News BreakingNews
Live
wb_sunny

Breaking News

Kapal Nelayan Ditabrak Nakhoda Hilang

Kapal Nelayan Ditabrak Nakhoda Hilang

BANYUASIN.KBRS  – Kecelakaan transportasi laut kembali terjadi. Kali ini tabrakan terjadi antara Tongkang Besar merk Santika 88 yang dinahkodai Kartosom dengan motor nelayan merk Dua Saudara lis kuning mesin chancai 24 PK yang dinahkodai Ajedin (35) yang mengakibatkan motor nelayan tenggelam.

Akibat kecelakaan itu menyebabkan korban Ajedin selaku serang atau nahkoda motor nelayan tersebut tenggelam dan sampai saat ini belum diketemukan.

Kapolres Banyuasin, AKBP Andri Sudarmadi Sik SH menjelaskan, kronologis dari kejadian berdasarkan informasi dari perwira jaga mualim II bahwa Tongkang Besar berlayar dari perairan Jambi menuju perairan Palembang dan saat melintas di perairan sei semilang pada titik koordinat 01’58’051″S-104’52’542″E dengan keadaan cuaca buruk angin kencang dan ombak tinggi dengan ketinggian sekitar 1,5 meter dari lambung sebelah kiri sehingga tidak terlihat jika ada kapal atau motor nelayan.

“Perwira jaga Mualim II mendapat laporan dari crew tongkang melalui radio UHF yg memberitahu bahwa ada orang minta tolong kemudian perwira jaga menghidupkan alarm dan Tongkang Besar Santika 88 langsung diambil alih oleh nahkoda Kartosom,” katanya.

Selanjutnya kapal diarahkan untuk mencari sumber suara dan ditemukan 3 orang laki-laki bernama Deni, Riki, Ipan yang diketahui crew dari motor nelayan yang sudah tenggelam akibat ditabrak oleh TB Santika 88.

Dari keterangan sementara diduga nahkoda serang motor nelayan Ajedin tenggelam dan diperkirakan meninggal dunia. Selanjutnya TB Santika 88 mencari di seputaran kejadian namun belum ditemukan. Kemudian TB Santika 88 dan 3 orang korban selamat dibawa ke Mako Direktorat Polair guna proses pemeriksaan lebih lanjut.

Adapun korban selamat dari nelayan masing-masing Deni (31), Riki (14) dan Ipan (15) ketiganya nelayan (ABK) warga Lorong Pundak 2, Sungsang 2, Kecamatan Banyuasin II.
“Pencarian korban dengan mengerahkan 6 personil Sat Polair Banyuasin dan 13 personil Dit Polair Polda Sumsel serta nelayan setempat dengan menggunakan 1 Kapal Dit Pol Air dan 3 unit Speed boat 40 PK. Untuk sementara pencarian dihentikan karena cuaca buruk dan gelombang tinggi,” pungkasnya. (Adam Malik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.