Proyek Mangkrak di OKU Selatan
MUARA DUA, KBRS-Kabupaten OKU Selatan yang terbilang masih cukup muda serta masih perlu banyak pembangunan. Namun disayangkan, pembangunan di OKU Selatan akhir-akhir ini semakin buruk dan jauh dari kesan kemajuan.
Coba lihat pembangunan Jembatan Kisau Tiga yang dibangun pada tahun 2014, namun hingga sekarang mangkrak tanpa ada kejelasan, kapan pekerjaan jembatan ini akan disudahi. Warga pun belum menikmati jembatan ini karena belum difungsikan.
Nasib serupa juga dialami Jembatan Kisau Dua, jembatan ini dianggap tak tepat sasaran karena hanya menuju persawahan. Jembatan inipun dibangun di tahun 2014 dan mangkrak.
Coba lihat pembangunan Jembatan Kisau Tiga yang dibangun pada tahun 2014, namun hingga sekarang mangkrak tanpa ada kejelasan, kapan pekerjaan jembatan ini akan disudahi. Warga pun belum menikmati jembatan ini karena belum difungsikan.
Nasib serupa juga dialami Jembatan Kisau Dua, jembatan ini dianggap tak tepat sasaran karena hanya menuju persawahan. Jembatan inipun dibangun di tahun 2014 dan mangkrak.
Sebut saja pembangunan Masjid Agung Muara Dua yang hingga saat ini baru selesai sekitar 20 persen dan pengerjaannya sudah habis masa kontraknya. Pembangunan ini memakan biaya sebesar Rp23 Milyar dari APBD OKU Selatan tahun 2013.
Dari pembahasan pembangunan inipun menuai masalah, karena 9 anggota DPRD OKU Selaan menolak pembangunan masjid ini, karena tak ada transpransi dan dikerjakan oleh pemborong "ecek-ecek".
Aryo dari Aliansi Indonesia menyatakan pembangunan masjid memang menuai masalah. "Proyek Masjid Agung ini menuai masalah karena tak adanya transparansi keuangan, belum lagi proyek lainnya yang mangkrak di OKU Selatan," jelas Aryo saat dibincangi KabaRakyatsumsel.com OKUS beberapa waktu lalu.
Aryo juga mencontohkan pembangunan jalan yang baru dibangun sudah mulai rusak melepuh. "Proyek jalan ini merupakan lanjutan perehaban jalan dari Simpang Lubuk Dalam hingga ke Simpang Haji," lanjutnya. Namun, hebatnya bak disulap, pembangunan jalan ini baru satu bulan sudah melepuh diberbagai titik jalan. "Apalagi pembangunan cor beton semakin amburadul," terangnya lagi.
Dari pembahasan pembangunan inipun menuai masalah, karena 9 anggota DPRD OKU Selaan menolak pembangunan masjid ini, karena tak ada transpransi dan dikerjakan oleh pemborong "ecek-ecek".
Aryo dari Aliansi Indonesia menyatakan pembangunan masjid memang menuai masalah. "Proyek Masjid Agung ini menuai masalah karena tak adanya transparansi keuangan, belum lagi proyek lainnya yang mangkrak di OKU Selatan," jelas Aryo saat dibincangi KabaRakyatsumsel.com OKUS beberapa waktu lalu.
Aryo juga mencontohkan pembangunan jalan yang baru dibangun sudah mulai rusak melepuh. "Proyek jalan ini merupakan lanjutan perehaban jalan dari Simpang Lubuk Dalam hingga ke Simpang Haji," lanjutnya. Namun, hebatnya bak disulap, pembangunan jalan ini baru satu bulan sudah melepuh diberbagai titik jalan. "Apalagi pembangunan cor beton semakin amburadul," terangnya lagi.
Pembanguna Kantor BPN OKU Selatan pun mangkrak. Jika hal ini dibiarkan, tentu akan merugikan negara.(hanif)