Pemkab Banyuasin Jalin Kerja Sama Dengan IPB
BANYUASIN, KBRS — Pemerintah Kabupaten Banyuasin merajut
kerjasama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman bersama Institut
Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Jumat (17/2) lalu.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati selaku
Pelaksana Tugas Bupati Banyuasin Ir SA Supriono MM dan Rektor IPB Prof.
Dr. Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc.
Dalam kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan
Memorandum of Aggrement (MoA) antara Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat
(LPPM) IPB Dr. Prastowo dengan Kepala Bappeda Litbang Kab. Banyuasin Ir. Zulkifli Idrus, MTP.
(LPPM) IPB Dr. Prastowo dengan Kepala Bappeda Litbang Kab. Banyuasin Ir. Zulkifli Idrus, MTP.
Lingkup kerjasama yang disepakati antara lain meliputi
bidang inovasi, pengembangan sapi, benih padi, kedele, jagung, tata
niaga komoditi hasil pertanian, tata niaga pupuk bersubsidi, desa
konservasi, dan pengembangan Agroforestry.
Dalam membuka sambutan nya Sejumlah poin dipaparkan oleh Ir
.RA Supriono , orang nomor satu di Bumi Sedulang Setudung ini di
hadapan Rektor IPB dan jajarannya dalam momen penandatanganan MoU
tersebut. Terutama, bidang pertanian, peternakan, perkebunan hingga
bidang perikanan sebagai komoditi utama di Kabupaten Banyuasin.
“Melakukan kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor
merupakan langkah tepat yang memang seharusnya diambil oleh Pemkab
Banyuasin, mengingat Institut Pertanian Bogor tidak pernah berhenti
berinovasi dunia pertanian di Indonesia ," jelasnya
Dikatakan Supriono , Untuk mengenalkan Banyuasin kepada
jajaran Instutut Pertanian Bogor, bahwa Kab. Banyuasin adalah daerah
hinterland. Dimana, banyak berperan dalam menyokong kebutuhan kota
Palembang seperti hasil pertanian, perkebunan, industri, makanan
minuman, peternakan, perumahan, dan tenaga kerja.
“Sebagai upaya pengembangan ekonomi, Pemerintah pusat
bersama Pemprov Sumsel dan Pemkab Banyuasin sedang dan akan membangun
Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Api-api. Kawasan TAA akan menjadi
pintu gerbang perdagangan internasional, serta menjadi pusat kawasan
industri hilir di Sumsel karena akan ditunjang oleh pelabuhan laut,
poros maritim, jalan tol, rel kereta api,” ujarnya
Di bidang pertanian, jelas mantan Irkab Banyuasin ini, jika
Banyuasin mampu memproduksi gabah kering giling atau GKG sebanyak
1.236.750 ton di tahun 2015. Satu tahun selanjutnya atau 2016, panen GKG
meningkat menjadi 1.458.610 ton. Ini dapat diartikan, bahwa Banyuasin
mengalami surplus dan menyumbang kurang lebih 28 persen produksi beras
di Sumsel.
"Di perkebunan juga patut dibanggakan, dimana Banyuasin
menghasilkan 44.269 ton kelapa dari 47.285 Hektare areal perkebunan
kelapa (data 2015). Untuk komoditi kelapa sawit, Banyuasin memproduksi
495.598 ton dari luas areal 178.176 hektare. “Dan perkebunan karet
seluas 106.294 hektare mampu memproduksi 142.411 ton,” tegasnya
Lebih lanjut terang Supriono , Potensi besar juga berasal
dari bidang perikanan dimana sebenarnya Banyuasin diprediksi mampu
memproduksi 132.674 ton hasil perikanan setiap tahunnya.
“Tahun 2015 lalu, total produksi perikanan, baik perikanan
tangkap, budidaya ikan sistem Keramba, dan pengolahan ikan, itu mencapai
84.791 ton,” bebernya
Beliau menambahkan , Keberadaan Taman nasional Sembilang
juga menjadi primadona, dimana setiap tahun di kisaran Oktober hingga
Januari, kawasan itu disinggahi jutaan burung migran dari Siberia menuju
Australia.
“Di TN Sembilang, juga ada harimau Sumatera, gajah Asia, tapir asia, Siamang, hingga Ikan Sembilang ," ungkapnya
Memyambung di bidang pertanian, permasalahan utama yang
dialami Banyuasin sebagai pertanian pasang surut yakni permasalahan
infrastruktur irigasi pasang surut yang sudah mengalami penurunan daya
fungsinya. Lalu ada masalah kebakaran hutan dan lahan akibat pembukaan
lahan yang dilakukan dengan cara dibakar.
“Isu lain yang patut jadi perhatian adalah stabilitas harga
jual hasil pertanian yang harus dicarikan solusinya. Selain itu,
Banyuasin juga butuh inovasi teknik budidaya pertanian, peternakan,
perkebunan, dan perikanan,” tegas dia.
Pemkab Banyuasin lanjut Supriono , sangat berharap melalui
kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor bisa mendayagunakan jaringan,
baik di pusat, maupun daerah untuk membantu Banyuasin dalam memajukan
daerah.
“Sehingga Banyuasin dapat menjadi lebih maju, terdepan,
berdaya saing dan mandiri. Semoga, kerjasama ini dapat mendorong
kemajuan bagi Banyuasin menuju kemaslahatan masyarakat Banyuasin yang
kami cintai,” pungkas dia
Pada kesempatan itu Wabup Banyuasin Ir SA Supriono MM
mengajak serta beberapa Pejabat Banyuasin diantaranya Kepala Bappeda dan
Litbang Ir. Zulkifli Idrus, MTP., Kepala BPMPD Ir. Yos Karimuddin,
MM., Kepala Dinas Pertanian Ir. H. Babul Ibrahim, Kepala Dinas
Perdagangan, Koperasi, UKM Ir. Hj. Ria Apriani, M.Si., Kepala Dinas
Ketahanan Pangan Ir. Hj. Anna Suzana, M.Si., dan Plt Ketua TP PKK
Banyuasin Karwana, SE. (Adam Malik /Kominfo)