeri sendiri. Sudah banyak contoh – contoh pemuda – pemuda Banyuasin yang sukses berkontribusi dalam berbagai bidang, keahlian, kompetensi, dan profesinya demi kemajuan Banyuasin. Seyogyanya ini harus terus dilakukan sebagai persiapan estapet kepemimpinan dimasa yang akan datang. Betapa tidak, dari para pemuda – pemuda inilah nantinya akan lahir seorang pemimpin yang sebelumnya telah ditempa dengan berbagai macam pengalaman dan keahlian untuk masa depan Banyuasin Gemilang yang kita cintai ini. Paling tidak pemimpin – pemimpin dalam bidang dan profesinya, juga pemimpin terbaik bagi keluarganya.
Kita semua mengajak kepada seluruh Pemuda – pemuda Banyuasin, Marilah kita berkontribusi untuk kemajuan Banyuasin, masa depan Banyuasin ada di tangan para generasi pemudanya. Saatnya berkiprah dan berkarya, inilah saatnya Pemuda Banyuasin bersatu demi kemajuan Kabupaten Banyuasin, Janganlah terpecah belah lantaran perbedaan pandangan dan dukungan, perbedaan organisasi dan kelompok, perbedaan suku dan budaya, agama maupun keyakinan, saling hormat menghormati dan menghargai sesama. Mari Bersatu Pemuda Banyuasin!.
(DENI HENATA, S. Sos/ Pengamat Muda Sosial & Politik Banyuasin)