Pengukuhan Pengurus Ranting Tim Konvensi Kecamatan Suak Tapeh
BANYUASIN, KBRS - Bertempat di Masjid Jamik, Desa Lubuk
Lancang, Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Minggu
(29/1) siang, berlangsung pengukuhan tim konvensi dalam penjaringan
balon bupati dan wakil Bupati Banyuasin 2018.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Desa Lubuk Lancang
Rusdi Thamrin, Kepala Desa Air Senggeris Elmendi. SH, Ketua MUI Suak
Tapeh Zainal Abidin , Ketua Muhammdiyah Suak Tapeh Zainudin, para tokoh
Masyarakat dan tokoh Agama serta tokoh pemuda yang ada di wilayah
Kecamatan Suak Tapeh.
Pengukuhan dilakukan oleh ketua umum tim Konvensi
(Penjaringan) Banyuasin KH. Husni Tamrin Madani yang mengukuhkan ketua
dan anggota pengurus tingkat kecamatan Suak Tapeh yang diambil dari
11 Desa yang ada di kecamatan Suak Tapeh.
Dari 19 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Banyuasin,
sudah 15 pengurus kecamatan yang sudah dikukuhkan termasuk kecamatan
Suak Tapeh. Masih tersisa 4 kecamatan diantaranya Kecamatan Talang
Kelapa , Kecamatan Sembawa , Kecamatan Makartijaya, dan Kecamatan
Banyuasin III.
Pengurus Kab. Drs. Abuhasan , MSi mengatakan, setiap desa bisa mengajukan untuk bakal calon bupati.
"Adapun tujuan penjaringan, kita seleksi melalui kemufakatan dan terakhir akan dilakukan survei," ujarnya.
Bila hasil penjaringan tersebut, lanjutnya, calon tidak
terpilih, maka biaya yang telah dikeluarkan calon yang bersangkutan akan
dikembalikan.
"Diingatkan, kepada pengurus tingkat desa sebagai
perpanjangan tangan dari konvensi ini nantinya saat melakukan
sosialisasi untuk memilih calon harus independen tanpa ada intervensi
dari pihak manapun, tapi kalau ada partai politik yang ingin meminangnya
ya kita serahkan," tegasnya, seraya menambahkan, pengukukuhan kecamatan
ini nanti akan diikuti pengukuhan di setiap desa.
"Pengurus kecamatan Suak Tapeh dibawah naungan saya selaku Ketua III yang bertugas untuk mengkoordinir tim ini," imbuhnya.
Sementara Kades Lubuk Lancang Rusdi Tamrin mengatakan,
kalau memang tim konvensi ini benar-benar solid, maka yakin menang.
"Karena tujuan konvensi ini adalah untuk menjadikan putra terbaik
Banyuasin menjadi Bupati Banyuasin," ucapnya
Sedangkan Agus Saputra Holidu selaku Wakil Sekretaris Tim
Kovensi Banyuasin juga (Ketum Angkatan Muda Banyuasin/AMB) mengatakan,
setelah terjadi peristiwa OTT Yan Anton Ferdian akhirnya pada tanggal
28 pebruari berkumpul tokoh - tokoh Banyuasin di Ponpes Langkan membahas
keinginan para tokoh banyuasin agar pada pemilukada Banyuasin 2018
nanti harus putra banyuasin, maka terbentuklah tim konvensi banyuasin.
"Adapun kriteria putra banyuasin yang dijaring tentunya
harus memenuhi beberapa persyaratan,yaitu, calon lahir di banyuasin,
berdomisili dibanyuasin sekurang-kurangnya 15 tahun, dan terhitung sudah
menikah minimal 5 tahun," jelasnya.
"Tim ini merupakan garda terdepan untuk membentengi calon
dari luar Banyuasin untuk menjadi Kepala Daerah banyuasin," paparnya.
Sementara Ketua Umum Tim Konvensi Banyuasin KH Buya Tamrin
Madani dalam sambutannya memaparkan, awalnya dirinya sangat merasa
berat ditunjuk sebagai Ketua Umum mengingat wilayah Banyuasin sangat
luas untuk dijangkau, karena melihat keadaan Banyuasin sekarang ini
rasanya miris hati saya dan akhirnya saya bulatkan tekad untuk
menjalankan amanah ini.
"Selama ini kita sudah tau sendiri kita yang punya rumah
tapi kita hanya menjadi tamu. Itulah sebabnya saya bertekad demi tanah
kelahiran saya sendiri harus putera Banyuasin untuk menjadi Bupati
Banyuasin." tegasnya
Kita berharap lanjut Buya , ini jangan sampai terulang
lagi. Tujuan kita membentuk tim konvensi ini benar - benar untuk
menjaring putera Banyuasin dalam pilkada 2018 nanti." Sudah saatnya kita
orang - orang Banyuasin untuk merapatkan barisan dan kejadian yang
pernah terjadi hendaklah menjadi pelajaran untuk kita semua." tandasnya.
(Adam Malik)