Disinyalir Ngeri-Ngeri Sedap Untuk Jabat Sekdaprov Sumsel (Opini)
“ Dampak Kasus Hibah di duga Buat Nyali Para Calon Sekda Prov Sumsel Ciut “
PALEMBANG, KBRS-Mengutip ucapan kepala BPKD propinsi Sumatera selatan Gaung pemerintah propinsi sumatera selatan dalam tahun 2017 akan memiliki calon sekda yang definitif dalam waktu dekat ini sepertinya terancam akan menemui hisapan jempol belaka.
Dari lima calon yang di seleksi telah mengikuti tes pansel Sekda Sumsel, Seperti, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Prov Sumsel Akhmad Najib, Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Prov Sumsel Yohanes H Toruan, Kepala Dinas Perhubungan Prov Sumsel Nasrun Umar, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sumsel Ahmad Rizali, dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Prov Sumsel Septiana sepertinya masing masing dari mereka jika salah satunya terpilih mememiliki rasa ngeri ngeri sedap untuk memangku jabatan orang nomor satu di jajaran ASN propinsi Sumatera selatan ini kedepan.
Disisi lain mencuatnya proses hukum dana hibah dan bansos TA 2013 yang saat ini hangat bergulir di kota PN kota Palembang menjadi cerita buruk dan menakutkan bagi mereka yang lolos dalam seleksi Sekdaprov Sumsel ini, karena dari sebagian dari para calon itu ada yang tersurat dan tersirat dalam lingkaran hukum dana hibah dan bansos prov sumsel 2013 sehingga di senyalir membuat nyali para pejabat tersebut yang sebelumnya bersemangat di dalam persaingan menjadi ciut untuk mendapatkan jabatan itu.
Menyikapi adanya raport merah yang diduga dimiliki oleh para figur calon sekda tersebut bukan lah hanya bahan omongan saja di kalangan publik,tapi semua itu secara garis besar sebagian para calon telah termuat dalam catatan lembaga resmi audit negara yaitu BPK RI serta laporan yang telah di lakukan oleh masyarakat yang menunjukkan atas sikap peduli untuk mencari calon sekda yang bermutu dan berkwalitas .
Di samping itu juga melihat kredibilitas dua orang mantan sekda yang terlibat dalam roda hitam penggunaan dana hibah prov Sumsel tak luput dari barometer bagi mereka untuk maju ke ranah pertarungan tersebut,sehingga tidak menutup kemungkinan begitu besar pertimbangan bagi mereka untuk maju,karena di sisi lain besarnya pengorbanan yang akan di hadapi dalam rezim ini jika ingin menjadi seorang sekda di prov Sumsel kedepan,mungkin untuk saat ini di benak mereka berkata ,kenapa akhir dari pengabdian sekda di propinsi Sumatera Selatan ini berlanjut slalu di meja hijau...? ( Boni Belitong )