Dibiarkan Berlubang Jalan Sudirman Makan Korban
PRABUMULIH, KBRS-Jalan berlubang yang kini mulai banyak ditemui di sejumlah titik jalan poros dalam kota Prabumulih, akhir-akhir ini terus mengancam keselamatan para pengguna jalan. Bahkan, terbaru sebuah lubang yang berada di Jalan Jenderal Sudirman KM 9 tepatnya di depan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) kota Prabumulih, Kelurahan Cambai Kecamatan Cambai atau tidak jauh dari kantor Pemerintah kota Prabumulih, memakan korban jiwa.Seorang pengendara sepeda motor, yang juga wartawan senior bernama Hadi Setiawarman (45), warga Jalan Mataram Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, pada Sabtu malam (10/12/2016) sekitar pukul 19.35 WIB mengalami kecelakaan setelah sepeda motor bebek jenis Yamaha Vega R (Nopol tidak diketahui) miliknya terperosok masuk ke dalam lubang jalan tersebut.
Akibatnya, laju kendaraan motor yang ditungganginya lepas kendali dan jatuh ke bahu sebelah kiri jalan. Setelah sempat mendapat perawatan tim medis IGD RSUD Prabumulih, akhirnya korban yang sempat bekerja di sejumlah majalah investigasi dan anti korupsi ini menghembuskan nafas terakhir, Minggu malam (11/12/2016) sekitar pukul 18.00 WIB di RS milik pemerintah daerah tersebut. Diduga korban meninggal dunia setelah menderita luka pendarahan cukup parah di kepala bagian belakang akibat mengalami benturan cukup keras saat terjatuh.
Menurut informasi di lapangan, insiden kecelakaan yang menyebabkan wartawan sekaligus aktivis anti korupsi di salah satu lembaga anti korupsi nasional ini tewas, bermula ketika dirinya bermaksud hendak menjemput kembali temannya yang menunggu di Desa Lembak Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim, pada Sabtu malam minggu kemarin, dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R miliknya.
Namun setibanya di lokasi kejadian (TKP), motor korban yang melaju dari arah Prabumulih menuju Palembang ini diduga hendak menghindari kendaraan mobil lain yang datang dari arah berlawanan. Kondisi tanjakan yang cukup tinggi dan pendek yang membentang di kawasan jalan tersebut, ditambah minimnya lampu penerangan di sekitar lokasi jalan diduga menyebabkan laju motor korban semakin hilang kendali sehingga akhirnya terperosok masuk ke lubang jalan yang berada tidak jauh dari lokasi tanjakan jalan tersebut.
Brakk, kendaraan motor korban pun terjatuh hingga ke bahu sebelah kiri jalan protocol tersebut. Menurut informasi sejumlah saksi mata, tubuh korban sempat terkapar cukup lama dan tak sadarkan diri di lokasi kejadian, hingga akhirnya datang sejumlah petugas Satlantas Polres Prabumulih yang tiba usai mendapat laporan warga, dan membawa tubuh korban ke IGD RSUD Prabumulih.
“Dio (korban, red) sorenyo masih samo kami di Polsek Lembak, kemudian bubar balek. Dan malemnyo pegi lagi, nak jemput dirman (teman korban) di Lembak pake motor. Hingga akhirnyo dikabari dio kecelakaan motor tempat aku terbalek kemarin, kami jugo meraso kehilangan dio,” kenang Ma’al (53) teman korban, dibincangi saat melayat dirumah korban.
Ma’al pun menyayangkan lambannya penanganan dari pemerintah, sehingga menyebabkan lubang jalan di lokasi jalan tersebut terus mengangga lebar. Dikatakannya, selain dia, sudah ada beberapa korban pengendara motor lain yang terjatuh di lokasi tersebut. “Terakher, alharhum. Mestinyo pemerintah cepet tangep memerbaiki lubang jalan itu, kareno memang bahayo,” tambah Ma’al, yang mengaku sepeda motornya pernah terbalik sekitar dua bulan lalu di lokasi lubang jalan tersebut.
Senada dikatakan ketua PWI Prabumulih, Abdullah Donni. Menurut ia, di mata rekan-rekan seprofesinya sesama jurnalis, aktivis dan tetangga sekitarnya korban dikenal sebagai sosok periang, ramah dan sangat peduli terhadap kondisi lingkungannya. “Kejadiannyo begitu cepet, sore sebelum kejadian beliau (korban) nelpon minta bantu ado temannyo bermasalah samo leasing di kantor Polsek Lembak. Tahu-tahunyo terkabar lagi, dio kecelakaan dan meninggal setelah sempat dirawat di RSUD,” ujar Abdullah Donni.
Sementara dari pantauan media portal ini, usai disemayamkan dirumah duka di Jalan Mataram Sukajadi, jenazah korban langsung dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur, Senin siang (12/12/2016). Korban Hadi Setiawarman, meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak laki-laki.
Tampak terlihat seluruh keluarga besar korban, puluhan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kota Prabumulih, aktivis NCW, LSM dan Ormas serta sejumlah tokoh masyarakat dan kolega korban datang berbondong-bondong mengantarkan jenazah korban ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Selamat Jalan Bung Hadi Setiawarman, semoga perjuanganmu, jasamu, semangat bajamu dan karya tulismu selama ini bermanfaat, khususnya bagi keluargamu dan Bumi Seinggok Sepemunyian, sehingga menjadikannya amal disisi Allah Ta’ala, Aamiin.(sn)