Pak Wali Kami Jugo Wong Palembang, Tolong Perhatikan Nasib Kami
PALEMBANG, KBRS-Sejumlah warga di Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang, yang berada di areal kawasan Agropolitan Pulokert merasa jenuh melihat akses jalan ke kawasan ini yang tak kunjung bagus. Bahkan makin hari makin parah kondisinya.
Menurut salah satu ketua RT setempat mengatakan, kerusakan dari akses jalan ini dipicu dari tingginya lalu lalang aktivitas truk galian c di areal Kecamatan Gandus. "Alhasil jingoklah sekarang ini kondisinyo," ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Akses jalan inni sudah ada sejak tahun 2002 lalu yaitu berupa berupa jalan aspal. Namun itu hanya cerita belaka, hingga sekarang tak ada upaya apapun dari Pemkot Palembang untuk perbaikan akses jalan ini yang telah dilakukan sejak tahun 2013 hingga sekarang tak tuntas pekerjaannya.
"Entahlah ngapo dak katek upayo untuk perbaikan jalan ini, padahal ini akses jalan utama kami selaku warga Pulokerto yang jugo warga Palembang," jelasnya.
Dari kondisi jalan itu saat ini masih berbentuk timbunan tanah merah, yang terlihat sangatlah menyedihkan di jika musim hujan dan musim air pasang seperti saat ini hingga membuat timbunan jalan itu banjir serta berlumpur.
Parahnya kondisi jalan itu akhir akhir ini sudah 3 bulan lebih di rasakan terlihat hancur sehingga memberikan penderitaan yang paling mendalam bagi para warga yang berada di areal tersebut, segala aktivitas keseharian mereka menjadi terhambat bahkan tidak bisa dilakukan.
Mengulas upaya pemerintah kota Palembang di dalam menangani akas jalan ini melalui DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PSDA KOTA PALEMBANG sudah di lakukan beberapa tahun yang silam ,yaitu berupa penimbunan tanah galian c sepanjang lebih kurang 1 Km sudah menghabiskan Milyaran APBD,di tahun 2013 Perbaikan Jl. Menuju Kawasan Agropolitan ( Tahap II ) Rp 797.780.000,00 ,Tahun 2014 Rp 2.959.641.000,00 ,tahun 2015 Rp 995.220.000,00,tahun 2016 Rp 993.950.000,00.
"Kami di sini ada 7 RT,yaitu RT 21,22,23, dan di seberang yaitu di kepulauan Pulokerto yaitu RT 24,25,26 dan 27,dengan jumlah kepala keluarga lebih kurang 700 kk ,sementara itu untuk sektor geografis wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Muaraenim dan Banyuasin sangat bergantung dengan akses jalan tersebut jika mau ke kota ,” ujarnya kepada Wartawan.
“Perihal parahnya kondisi akses jalan ini merupakan penderitaan bagi kami diantaranya menjadi hambatan di saat anak anak mau sekolah dan yang ingin pergi kerja, mungkin udah sejuta kali di beritakan tapi nyatanya seperti ini lah kenyataannya nasib kami,yang katanya terkenal dengan kawasan agropolitan kota Palembang tapi nikmatnya tidak ada,” tegas salah satu tomas warga pulokerto beberapa waktu yang lalu.
Bentuk kekecewaan segenap warga setempat dari kondisi akses jalan kawasan agropolitan ini beberapa hari yang lalu mereka lakukan aksi dengan menanamkan pohon pisang di akses jalan tersebut,karena menurut mereka dari pada terlantar lebih baik dijadikan kebun pisang saja.
Selain itu hadirnya para ibu rumah tangga dalam aksi itu, sangat megharapkan kepada Walikota Palembang, Camat, Lurah agar dapat melihat kondisi daerah mereka saat ini, dengan semangat mengatakan pak wali ,Pak Camat ,pak Lurah tolong jingok kampung kami,kami jugo wong palembang,tolong bantu jalan kami, anak kami nak sekolah, laki kami nak begawe nyari duit, cak mano kami nak makan kalu jalan modelnyo cak ini lah," kata seorang ibu rumah tangga di saat di sambangi wartawan. ( Boni Belitong )