News BreakingNews
Live
wb_sunny

Breaking News

Delapan Perusahaan tak Respon, Pembangunan Box Culvert Terancam Batal

Delapan Perusahaan tak Respon, Pembangunan Box Culvert Terancam Batal

BANYUASIN, KBRS  - Pembangunan box culvert di Jalan SMAN 1 Desa Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh sampai sekarang belum bisa terlaksana dan bisa saja  terancam batal. Pasalnya delapan perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Suak Tapeh kurang respon atas wacana pembangunan tersebut.

Ketua Forum Kades Suak Tapeh Rusdi Tamrin menyebutkan, dalam membangun box culvert tersebut pihaknya bersama komite sekolah mengharapkan bantuan dari perusahaan di Suak Tapeh. Sayangnya, hingga kini pihak perusahaan tidak memberikan respon positif terhadap wacana pembangunan itu.

“Beberapa bulan yang lalu, kami sudah mengajukan profosal kepada beberapa perusahaan yang beroperasi di Suak Tapeh prihal bantuan dana terkait pembangunan box culvert. Tapi hingga kini tidak ada kesediaan mereka untuk membantu,” katanya

Rusdi mengatakan  delapan perusahaan yang dinilai kurang respon itu antara lain, PT SAL, PT SMS, PT MAR, PT CITRA, PT Brian Sejahtera, dan PT Alam Sejahtera. Padahal kata Rusdi, pembangunan box culvert tersebut untuk kepentingan siswa dan guru SMAN 1 Suak Tapeh untuk menuju sekolah. Sebab hingga saat ini, sekolah tersebut belum mempunyai akses jalan  untuk menuju sekolah mereka.

“Kami kasihan, anak sekolah belum punya akses jalan. Sementara ini mereka numpang lewat dari samping Puskesmas Suak Tapeh. Makanya kami bermusyawarah bersama komite mengajak perusahaan swadaya membangunkan jalan.jelasnya

Untuk membangun jalan ini terang rusdi, harus disertai box culvert. Bila tidak kendaraan tidak bisa melintas, karena akses jalan ini melewati aliran anak sungai. Oleh karena itu  pihaknya sangat mengharapkan bantuan dari perusahaan untuk swadaya membangun box culvert tersebut.

“Kami hanya mengharapkan bantuan dari perusahaan untuk  membangun box culvert.  Makanya kami sangat menyayangkan peÅ•usahaan yang tidak peduli padahal  ini untuk kepentingan masyarakat.Kalau masalah untuk pengecoran jalan 300 meter kami sudah menganggarkannya menggunakan Dana Desa (DD) Tahun 2017. Itu sudah kami masukan di RPJMDES."tuturnya

Di jelaskan Rusdi  untuk membangun box culvert tersebut membutuhkan biaya Rp 25 juta. Sedangkan dana yang tersedia baru Rp 1,2 juta. Dana itu berasal dari swadaya masyarakat dan wali siswa SMAN 1 Suak Tapeh.

“Kami mengajukan profosal bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan siswa dan guru supaya mudah menuju sekolah. Untuk perusahaan yang tidak ada respon  Profosal itu akan kami tarik kembali. Karena kami takut ada sentimen dari masyarakat,”tegasnya

Sementara kepala Sekolah SMAN I Suak Tapeh Drs.Hartening Dyiah melalui  Waka Kesiswaan SMAN 1 Suak Tapeh Oktariandi membenarkan, bahwa sekolahnya belum mempunyai akses jalan. Sekolah bersama komite dan masyarakat sudah berusaha menggalang dana untuk pembangunan jalan tersebut.

“Untuk membangun jalan sudah dianggarkan Kepala  Desa Lubuk Lancang melalui Dana Desa. Namun untuk box culvert kita mesti berusaha sendiri, makanya disepakati mengajukan profosal untuk membangunnya,” katanya

Dijelaskan Okta , di SMAN 1 Suak Tapeh 30 persen anak pegawai perusahaan yang menimbah ilmu di sekolah ini. Jadi bantuan mereka memang sangat diperlukan, supaya akses mereka dalam menuntut ilmu lancar.

Semetara Camat Suak Tapeh Haris Bahari SSTP MSi menyayangkan kurangnya respon dari perusahaan terkait wacana  membangun fasilitas Box Culvert untuk masyarakat tersebut. Padahal  perusahaan tersebut punya CSR, untuk masyarakat.

“Itukan untuk kepentingan masyarakat, seharusnya perusahaan membantulah walaupun hanya alakadarnya. Merekakan punya CSR, kalau tidak ada respon itu perlu dipertanyakan CSR mereka kemana,” Ujarnya

Anggota DPRD Banyuasin Indra Gunawan menanggapi persoalan ini  menyebutkan perusahaan yang tak ada sumbangsinya untuk pembangunan di Banyuasin mesti dipertimbangkan perpanjangan izinnya. Seharusnya, jika memang untuk kepentingan masyarakat luas mereka harus memberikan dukungan.

“Ini mesti menjadi perhatian pemerintah untuk melakukan pertimbangan perpanjangan izin bagi perusahaan yang tidak peduli terhadap kepentingan  masyarakat,” tandasnya(Adam Malik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.