Dihadapan Ribuan Masyarakat Desa Talang Ipuh Kades Ardina Meminta Bupati Bangun Infrastruktur
BANYUASIN, KBRS-Pelaksana Tugas Bupati Banyuasin Ir SA Supriono MM mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di 19 Kecamatan terus menjadi perhatian pemerintah. Dan ketika infrastruktur tersebut dibangun maka masyarakat mesti peduli agar tidak cepat rusak.
Hanya saja pada saat ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena besarnya beban hutang Rp 172 Miliar yang mesti dilunasi Pemkab Banyuasin.
Hal ini ditegaskan Supriono didepan ribuan masyarakat Desa Talang Ipuh Kecamatan Suak Tapeh dalam acara safari ramadhan dan tarawih keliling Pemkab Banyuasin di Masjid At-Taqwa Desa Talang Ipuh,Kamis (15/6).
Dimana sebelumnya Kades Talang Ipuh Ardina meminta Pemkab Banyuasin membangun jalan dari Desanya ke Desa Terentang sepanjang 3 km yang kondisinya rusak dan ini sudah di usulkan dalam Musrenbang Kabupaten Banyuasin.
Dikatakan Supriono bahwa persoalan infrastruktur merupakan persoalan klasik. Dan pada saat digulirnya program DID pada awal tahun 2013 sedikit terjadi miss komunikasi. "Saya dulu minta dana DID di prioritaskan untuk pembangunan Jalan Infrastruktur antar desa dimana dana DID setiap desa disatukan untuk jalan penghubung" ujarnya.
Setelah jalan antar desanya bagus baru insfrastruktur dalam desa masuk gang. Sekarang tebalik jalan lorong bagus semua, jalan penghubung rusak.
"Kalau jalan rusak saya senang, kenapa ? artinya jalan itu di pakai, kalau jalannya bagus terus bingung saya, Apa tidak ada arus angkutan hasil bumi,tetapi dengan jalan rusak artinya ada perputaran ekonomi disana," tuturnya.
Supriono menegaskan bahwa kalau anggaran cukup pihaknya pasti membangun semua jalan yang rusak tadi. Tidak hanya jalan tetapi juga drainase dan segala macamnya.
"Ketika infrastruktur jalan dibangun masyarakat pengguna harus peduli, kalau paritnya tersumbat ya tolong benari, buangi sampahnya biar tidak cepat rusak,"Ini malah yang terjadi rasa kepedulian masyarakat sangat rendah, kalau tergenang dibiarkan saja,harusnya ada kepedulian biar tidak cepat rusak,"tegasnya.
Pemeliharaan sendiri lanjutnya tidak bisa di kontrakan, namun harus di swakelolakan. "Kalau di kontrakkan kita rugi. Kontrak 1 km maka harus 1 km, beda dengan swakelola yang bisa lebih dari 1 km,maka kita tidak melakukan pemeliharaan,"jelasnya.
Selain itu yang menjadi persoalan besarnya beban hutang yang mesti di selesaikan Pemkab Banyuasin sehingga proses pembangunan tidak bisa berjalan optimal. "Hutang kita Ro 172 miliar, Insya Allah kalau hutang habis infrastruktur akan muda kita selesai. Jujur saja kalau saya tidak bayar hutang semua infrastruktur bisa diselesaikan. 2018 insya Allah lunas, mohon doanya semuanya,"tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banyuasin H Askolani SH MH juga menegaskan bahwa besarnya hutang yang ditanggung Pemkab Banyuasin menjadi persoalan tersendiri dan juga cukup menghambat proses pembangunan.
"Kalau saja ngak ada hutang sebesar Rp 172 Miliar ini, saya yakin persoalan jalan rusak dapat diselesaikan. Tapi karena ada hutang maka Pemkab Banyuasin dibawa komando pak Supriono dan DPRD tentu harus berusaha untuk melunasi terlebih dahulu beban hutang ini," jelas dia.
Maka dari itu, terang Politisi PDIP ini masyarakat harus memaklumi kondisi keuangan Pemkab Banyuasin. "Jalan ke Desa Talang Ipuh ini masih cukup baik dan masih bisa dilintasi kendaraan. Artinya masih beruntung dibanding saudara-saudara kita di Tungkal Ilir,Pulau Rimau,Muara Padang dan lainnya yang kondisinya jalan rusak parah yang juga perlu perbaikan segera," benernya.
Dalam acara tersebut, Plt Bupati Ir SA. Supriono MM dan Wakil Ketua DPRD H Askolani SH MH menyerahkan bantuan sembako,sejadah,dan santunan dari Basnaz untuk pakir miskin.
Hadir dalam acara ini, kemenag Banyuasin H Abadil, Asisten III M Yusuf, Kepala OPD dan FKPD, camat Suak Tapeh Harris Bahari SSTP MSI, KUA Betung, Bhabinsa Betung, Bhabinkamtibmas Polres Banyuasin Brigpol Ferli, (Adam Malik)