News BreakingNews
Live
wb_sunny

Breaking News

Nasib Guru dan Perawat di Benakat Minyak dan Sungai Baung Nebeng untuk Kerja

Nasib Guru dan Perawat di Benakat Minyak dan Sungai Baung Nebeng untuk Kerja

PALI, KBRS-Minimnya transportasi di Kabupaten PALI seperti arah Desa Benakat Minyak dan Desa Sungai Baung, membuat banyak guru dan perawat terpaksa menumpang kendaraan perusahaan.

Dari pantauan KabaRakyatsumsel.com PALI, setiap pagi sekitar pukul 07.00 WIB telah menunggu mobil angkot atau terpaksa menumpang mobil perusahaan yang lewat agar tak telat ditempat kerja.

"Setiap pagi kalau mau berangkat kerja sering numpang dimobil perusahaan untuk pergi bekerja sebagai guru Didesa Benakat minyak, Biasa nya dari jam 7:00 kami bersama guru dan juga para Bidan puskesmas Desa Sungai Baung telah nongkrong di persimpangan jalan Bukit tudung, Kelurahan Talang Ubi Barat, guna menunggu mobil mobil perusahaan yang lewat," ungkap salah satu Guru  yang tidak mau disebutkan namanya, kepada  KabaRakyatsumsel.com PALI,  Sabtu (25/3).

Ia mengakui, memang sekarang sudah ada mobil angkutan Damri yang disediakan untuk masyarakat umum, bayarannya pun murah hanya Rp5 ribu.

"Tapi kalau mau tiap hari kami tidak mampu membayar, sedangkan gaji Guru honorer cuman berapa mas. Dan kami juga kadang sampai jam 9:00 masih menunggu tumpangan untuk berangkat ngajar, demi memberi ilmu kami terus semangat tiap hari ngajar, karena seorang Guru itu tidak akan patah semangat walau halangan dan rintangan yang kami hadapi dari mulai numpang mobil, sampai jalan di desa Benakat Minyak masih sangat ekstrim .Motor tuh ada mas tapi kami takut selain disana masih sepi dan rawan, jalannya juga apabila diguyur hujan sangat becek dan berlumpur, jadi mau apa dikata satu satu nya cara yah menumpang mobil Perusahaan," ungkapnya.

Firman Sekjen DPC jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP)  kabupaten PALI, mengungkapkan keperihatinan atas kurangnya transportasi dibeberapa ke wilayah Pedesaan, sebagai contoh ke arah Desa Benakat Minyak dan Desa Sungai Baung, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI.

"Walaupun sudah ada Damri tapi dirasa belum cukup. Perhitungan waktu dengan satu Damri, jarak yang cukup jauh akan memakan waktu yang panjang. Buat penumpang yang ke arah tersebut harus mengatur waktu untuk mengejar jadwal Damri, sehingga dengan menunggu Damri mereka terpaksa menumpang mobil perusahaan. Hal ini harus diperhatikan oleh Dinas terkait, untuk menambah Armada transportasi," jelasnya.

Namun dengan demikian, Firman tetap mengapresiasi pihak terkait telah menyediakan Armada Damri karena telah mengurangi biaya transportasi, sekaligus meringankan penumpang karena Sebelumnya biaya transportasi cukup mahal.

Ia mengatakan para guru dan perawat di PALI terutama di Desa Benakat Minyak dan Desa Sungai Baung untuk lebih meningkatkan kesabarannya atas minimnya moda transportasi ini.(sendi)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.