Rumah Suharti Rata Dengan Tanah Program Bedah Rumah Macet
BANYUASIN, KBRS- 'Sudah jatuh tertimpa tangga' mungkin ini pepetah yang menimpa Suharti (57) warga Rt 14 Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III.
Suharti saat ditemui Senin (9/1) di lorong depan SMPN 1 Pangkalan Balai temat ibu ini berjualan es, sambil meneteskan air mata Suharti menunjukan Rumah yang kini tinggal puing belaka.
Suharti menuturkan, kalau saja akhirnya harus menunggu janji pemerintah yang tak jelas lebih baik tinggal digubug sendiri.
"Setelah rumah dibongkar saya seperti jadi gelandangan saja pak, biasanya didepan rumah ini saya berjualan es cendol untuk anak-anak SMPN 1. Namun sekarang setiap pagi dan petang saya harus kulu kilir pulang pergi ke rumah menantu," Kata Suharti.
Dari gambar tampak jelas rumah korban yang terbuat dari papan buruk beratap genting ukuran 16x10 telah dirobohkan oleh warga sekitar atas perintah kelurahan pada awal Desember 2016 lalu dengan janji manis akan ditinjau Menteri Sosial Indar Parawansa.
"Saya pernah ke Kelurahan untuk mempertanyakan nasib kapan mau dibangun pak...?, namun dari pihak Kelurahan belum dapat memastikan," Kata Suharti.
Karena tekanan ekonomi apalagi suami sudah meninggal, Janda bercucu tiga ini masih tetap tegar untuk bertahan hidup berjualan untuk menafkahi 3 orang cucunya.
"Staf menteri waktu acara Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) tanggal 10 Desember lalu di Lapangan Munai Serumpun dekat rumah saya hanya memberikan simbolis uang Rp 35 juta, sampai saat ini uangnya gak saya terima," Tutur Suharti.
Hal ini menjadi keprihatian seluruh warga sekitar rumah korban karena, proses pembongkaran tersebut dilakukan bersama-sama oleh warga sekitar atas inisiatif dari kontraktor yang bernam Rizal (Inisialke).
Terpisah Lurah Pangkalan Balai Abdullah Sani saat diwawancarai mengatakan, belum bisa memastikan kapan bedah rumah ibu Suharti.
Saat itu memang ada kontraktor Inisal Rj datang ke kantor Kelurahan meminta rumah ibu Suharti mau di dibedah, karena bakal ada kunjungan menteri sosial.
"Setelah itu pak Rt saya panggil, saya beri tahu kabar tersebut, karen pihak kontraktornya tidak ada biaya bongkar maka disarankan bongkar sendiri," kata M Sani.
Dikatakan M Sani, memang Sudah dua kali keluarga Suharti menanyakan ke kelurahan, lalu ketika dikonfirmasi ke dinas Sosial katanya itu urusan kontraktor.
"Bantuan itu dari Baznas, dan kata Dinas sosial akan ditanya ke kontraktornya kembali," terang Lurah.(adam malik)